Melahirkan saat pandemi Covid-19, ibu ini berbagi kisah dan pengalaman

Dengan segala keterbatasan, Zoey Maguire melahirkan anak ketiganya di tengah wabah virus Corona. Seperti apa ceritanya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menjalani masa kehamilan, termasuk melahirkan saat wabah bahkan pandemi corona seperti saat ini tentu saja bukanlah yang mudah.

Tak mengherankan jika banyak bumil yang merasa semakin was-was, bertanya-tanya keamanan saat melahirkan, serta bagaimana risiko yang bisa dialami jika melakukan persalinan.

Untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19, pemerintah pun telah menghimbau adalah tidak mengunjungi rumah sakit kecuali saat keadaan darurat seperti melahirkan.

Mengutip dari laman kidspot.com.au, seorang ibu asal Inggris, Zoey Maguire, membagikan ceritanya melahirkan di tengah wabah virus corona.

Melahirkan saat wabah Covid-19

ilustrasi melahirkan

“Saya melahirkan di tengah pandemi Covid-19. Saya tahu para wanita saat ini sedang panik, terutama para ibu baru. Tapi saya ingin mencoba melihat sisi positif dari cerita saya berikut ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ya, saya merasa hancur ketika jadwal operasi saya ditunda. Takut, itu yang saya rasakan ketika saya diberitahu bahwa bangsal-bangsal dipindahkan dan tidak ada lagi ruang yang tersisa untuk saya…” Zoey menulis di status Facebooknya.

Dilansir dari nytimes.com, banyak rumah sakit di Inggris yang terpaksa menunda prosedur operasi pasien lain untuk bersiap menghadapi gelombang pasien positif Covid-19 yang diperkirakan akan dating dalam jumlah besar.

Seperti di Indonesia, tenaga medis di UK juga kekurangan alat tes dan alat perlindungan diri (APD). Kasus yang semakin bertambah setiap harinya tidak berbanding dengan produksi APD sehingga kelangkaan pun terjadi.

Rasanya tidak ingin bayinya dilahirkan

ilustrasi bayi baru lahir

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dengan situasi yang sedang berlangsung saat ini, Zoey pun dilanda stres. Ia bahkan sempat berpikir tidak ingin bayinya dilahirkan karena merasa ketakutan.

“Saya dilanda gelombang kepanikan. Padahal operasi ini sudah direncanakan sejak lama dan saya juga berencana untuk tinggal lebih lama di rumah sakit karena di rumah ada dua balita yang sangat merepotkan. Para perawat memberitahu kepada saya bahwa lebih baik saya pulang 24 jam setelah operasi.

Rasanya saya tidak ingin bayi ini dilahirkan. Saya tidak merasa senang menyambut kelahirannya. Saya sangat takut, tidak hanya dengan bayi ini, tapi juga dengan kesehatan mental saya,” ungkapnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Pasien suspek Corona melahirkan bayi secara caesar di Wuhan, China

Beruntung, para perawat di rumah sakit tempat Zoey melahirkan sangat suportif. Para ibu yang hendak melahirkan betul-betul dipastikan agar merasa nyaman. Zoey menyebut bahwa meskipun para perawat itu pasti juga kelelahan karena bekerja terus menerus, mereka membuat suasana menjadi menyenangkan.

“Mereka (para perawat) sangat lucu dan membuat kami semua tertawa dan lupa untuk sesaat tentang apa yang terjadi di luar sana.

Lalu bayi laki-laki saya akhirnya lahir. Saya juga lupa akan semua yang terjadi hingga saat ini. Bayi ini hadir di sini, dan ia membutuhkan ibunya untuk bertahan hidup, melindunginya, dan mencintainya.”

“Kami tidak terjebak di rumah, melainkan kami aman di rumah”

Berdasarkan protokol yang berlaku, ibu yang baru melahirkan tidak boleh dijenguk oleh siapa pun. Perawatan untuk bayi baru lahir juga tidak bisa semaksimal seperti biasanya, bahkan bayi tidak langsung ditimbang ketika lahir.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setelah pulang ke rumah, Zoey mengaku lebih nyaman karena tidak ada tamu yang berkunjung untuk melihat bayinya.

“Kami tidak perlu pusing memikirkan rumah yang kotor karena tamu yang datang berkunjung setiap waktu. Kami nyaman di rumah dengan mengenakan piyama sepanjang hari. Saya memulihkan diri pasca operasi di rumah dengan nyaman sekali, tidak seperti di rumah sakit.

Dengan adanya wabah ini, semua tidak se-hectic biasanya. Ritme hidup kami melambat dan kami menyukainya. Ini adalah waktu yang tepat untuk belajar bersyukur dan menghargai yang kita punya,” ujarnya.

Lewat unggahan yang disukai sebanyak 8 ribu kali dan dibagikan sebanyak 3 ribu kali itu, Zoey juga membagikan foto dirinya dan bayinya.

“Kita tidak ‘terjebak’ di rumah. Kita semua aman di rumah, yang penuh dengan kebahagiaan dan cinta.” Zoey menambahkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Zoey menutup postingannya itu dengan berharap bahwa tulisannya ini dapat meringankan beban para perempuan yang juga dilanda kepanikan seperti dirinya.

Dari kisah ini, kita dapat belajar untuk melihat segala sesuatu dari sisi positifnya ya, Parents. Menurut anda, apa saja hal yang bisa dipelajari dari pandemi  virus yang sebabnya Covid-19 ini?

Sumber: The New York Times, Kidspot

Baca juga: