Kurangi risiko kanker hingga turunkan berat badan, ini 5 manfaat teh melati untuk kesehatan!

undefined

Bersyukurlah jika Bunda merupakan pecinta teh, sebab teh melati memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan, lho!

Siapa di antara Bunda yang gemar mengonsumsi teh? Bersyukurlah, karena teh memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Selain membuat tubuh menjadi relaks, teh juga mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk tubuh. Apakah manfaat teh melati juga memiliki

Teh melati adalah teh harum yang dibuat secara tradisional dengan memadukan daun teh hijau dengan bunga melati.

Biasanya, teh melati dibuat dari daun teh hijau atau daun yang belum difermentasi, tetapi teh ini juga dapat dibuat dari daun teh hitam (yang telah teroksidasi penuh), daun teh oolong (teroksidasi sebagian), atau teh putih yang terbuat dari tunas yang baru tumbuh dan daun teh muda.

Penasaran dengan manfaat teh melati untuk kesehatan lainnya? Berikut diantaranya seperti yang dikutip dari Healthline.

manfaat teh melati

Manfaat teh melati untuk kesehatan

1. Kaya akan antioksidan

Teh melati sangat kaya dengan senyawa nabati yang kuat yang dikenal sebagai polifenol.

Polifenol ini bertindak sebagai antioksidan dalam tubuh dan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Penelitian telah mengaitkan kerusakan radikal bebas dengan penyakit jantung dan beberapa jenis kanker.

Teh melati yang terbuat dari teh hijau mengandung polifenol tinggi yang disebut katekin.

Salah satu katekin yang sangat kuat dalam teh hijau adalah epigallocatechin gallate (EGCG), yang telah dikaitkan dengan banyak manfaat, termasuk penurunan berat badan dan peningkatan kontrol gula darah. Selain itu kesehatan jantung dan mulut.

Terlebih lagi, katekin teh hijau seperti EGCG telah terbukti memiliki efek anti-inflamasi dan penurun lipid darah, yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung

2. Dapat membantu penurunan berat badan

Seperti yang telah disebutkan, minum teh melati dapat membantu menurunkan berat badan dengan mempercepat metabolisme tubuh.

Faktanya, tinjauan dari beberapa studi menunjukkan bahwa teh hijau, sumber utama teh melati, dapat mempercepat metabolisme sebesar 4-5% dan meningkatkan pembakaran lemak sebesar 10–16%.

Sementara 4-5% mungkin tampak tidak signifikan, hal ini bisa berarti membakar ekstra 70-100 kalori per hari.

Sifat pembakaran lemak teh melati berhubungan dengan kandungan kafein dan polifenol EGCG. Senyawa ini juga dapat meningkatkan efek pembakaran lemak satu sama lain.

Artikel terkait: Tak hanya bantu atasi sembelit, ini 6 manfaat kismis lain untuk ibu hamil

teh melati

3. Melindungi organ jantung

Teh melati kaya akan polifenol, yang dapat membantu melindungi dari penyakit jantung.

Dalam penelitian pada hewan dan tabung percobaan, polifenol teh telah terbukti melindungi kolesterol LDL (buruk) dari oksidasi – suatu proses yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

Kolesterol LDL teroksidasi berpotensi berbahaya, karena lebih cenderung menempel pada dinding arteri Anda dan membentuk plak. Hal ini bisa mempersempit atau menyumbat pembuluh darah Anda.

Dalam satu penelitian, teh melati dapat mengurangi pembentukan plak hingga 68% pada hamster. Artinya juga dapat menurunkan faktor risiko penyakit jantung, seperti kolesterol LDL dan kadar trigliserida.

Studi lain menemukan bahwa orang yang minum 1-3 cangkir (237-710 ml) teh hijau per hari memiliki risiko 19% lebih rendah terkena serangan jantung dan 36% mengurangi risiko stroke, dibandingkan dengan orang yang minum kurang dari 1 cangkir ( 237 ml) setiap hari.

4. Dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2

Secara global, lebih dari 422 juta orang mengidap diabetes.

Diabetes tipe 2 adalah tipe yang paling umum dan terjadi ketika tubuh Anda tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Insulin adalah hormon yang membantu memindahkan gula dari darah Anda ke sel-sel.

Teh melati yang terbuat dari teh hijau dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 Anda. Sebab mengandung senyawa EGCG, yang dapat membantu tubuh Anda menggunakan insulin lebih efektif dan mengurangi kadar gula darah.

Sebuah analisis dari 17 studi pada 1.133 orang menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau secara signifikan dapat mengurangi gula darah dan kadar insulin.

Analisis lain dari 12 studi di lebih dari 760.000 orang menemukan bahwa minum 3 cangkir (710 ml) atau lebih teh setiap hari dikaitkan dengan risiko 16% lebih rendah terkena diabetes tipe 2.

5. Menjaga kesehatan mulut

Senyawa katekin yang terdapat dalam teh hijau dapat membantu melindungi terhadap kerusakan gigi dengan membunuh bakteri pembentuk plak seperti Streptococcus mutans.

Dalam sebuah penelitian pada 15 orang, larutan yang mengandung katekin teh hijau menghentikan Streptococcus mutans dari menghasilkan asam ketika diaplikasikan pada gigi. Terlalu banyak asam dapat mengikis enamel gigi.

Studi lain pada 30 orang mencatat bahwa menggunakan obat kumur berbasis teh hijau selama 1 minggu sama efektifnya seperti mengurangi plak gigi dengan obat kumur antiseptik.

Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh melati dapat memerangi bau mulut dengan mengurangi bakteri penyebab bau.

Tapi perlu diperhatikan, konsumsi teh melati juga memiliki risiko, terutama untuk ibu hamil. Sebab teh mengandung kafein yang tidak dianjurkan dikonsumsi terlalu banyak oleh ibu hamil.

Jangankan untuk ibu hamil, untuk Anda yang tidak sedang hamil pun jika mengonsumsi kafein dalam jumlah terlalu banyak tentu dapat mendatangkan efek samping tertentu. Anda mungkin mengalami sakit kepala, gelisah, lemas, atau sulit tidur setelah minum terlalu banyak teh. Untuk mengurangi efek samping ini, minumlah lebih sedikit teh atau minumlah teh yang tidak kuat.

***

Anda bisa bergabung dengan jutaan ibu lainnya di aplikasi theAsianparent untuk berinteraksi dan saling berbagi informasi terkait kehamilan, menyusui, dan perkembangan bayi dengan cara klik gambar di bawah ini.

Kurangi risiko kanker hingga turunkan berat badan, ini 5 manfaat teh melati untuk kesehatan!

Referensi: Healthline, verywellfit

Baca juga

Teh chamomile untuk ibu hamil, aman atau tidak, ya?

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.