Tak banyak yang tahu, masa kecil Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat jauh dari kata mewah. Laki-laki yang kerap disapa ‘Kang Emil’ ini tumbuh dan besar di Kota Bandung, kehidupannya yang pernah serba pas-pasan memberikannya banyak pelajaran dalam hidup. Terlebih, didikan dari kedua orang tuanya melekat dan menjadikannya pribadi dengan karakter yang kuat.
Mochamad Ridwan Kamil, lahir di Bandung, 4 Oktober 1971 dari dua orang tua yang berprofesi sebagai dosen. Kang Emil adalah anak kedua dari 5 bersaudara. Ayahnya bernama Dr. Atje Misbach Muhjiddin, S.H., adalah seorang akademisi di Universitas Padjajaran. Sedangkan ibunya bernama Dra. Tjutju Sukaesih.
Kang Emil diketahui pernah menempuh pendidikan di SDN Banjarsari III, SMPN 2, dan SMAN 3, lalu berkuliah di Institut Teknologi Bandung. Kang Emil lalu melanjutkan program pasca sarjana di University of California, Berkeley, Amerika Serikat.
Artikel terkait: Layaknya Malaikat yang Dititipkan, Ini Alasan Ridwan Kamil Angkat Arkana!
Mengulik Masa Kecil Ridwan Kamil yang Sederhana
Gubernur Jawa Barat ini pernah tampil dalam acara Good Friend yang dipandu oleh Alvin Adam melalui kanal Youtubenya pada 2018 lalu. Kang Emil menjelaskan bahwa masa kecilnya jauh dari kata mewah. Kedua orang tuanya yang berprofesi sebagai dosen hanya memiliki gaji yang pas-pasan untuk menghidupi lima anak.
“Keluarga kami itu sangat sederhana. Anak 5. Ayah dosen, ibu dosen, penghasilan pas-pasan” jelasnya. Ia pun mengenang momen dimana harus berbagi lauk-pauk dengan saudara-saudaranya lantaran keterbatasan ekonomi.
“Kalau ada telur dibagi 7, kalau ada ayam dibagi sepotong-sepotong, sebesar jempol” tambah Kang Emil mengenang dirinya di masa lalu.
Rela Jualan Es Mambo Demi Jajan
Meski begitu, selalu ada hal positif yang dapat dipetiknya. Ia pun menyadari bahwa hal yang diwariskan oleh keluarganya bukan harta yang melimpah, melainkan karakter.
“Jadi keluarga kami tidak mewariskan harta tetapi lebih kepada karakter. Jadi orang harus punya akhlak. Harus hormati orang tua. Bicara yang baik atau diam. Jadi manusia yang bermanfaat dan sebagainya. Bekalnya hanya itu” ungkap Kang Emil.
Masa kecilnya pun menjadikannya sosok yang tangguh dan mau berusaha. Semasa kecil, Kang Emil pun mengaku pernah berjualan es mambo.
“Jadi saya punya sense of entrepreneurship itu kelas 1 SD. Jadi lagi jalan kaki, panas ada orang lagi pada main bola perlombaan antar kampung. Logika anak kecil kan panas, main bola, pasti haus. Kalau haus berarti minum atau makan es. Pas dilihat nggak ada yang jualan” ungkapnya.
“Lucunya saya dulu hasil penjualannya saya pakai jajan” tambahnya. Ia pun bercerita bahwa bisnis kecil-kecilannya itu tak berlangsung lama.
Artikel terkait: Pidato Menyentuh Ridwan Kamil di Pemakaman Eril: ”Allah Telah Cukupkan Amalnya”
Awal Mula Ketertarikan Pada Dunia Arsitektur
Ketertarikan Kang Emil terhadap dunia arsitektur juga tak lepas dari pengaruh ayahnya. Tadinya, sewaktu kecil Kang Emil ingin menjadi astronot, kemudian ia berubah pikiran dan menekuni dunia arsitektur.
“Tadinya pengin jadi astronot, tapi nggak ada ujungnya. Belok jadi arsitek karena dari kecil saya hobi gambar kartun superhero” jelasnya. Ia pun sering menceritakan, semasa kecil, ketika ayahnya pergi keluar negeri ayahnya sering membawa pulang foto-foto gedung megah di luar negeri kepadanya.
“Dulu kan ayah saya kan pernah ke luar negeri, seminar. Pulang-pulang ada slideshow yang masih pake mesin slide. Saya waktu kecil bercita-cita suatu hari saya harus ke negeri-negeri yang ayah ceritakan itu.” tambahnya
Parents, itulah kisah masa kecil Ridwan Kamil, ternyata sosok kedua orang tuanya bawa pengaruh besar yah bagi Kang Emil. Bagaimana menurut Parents?
Baca Juga:
Ruben Onsu Marah, Betrand Peto Trauma karena Emak-Emak Penggemar
Sarwendah Sakit, Alami Kekurangan Protein hingga Lakukan Operasi Kista