Ibarat ingin mencapai lautan yang belum terpetakan dengan baik, seperti itulah kira-kira analogi berhubungan seks kala mengandung. Apalagi bagi Bunda yang baru pertama kali hamil, umumnya akan mengalami masalah seks saat hamil.
Beberapa penyebab berikut turut mengubah gairah Bunda dan suami untuk berhubungan intim, antara lain:
- Tidak percaya diri karena bentuk tubuh cenderung berubah seiring perut yang kian membesar. Perubahan ini dapat membuat ibu hamil merasa kurang menarik dan menganggap tidak mampu memberikan kepuasan kepada suami
- Kelelahan dengan gejala kehamilan yang banyak dirasakan, sehingga Bunda lebih memilih beristirahat
- Perubahan hormon yang membuat gairah menurun
- Khawatir dengan keselamatan janin
Menurunnya gairah seks tak hanya satu masalah yang dirasakan ibu hamil. Melansir What to Expect, berikut aneka masalah seputar seks yang umumnya timbul selama fase kehamilan.
7 Masalah Seks Saat Hamil yang Sering Terjadi
1. Morning Sickness Membuat Malas Berhubungan Intim
Mual dan muntah di pagi hari atau kerap disebut morning sickness adalah gejala yang akrab di kalangan ibu hamil. Rasa tak nyaman yang terasa tak menutup kemungkinan membuat seks menjadi urutan terakhir yang terpikir dalam benak Anda.
Apalagi jika kondisi ini semakin memburuk dan datang kian sering setiap harinya.
Untuk menyiasatinya, Bunda bisa menunggu pusing yang mendera berkurang. Komunikasikan dengan pasangan kapan waktu bercinta terbaik dan pastinya nyaman untuk Anda, misalnya saat malam hari saat mual tak lagi intens terasa.
Walaupun tidak nyaman, biasanya morning sickness akan berkurang saat usia kehamilan memasuki trimester kedua.
Artikel terkait: 9 Tips Untuk Mengatasi Morning Sickness, Rasa Mual di Pagi Hari Yang Dialami Ibu Hamil
2. Aroma di Kemaluan Berubah, Salah Satu Masalah Seks saat Hamil
Banyak ibu hamil mengatakan bahwa aroma area kelaminnya sedikit berbeda saat hamil. Faktanya, hal ini sebenarnya merupakan sesuatu yang normal dan terjadi akibat pelepasan ekstra yang dalam istilah medis dikenal sebagai leukorea.
Kondisi inilah yang mengubah konsistensi, bau, dan rasa cairan pada vagina.
Jika situasi ini sangat mengganggu, Bunda bisa mengoleskan sedikit minyak wangi ke area paha bagian dalam sebagai kamuflase aroma. Membilas vagina sesaat sebelum berhubungan intim juga bisa Anda lakukan agar seks tetap nyaman.
Artikel terkait: 4 Fakta Gaya Bercinta Magic Mountain, Bantu Tingkatkan Peluang Kehamilan
3. Perut Membesar Membuat Enggan Melakukan Seks
Tak bisa dipungkiri, ukuran perut yang kian membesar membuat Bunda jadi sulit mengatur posisi apa yang tepat untuk melakukan hubungan intim. Ditambah lagi, kekhawatiran melukai janin dan waswas suami tidak menyenangi posisi tersebut menjadi dilema tersendiri.
Lumrah kok Bun, namun jadikan momen ini kesempatan bagi Anda dan pasangan mengeksplorasi posisi baru. Demi keamanan pilih posisi seks yang tidak terlalu ekstrim, misalnya dengan berbaring miring (spooning) atau posisi dipangku (cowgirl) yang memungkinkan Bunda untuk lebih banyak mengontrol penetrasi.
Pada kehamilan awal, Bunda bisa mengutamakan posisi doggy style karena posisi ini tidak membuat perut tertekan. Posisi woman on top juga menjadi posisi paling baik selama kehamilan karena Anda dapat mengontrol seberapa dalam penis pasangan Anda menembus ke dalam.
Artikel terkait: 6 Posisi Seks Saat Hamil yang Aman dan Menyenangkan
4. Merasa Kurang Seksi
Aneka pikiran berkecamuk saat sedang hamil, misalnya Bunda tidak merasa seksi lagi. Selain perut biasanya anggota tubuh lain turut mengalami perubahan; sebut saja pinggul, bokong, juga payudara yang semakin sensitif. Rasa enggan beraktivitas intim pun muncul karena penilaian negatif pada diri sendiri.
Padahal, banyak pihak suami yang justru merasa istri semakin seksi saat hamil lho. Berpikirlah positif dan tetap lakukan perawatan tubuh dengan baik serta pastinya menggunakan produk yang aman.
Ingatlah bahwa perubahan tubuh ini merupakan satu proses untuk memberikan rumah sementara terbaik bagi si kecil di dalam rahim.
Untuk meningkatkan kepercayaan diri, lakukan olahraga ringan agar tubuh tetap bugar dan sehat semisal yoga khusus kehamilan. Imbangi dengan konsumsi makanan bergizi supaya berat badan tetap ideal.
Artikel terkait: Spooning Sex, Berikan Kepuasan Maksimal dengan Usaha Minimal
5. Pembengkakan Vagina Mengubah Sensasi Seks
Fluktuasi hormon tak ayal membuat pompaan aliran darah meningkat. Pada kasus ini, beberapa calon ibu merasakan vagina semakin membesar dan labia berubah.
Kondisi ini bisa saja membuat orgasme semakin kuat, tetapi ada juga yang malah kehilangan sensasi seks yang diharapkan.
Coba ganti gaya bercinta dengan stimulasi manual, atau mengubah posisi seks. Justru yang harus diwaspadai adalah jika pembengkakan disertai dengan rasa sakit selama berhubungan seks yang bisa menandai adanya varises di daerah panggul (vulva, vagina, dan daerah sekitarnya).
6. Masalah Seks Saat Hamil: Keputihan Menyebabkan Kesulitan Orgasme
Di samping pembengkakan, vagina juga terasa lebih lembap dibanding biasanya. Beberapa calon ibu juga mengalami peningkatan intensitas keputihan sehingga rasa tak nyaman muncul saat berhubungan intim dengan suami.
Tak menutup kemungkinan, sensasi seks berkurang utamanya kala akan mencapai orgasme. Lakukan foreplay seminim mungkin untuk meminimalkan kebecekan yang terjadi. Konsultasikan pada dokter kandungan jika cairan yang keluar mengganggu ya, Bun!
7. Perdarahan Ringan setelah Berhubungan Intim
Kekhawatiran akan adanya perdarahan ringan juga membuat masalah seks saat hamil yang kerap mendera. Bunda pastinya khawatir penetrasi yang terlalu dalam menjadi penyebabnya, serta membahayakan janin.
Padahal, kekhawatiran ini tidak akan terjadi. Rahim dipenuhi pembuluh darah tambahhan yang akan membuat area leher rahim menjadi lebih matang. Tak hanya itu, jabang bayi dikelilingi lapisan tebal dan cairan ketuban sehingga aman.
****
Parents, semoga informasi mengenai masalah seks saat hamil ini bermanfaat!
Baca juga :
Gairah Seks Menurun saat Hamil, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Laser Vagina Pasca Melahirkan, Benarkah Bisa Mengencangkan Miss V?