Masalah tidur pada balita amatlah beragam. Beberapa diantaranya membuat orangtua menjadi frustasi dan kebingungan sendiri menghadapinya.
Tentunya, hal ini bisa membahayakan bila terus didiamkan ya Parents. Tak hanya si kecil yang bisa rewel, kurangnya kualitas dan kuantitas tidur bisa mengganggu tumbuh kembang si kecil.
Namun, Praktisi kesehatan Nancy Yuan, M.D dari Rumah Sakit Anak Lucile Packard di California menjelaskan lebih lanjut mengenai kondisi ini. Menurutnya, gangguan tersebut merupakan tanda tumbuh kembangnya.
“Gangguan seperti menangis, atau menolak tidur siang sangat berkaitan pada tumbuh kembang si kecil.” Ujarnya. Lantas bagaimana cara mengatasi permasalahan tidur tersebut?
Simak caranya di bawah ini!
Manfaat tidur untuk anak
Tak hanya sekarang aktivitas dan beristirahat, tidur memiliki peran yang cukup besar dalam tumbuh kembang si kecil. Beberapa manfaat tidur untuk anak di antaranya :
- Membantu mengoptimalkan tumbuh kembang si kecil
- Menyehatkan organ jantungnya
- Memengaruhi berat badan anak
- Membantu meningkatkan imunitas tubuh
Membuat ia lebih fokus, tidak rewel, dan belajar menjadi lebih baik
Artikel Terkait : Mata anak 2 tahun terlihat indah seperti karakter putri Disney, ternyata ini alasannya
Masalah tidur pada balita
1. Menolak tidur siang
Bayi dan balita butuh tidur dengan kuantitas dan kualitas yang cukup. Bahkan tidur sebaiknya dilakukan sampai beberapa kali dalam satu hari. Namun seiring bertambahnya usia, jumlah waktu tidur tersebut akan berkurang.
Terkadang, kita sebaiknya tidak terlalu mengkhawatirkannya Parents. Ketika anak mulai menolak tidur siang, itu adalah cara mereka untuk mengatakan bahwa waktu tidur mereka harus dikurangi.
Namun, tetap saja di usianya yang masih dini tidur siang tetaplah penting. Untuk mengurangi ‘drama’ karena tidak mau tidur siang, sebaiknya Anda membuat jadwal kegiatan yang terarah
“Lakukan urutannya dengan disiplin. Misal makan, bermain, lalu tidur siang. Ini membantu jam biologis anak mengenali waktu tidurnya.” Ujar dr. Judith Owen, seorang ahli dalam pola asuh.
2. Menangis saat ditaruh di kasur
Masalah lain yang kerap dialami oleh orangtua ialah anak yang lebih mudah menangis saat ditidurkan di tempat tidurnya. Pada usia 10-18 bulan, kegelisahan anak karena berpisah dengan orangtuanya memuncak. Inilah yang menyebabkan mereka menangis saat Anda menaruhnya di box bayi atau ranjang.
Alasan lain mereka tidak mau ditinggal adalah karena imajinasi mereka yang sangat tinggi. Balita bisa saja sedang berkhayal tentang makhluk yang seram sehingga ia terlalu takut untuk tidur sendiri.
Untuk mengatasinya, duduklah dekat ranjangnya saat ia akan tidur. Katakan pada si kecil bahwa Anda akan menemaninya. Namun, saat melakukannya sebaiknya jangan lakukan interaksi apapun dengannya.
Kondisi ini tentunya harus dipahami secara perlahan dan berproses. Setiap malam, mulai jauhkan jarak Anda dengannya.
Misalkan, minggu ini Anda berada di samping boxnya, lalu minggu depan Anda menunggu hanya di depan pintu kamar saja. Perlahan, ia akan terbiasa dan mulai tidur dengan mandiri.
Artikel Terkait : Ukuran mata besar adalah satu gejala kelainan Sindrom Axenfeld Rieger, apa bahayanya?
