Manfaat telur Vs bahayanya
Seorang kerabat mempunyai seorang balita yang sangat menyukai telur, dan ia merasa khawatir terhadap adanya berita yang menyatakan bahwa telur bisa menjadi kurang baik dan mendatangkan banyak masalah kesehatan bagi anak ketika ia dewasa. Dikatakan juga bahwa sejumlah penyakit seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2 dan kolesterol dipicu oleh konsumsi telur yang berlebihan.
“Jadi apakah telur benar-benar bermanfaat untuk anak?” tanya sang kerabat pada saya. Sejauh yang saya tahu sih menyantap telur lebih baik daripada menyantap junkfood.
Setelah melakukan sebuah riset kecil saya berhasil menemukan fakta tentang manfaat telur yang cukup mengejutkan.
Kandungan nutrisi dalam telur
Mungkin Anda pernah mendengar bahwa telur meningkatkan kolesterol dalam darah sehingga mengakibatkan gangguan pada kesehatan. Faktanya, satu butir telur mengandung sekitar 185mg kolesterol. Sedangkan asupan kolesterol yang disarankan untuk anak adalah kurang dari 300mg per hari.
Saya juga menemukan bahwa manfaat telur begitu besar karena mengandung nutrisi berikut ini:
- Kolin: baik untuk perkembangan dan fungsi otak, serta daya ingat.
- Folat: berfungsi untuk memproduksi dan memperbaiki sel darah merah.
- Zat besi: bertugas membawa oksigen ke dalam sel.
- Lutein dan Zeaxanthin: memperbaiki penglihatan dan melindungi mata dari sinar ultraviolet.
- Niasin: menormalkan fungsi saraf dan membantu pelepasan energi.
- Lemak omega-3: memperbaiki kadar kolesterol dalam darah.
- Riboflavin: membantu menjaga kesehatan jaringan tubuh.
- Vitamin A: mencegah kanker.
- Vitamin B12: mencegah penyakit jantung.
- Vitamin D: menjaga kesehatan tulang dan gigi.
- Vitamin E: berperan sebagai antioksidan.
- Seng: meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Salmonella dan telur
Telur seringkali dituduh mengandung racun salmonella (salmonella enteritidis), yaitu semacam bakteri yang biasa terdapat dalam telur yang tampaknya sehat.
Bakteri ini nyatanya hanya akan membahayakan manusia jika telur dimakan mentah-mentah atau kurang matang. Orang dewasa akan mampu mengatasi bakteri salmonella dengan sendirinya, jika tak sengaja mengkonsumsi telur atau makanan yang telah tercemar. Namun bayi dan balita yang mempunyai sistem kekebalan tubuh lebih lemah beresiko terhadap penyakit berbahaya.
Cara mudah untuk membasmi bakteri salmonella dalam telur adalah merebus telur hingga benar-benar matang. Selain itu, Anda juga dapat melakukan hal di bawah ini untuk mencegah terjadinya keracunan makanan yang diakibatkan oleh telur:
- Pastikan telur masih segar dan memiliki cangkang utuh.
- Basuhlah bagian luar telur sebelum Anda memakannya.
- Telur setengah matang tidak dianjurkan untuk anak-anak.
Berlebihan itu tidak baik, begitu pula dengan konsumsi telur. Anda dapat mengatur jadwal memberikan telur sebagai menu sarapan untuk anak agar tubuh mereka mendapatkan manfaat telur secara efektif. Misalnya, 4 hingga 5 butir setiap minggu. Kami merekomendasikan telur sebagai menu sarapan karena makanan ini juga berfungsi sebagai penunda rasa lapar.