Pastinya Parents sudah mengetahui tentang manfaat menjemur bayi di pagi hari. Meski kulit bayi cukup sensitif, tapi, sinar matahari di pagi hari ternyata menyimpan banyak manfaat, termasuk untuk kesehatan bayi.
Tak heran, banyak orang tua yang melakukan aktivitas menjemur bayi di pagi hari. Namun ada hal yang harus diperhatikan ketika hendak menjemur si Kecil.
Seperti yang dilansir dari klikdokter.com, ini manfaat menjemur bayi yang dijabarkan oleh dr. Alvin Nursalim:
Manfaat Menjemur Bayi di Pagi Hari
Berjemur adalah salah satu yang dilakukan untuk menghangatkan tubuh bayi. Berjemur juga bisa untuk merangsang rasa haus bayi agar lebih banyak minum ASI.
Manfaat lain dari sinar matahari pagi pada bayi adalah mengurangi risikonya kekurangan vitamin D. Sebab, meskipun di dalam tubuh bayi telah terdapat vitamin D, diperlukan sinar matahari untuk menjadi vitamin yang aktif.
Waktu yang tepat untuk menjemur bayi adalah pukul 7-8 pagi, dengan durasi selama 15-20 menit. Bunda juga harus hindari menjemur bayi di atas jam 8 pagi. Karena di waktu tersebut, terdapat sinar ultraviolet yang dapat merusak kulit.
Selain itu, paparan sinar matahari yang terlampau lama pada kulit bayi yang sensitif berisiko menyebabkan luka bakar pada kulit bayi si Kecil.
Jangan lupa lepaskan semua pakaian bayi saat dijemur. Sebab, manfaat menjemur bayi baru bisa dirasakan jika sebagian besar tubuh bayi terpapar sinar matahari pagi.
Hindari agar bayi terkena cahaya matahari langsung, agar aman, tutup mata bayi dengan kain atau kacamata khusus untuk bayi berjemur. Hindari menjemur bayi dalam ruangan, seperti menjemur di balik kaca rumah.
Manfaat Menjemur Bayi yang Terkena Gejala Kuning
Untuk keadaan bayi kuning, menjemur bayi bukanlah pilihan yang tepat. Kondisi ini memerlukan penanganan khusus, yakni dengan penggunaan terapi sinar. Jika tindakan yang diambil tidak tepat, bayi akan berisiko alami gangguan saraf.
Masyarakat percaya bahwa berjemur mampu mengatasi gejala kuning yang dialami bayi baru lahir. Bayi kuning atau dalam istilah medis disebut Hiperbilirubinemia adalah suatu gejala klinis yang sering dijumpai pada bayi baru lahir berusia 1-2 minggu.
Dilansir dari Unair News, Dokter anak FK UNAIR-RSUD Dr. Soetomo Agus Haryanto,dr.,SpA(K) mengungkapkan Hiperbilirubinemia yang masih terbilang wajar sebenarnya dapat diatasi dengan terapi sinar matahari. Sementara jika Hiperbilirubinemia tergolong akut, maka perlu dilakukan foto terapi.
Menjemur bayi di bawah sinar matahari sebenarnya tidak direkomendasikan oleh kalangan dokter anak. Mengingat bilirubin diproduksi dari pemecahan sel darah merah dan sifatnya tidak mudah larut dalam air, maka diperlukan paparan cahaya yang cukup lama dan konstan agar dapat melarutkan kadar bilirubin yang berlebihan di dalam tubuh.
“Jarak matahari dengan kita kan jauh, sementara menjemur bayi paling lama 15 sampai satu jam saja. Beda dengan foto terapi yang memiliki panjang gelombang tertentu sehingga proses terapi menurunkan kadar bilirubin menjadi lebih efektif, efisien, dan optimal,” ungkapnya.
Nah, Parents jangan lupa ya untuk perhatikan beberapa hal di atas sebelum menjemur si kecil di pagi hari.
Referensi: klikdokter.com, Unair News
Baca juga:
Hindari beri MPASI berlebihan, kenali tanda bayi kenyang berikut ini