3. Terbangun saat malam hari
Si kecil seringkali tiba-tiba bangun saat malam hari? Jangan terlalu mengkhawatirkannya, Parents. Menurut dr. Nelly Maseda, dokter anak dari Montefiore Medical Group-Grand Concourse, New York, jika si kecil tiba-tiba bangun di malam hari itu pertanda ada perkembangan baru yang akan ia lakukan.
“Jika dia sedang belajar keahlian baru seperti berjalan atau merangkak, ia akan fokus melatih keahliannya tersebut sehingga ia terkadangmenjadi tidak bisa tidur.” Ujarnya.
Hal yang bisa dilakukan oleh orangtua adalah membuat suasana yang nyaman untuk si kecil kembali tertidur. “Buat isyarat yang jelas bahwa ia harus kembali tidur.” ujar dr.Nelly.
Selain itu, Parents pun bisa lebih menenangkannya dengan memeluk, membacakan cerita, dan melakukan beberapa hal lain untuk membuatnya terlelap kembali.
Nah, Parents yuk lakukan beberapa cara di atas saat si kecil mengalami masalah tidur.
Baca juga:
7 Alasan Balita Susah Tidur Lelap & Sering Terbangun di Malam Hari
Si kecil terkadang mengalami gangguan tidur, sehingga membuat para orang tua cemas. Hal itu harus segara ditangani agar tidak berdampak buruk pada tumbuh kembangnya karena kualitas dan kuantitas tidur yang kurang. Manfaat tidur untuk anak sangat banyak, seperti optimalnya tumbuh kembang, jantung yang sehat, berpengaruh terhadap berat badan, dan imunitas yang meningkat. Bagaimana jadinya jika terjadi masalah tidur pada balita? Yuk simak selengkapnya di sini!
Gangguan Tidur yang Dialami si Kecil
1. Menolak Tidur Siang
Setiap orang membutuhkan waktu tidur yang berkualitas, begitu pula dengan bayi. bahkan tidur lebih baik dilakukan beberapa kali dalam sehari. Akan tetapi, seiring bertambahnya usia, Anda memiliki waktu tidur yang terus berkurang. Jika si kecil mulai menolak tidur siang, para orang tua tidak perlu khawatir. Hal itu adalah salah satu cara untuk mengatakan bahwa waktu tidur mereka harus dikurangi.
2. Menangis Saat Ditaruh di Kasur
Pada saat bayi berusia 10 hingga 18 bulan terjadi puncak kecemasaan saat berpisah dengan orang tua. Oleh karena itu, mereka akan menangis saat diletakkan di kasur. Alasan si kecil tidak mau ditinggal adalah besarnya daya imajinasinya. Mereka akan berkhayal tentang makhluk seram, sehingga takut untuk tidur sendirian. Yang perlu Anda lakukan adalah duduk di samping ranjangnya dan menemaninya hingga ia terlelap.
3. Terbangun saat Malam Hari
Jika si kecil mulai sering terbangun di malam hari, maka terjadi perkembangan baru yang ia lakukan. Tidak perlu cemas ataupun panik, Anda hanya perlu menenangkannya agar dapat tidur lagi dengan nyenyak. Anda dapat memeluk, membacakan, cerita, atau melakukan beberapa hal sehingga si kecil dapat kembali terlelap sehingga menyelesaikan masalah tidur pada balita yang sedang dialaminya.
Si kecil seiring bertambahnya usia akan memiliki perkembangan yang tidak biasa. Salah satunya adalah waktu tidur yang terus berkurang, seperti menolak tidur siang. Tidur siang bermanfaat untuk tubuh, sehingg Anda dapat memberikan jadwal kegiatan yang terstruktur. Kedua tangis pecah saat ditaruh di kasur dan terakhir kerap bangun di malam hari. Ketiga gangguan tidur ini merupakan tanda perkembangan dalam diri si kecil, sehingga Anda hanya perlu menenangkan si kecil.