Membicarakan minuman menghangatkan seperti teh, mungkin sebagian orang masih belum terbiasa mengonsumsi teh oolong. Maklum saja, masyarakat di Indonesia memang lebih akrab dengan jenis teh merah, ataupun teh hijau. Namun, tahukah Anda nyatanya manfaat teh oolong untuk kesehatan sebenarnya tak perlu diragukan lagi.
Teh oolong merupakan teh yang terbuat dari daun, kuncup, dan batang tanaman Camellia sinensis, tanaman yang juga digunakan untuk membuat teh hitam dan teh hijau.
Kandungan nutrisi teh Oolong
Mirip dengan teh hitam dan hijau, teh oolong mengandung beberapa vitamin, mineral, dan antioksidan yang membantu untuk kehatan tubuh
Secangkir teh diseduh, kira-kira akan mengandung beberapa zat seperti di bawah ini :
- Fluoride: 5-24% dari RDI.
- Mangan: 26% dari RDI.
- Kalium: 1% dari RDI.
- Sodium: 1% dari RDI.
- Magnesium: 1% dari RDI.
- Niasin: 1% dari RDI.
- Kafein: 36 mg.
Beberapa antioksidan utama dalam teh oolong yang dikenal sebagai polifenol teh, adalah theaflavin, thearubigins, dan EGCG. Kandungan ini bertanggung jawab atas banyak manfaat kesehatannya.
Teh oolong juga mengandung theanine, asam amino yang bertanggung jawab atas efek relaksasi.
Manfaat teh Oolong untuk kesehatan
Menurut WebMD, banyak orang mengonsumsi teh oolong untuk menurunkan berat badan, mencegah kanker, mencegah pengeroposan tulang (osteoporisis), meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta mengobati beberapa penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan pengerasan arteri (atherosclerosis). WebMD juga menyebutkan bahwa manfaat ini telah terbukti namun memang penelitiannya masih terbatas.
Lalu, bagaimana cara kerjanya?
Teh oolong mengandung kafein yang memengaruhi pemikiran dan kewaspadaan. Kafein yang ada dalam teh oolong bekerja dengan merangsang sistem saraf pusat (SSP), jantung, dan otot.
Dikutip dari Healthline, berikut ini manfaat teh oolong :
Manfaat teh oolong #1. Membantu mencegah diabetes
Antioksidan polifenol yang ditemukan dalam teh oolong dianggap membantu mengurangi kadar gula darah dan insulin. Teh ini juga dianggap dapat meningkatkan sensitivitas insulin.
Dalam sebuah studi dibuktikan bahwa penderita diabetes yang mengonsumsi 1,5 liter teh oolong perhari memiliki kadar gula darah hingga 30% lebih rendah. Hal ini dilihat pada akhir studi yang dilakukan selama 30 hari.
Meskipun begitu, tidak semua penelitian setuju akan hal ini. Ada beberapa studi yang menunjukkan ada risiko diabetes bagi mereka yang minum 480 ml per hari. Dan ada kontaminasi pestisida sebagai kemungkinan penyebab efek negatifnya, sehingga tidak merekomendasikan untuk sering meminumnya.
Manfaat teh oolong #2. Meningkatkan kesehatan jantung
Mengonsumsi teh antioksidan secara teratur dapat meningkatkan kesehatan jantung. Beberapa studi melaporkan penurunan tekanan darah dan kadar kolesterol, serta penurunan risiko penyakit jantung.
Studi terbaru mengatakan, orang yang minum 1,4 liter per hari, menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 51%. Tapi perlu diingat, teh oolong mengandung banyak kafein, yang juga dapat meningkatkan tekanan darah pada beberapa orang.
Manfaat teh oolong #3. Menurunkan berat badan
Para ilmuan percaya bahwa kandungan polifenol dalam teh oolong dapat meningkatkan metabolisme dan mengurangi jumlah lemak yang diserap dari makanan.
Antioksidan polifenol ini juga dianggap mengaktifkan enzim yang membantu menggunakan lemak yang disimpan untuk energi. Menurut sebuah studi, teh oolong juga membantu membakar 2,9 – 3,4% lebih banyak kalori total per hari.
Tapi belum ada penelitian yang mengatakan bahwa peningkatan energi dan pembakaran lemak bisa menurunkan berat badan yang substansial. Meskipun beberapa peserta studi merespon efek positif.
Selain itu, sebuah studi dari Cina yang dimuat dalam Journal of Intergrative Medicine juga menemukan dari partisipan yang rutin minum teh oolong telah terbukti kehilangan 2,7 kg dalam waktu enam minggu.
Manfaat teh oolong #4. Melindungi terhadap kanker tertentu
Para ilmuan mengatakan bahwa teh oolong memiliki antioksidan yang tinggi sehingga bisa membantu tubuh mencegah mutasi sel yang dapat membantu tubuh melawan radikal bebas penyebab kanker.
Polifenol juga dapat menurunkan tingkat pembelahan sel kanker. Terlebih lagi, sebuah ulasan melaporkan bahwa peminum teh biasa mungkin memiliki risiko 15% lebih rendah terhadap kanker mulut.
Efek perlindungan yang sama juga berlaku untuk kanker paru-paru, kerongkongan, pankreas, hati dan kolorektal. Namun sebagian besar penelitian melaporkan efeknya kecil terhadap kanker payudara, ovarum dan kandung kemih.
Manfaat teh oolong #5. Menyehatkan rambut dan kulit
Sementara WebMD juga menyebutkan bahwa salah satu manfaat yang yang tidak bisa disepelekan, teh oloong juga bisa menyehatkan rambut dan kulit kepala. Hal ini dikarenakan teh oolong kaya antioksidan. Anda bisa menggunakannya untuk membilas rambut sehingga membantu pertumbuhan rambut menjadi lebih tebal dan berkilau.
Tak hanya itu, sebuah penelitian milik Uehara tahun 2001 juga menyatakan kalau teh oolong dan juga teh hijau dapat meringankan reaksi dermatitis alergi sesudah mengonsumsinya selama seminggu, satu gelas sehari.
Keamanan dan efek samping teh oolong
Meskipun teh yang dikenal sebagai minuman para raja di Taiwan ini memiliki banyak manfaat, namun teh oolong juga mengandung kafein yang cukup tinggi di antara kandungan lainnya. Itulah mengapa bila dikonsumsi berlebihan, dapat menyebabkan kecemasan, insomnia, detak jantung tidak teratur, dan tekanan darah bagi beberapa orang.
Baik USDA dan the European Food Safety Authority (EFSA), mempertimbangkan asupan harian 400 mg kafein sebagai aman. Ini setara dengan 1,4–2,4 liter teh oolong per hari.
Sementara, untuk para ibu hamil, disarankan tetap mengonsumsi maksimum 3-5 cangkir teh perhari atau sekitar 200 mg. Perlu diingat juga untuk cermati kafein dari sumber lain seperti kopi, soda dan cokelat.
Semoga bermanfaat.
Referensi: WebMD, Healthline, USDA, Oregon State University