Shibari adalah seni mengikat tali yang biasanya dipakai dalam hubungan seksual. Apakah ada manfaat shibari bagi hubungan suami istri?
Kalau Parents pernah mendengar BDSM atau Bondage, Dominance, Sadism, and Masochism, shibari ini mirip banget dengan BDSM. Hanya saja asalnya dari Jepang dan punya sejarah panjang sebelum dipopulerkan sebagai sebuah seni dalam berhubungan seksual seperti sekarang.
Di bawah ini akan diulas apa itu shibari dan manfaatnya dalam hubungan seksual. Yuk cari tahu lebih banyak!
Apa Itu Shibari? Mengenal Seni Bercinta sambil Mengikat Pasangan dari Jepang
Sumber: Freepik
Anda mungkin masih asing dengan istilah Shibari Sex. Dalam buku yang berjudul The Seductive Art of Japanese Bondage, Midori, penulisnya yang juga seorang seksolog mengungkapkan bahwa shibari adalah seni mengikat tali dari Jepang. Ikatan yang dimaksud di sini mengacu pada simpul dan pola yang rumit yang digunakan untuk menahan dan memberi sensasi pada tubuh.
Namun, uniknya, dalam perkembangannya, kegiatan ini tidak lagi terbatas pada seks semata. Beberapa orang juga mulai memanfaatkan aktivitas ini untuk meditasi, menciptakan koneksi yang intim dengan pasangan, atau sekadar menikmatinya sebagai bagian dari seni.
“Banyak yang mempraktikkannya sebagai bentuk meditasi, sebagai alat untuk menciptakan hubungan dan keintiman dengan pasangan, atau sekadar menikmatinya karena itu indah,” kata Sydona, seorang seniman dan instruktur Shibari, seperti dikutip dari Menshealth.
Sejarah Shibari: Berawal dari Tahanan, Berkembang Berkat Internet
Sumber: Istimewa
Ditilik dari sejarahnya, aktivitas ini ternyata terinspirasi dari para tahanan Jepang selama periode Edo yaitu sekitar 1200 hingga akhir 1800 masehi. Hampir sama seperti BDSM yang juga terinspirasi dari abad pertengahan Eropa.
“Ini memberikan imajinasi erotis yang lebih gelap dari orang-orang Jepang yang kinky. Sama seperti alat penjara abad pertengahan Eropa yang menginspirasi BDSM Barat yang menggunakan salib dan borgol,” lanjut Sydona.
Aktivitas ini semakin berkembang lantaran banyak dipakai sebagai hiburan di tempat-tempat prostitusi di Jepang. Midori mengatakan, beberapa tentara Amerika Serikat (AS) yang menyaksikan “pertunjukan” Shibari kemudian memperkenalkan aktivitas tersebut hingga ke negara asalnya.
Kemajuan teknologi dan internet membuat aktivitas ini semakin diminati banyak orang tahu. Acapkali mereka menikmatinya sebagai bagian dari kesenian.
Manfaat Shibari untuk Bercinta, Bikin Hubungan Makin Intim
Mengenal manfaat shibari untuk hubungan suami istri. Sumber: Shutterstock
Hubungan seksual bagi sebagian orang tak hanya dianggap sebagai upaya untuk meraih kepuasan. Namun, lebih jauh lagi, aktivitas seksual juga termasuk sarana komunikasi untuk menjalin keintiman dengan pasangan.
Menurut Sydona, kegiatan ini bisa menjadi alat untuk mengenal bagian tubuh pasangan dengan lebih seksama. Jadi, ada perasaan dan efek tertentu yang bakal dinikmati oleh pasangan berkat ikatan di bagian-bagian intim seperti pantat atau payudara.
Tak hanya itu, ia juga menambahkan bahwa aktivitas ini juga membantu menumbuhkan rasa saling percaya di antara pasangan. Pasalnya, saat melakukan aktivitas ini, salah satu dari pasangan akan berperan sebagai orang yang “pasrah” ditali. Sementara, pasangan yang lain berperan sebagai rigger atau pihak yang lebih mendominasi.
Manfaat Shibari tak hanya saat bercinta, tapi mendekatkan keintiman suami istri.
“Shibari adalah alat untuk mempelajari tubuh pasangan Anda, untuk membangun kepercayaan antara Anda dan pasangan, dan untuk menemukan keintiman yang baru dan menarik,” ungkapnya.
Namun, manfaat shibari tersebut tak akan bisa diraih apabila pasangan bersikap pasrah dalam arti yang sebenarnya. Perlu ada komunikasi dua arah antara pihak yang pasif dan aktif. Hal ini diperlukan untuk membangun keintiman dan memahami tubuh pasangan. Jadi, meski di pihak dominan bukan berarti bisa seenaknya sendiri ya.
Midori menambahkan, sebelum melakukan kegiatan ini juga harus mengerti soal keamanan. Dalam keadaan terikat, jelas sulit untuk mengelak atau menghentikan kegiatan. Oleh sebab itu, para praktisi Shibari biasanya menggunakan lampu untuk memberi peringatan pada pasangannya.
“Lampu hijau untuk terus melaju, kuning untuk menandakan sudah mencapai ambang batas, dan merah untuk berhenti sepenuhnya,” tulis Midori.
Nah, Parents, itulah sekilas tentang seni dan “pertunjukan” Shibari. Aktivitas ini tak boleh dilakukan sembarangan ya. Perlu adanya persetujuan dari kedua belah pihak sebelum memulai atraksi. Pastikan semuanya aman agar aktivitas seks juga berjalan dengan nyaman ya! Tertarik untuk mencoba?
Baca juga:
7 Jenis Fetish yang Paling Umum, Kenali Gejala Kelainan Daya Tarik Seksual Ini!
5 Posisi bercinta dengan penutup mata, untuk sensasi berlipat ganda
3 Cara Wujudkan Fantasi Seksual, Jangan Lupa Utarakan pada Pasangan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.