Ikan lele menjadi salah satu ikan yang paling terkenal dan disukai oleh masyarakat Indonesia. Selain karena rasanya yang manis dan nikmat. Harga ikan lele yang terjangkau juga menjadi favorit para ibu-ibu. Anda tak perlu lagi ragu dengan manfaat ikan lele untuk tubuh. Sebab ikan lele memiliki banyak gizi penting yang bermanfaat untuk siapa saja, termasuk untuk ibu menyusui.
Kandungan gizi dalam ikan lele
Ikan lele atau catfish adalah salah satu jenis ikan tawar yang memiliki kandungan gizi terlengkap tak kalah dari ikan laut. Ikan ini juga mengandung merkuri yang cukup rendah sehingga aman dikonsumsi oleh siapa saja.
Dalam setiap 100 gram ikan lele, terkandung beberapa gizi penting seperti:
- Energi 145 kkal
- Protein 15,45 gr
- Lemak 9,09 gr
- Natrium 65 mg
- Kolesterol 82 mg
- Asam lemak jenuh 2730 gr
- Karbohidrat 8,54 gr
- Kalium 326 mg
- Sodium 398 mg
Artikel terkait: Bolehkah ibu menyusui makan udang? Ini penjelasannya!
Manfaat ikan lele untuk ibu menyusui
Ikan adalah salah satu nutrisi yang penting untuk ibu menyusui. Sebab ikan mengandung sejumlah gizi penting seperti yodium, vitamin D, asam docosahexaenoic (DHA), dan asam lemak omega-3.
Berbagai gizi ini sangat penting untuk perkembangan sistem saraf, otak, mata, dan kesehatan bayi yang disusui.
Oleh karena itu, Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) dan Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika Serikat merekomendasikan ibu hamil dan menyusui mengonsumsi setidaknya 8 hingga 12 ons ikan rendah merkuri dalam setiap minggu. Ini sama dengan dua atau tiga porsi.
Ikan yang rendah merkuri dan baik untuk ibu menyusui ialah ikan salmon, nila, sarden, dan lele.
Berikut ini beberapa manfaat lele untuk ibu menyusui:
1. Sumber protein yang baik
Ikan lele adalah salah satu ikan tawar yang tinggi akan protein. Dalam protein lele, terkandung asam amino esensial lisin, metionin, dan leusin. Bahkan beberapa ahli menyatakan bahwa protein ikan lele lebih tinggi daripada protein dalam susu dan daging.
2. Mengandung banyak Fosfor
Fosfor dalam ikan lele mencapai 168 mg/100 gram. Ini cukup tinggi dibandingkan fosfor dalam telur. Telur hanya mengandung 100 mg.
Fosfor digunakan untuk memberi penguatan, energi dalam lemak, metabolisme ekstrak, menjadi pendukung kesehatan gusi dan gigi, membantu sintesis DNA dan penyerapan kalsium.
Ibu menyusui membutuhkan banyak fosfor, karena bermanfaat untuk pertumbuhan tulang janin.
3. Kesehatan kardiovaskular
Perbandingan kalium dan natrium pada ikan lele mencapai 24,5: 1. Ini sangat tinggi sehingga ikan lele sangat baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Selain itu, kalium memiliki fungsi lain seperti:
- Membantu mengendalikan tekanan darah
- Sebagai pembersih CO2 (Karbon dioksida) dalam darah
- Sebagai pemicu ganglion dan fungsi otot
- Jika ada tingkat tinggi, itu dapat meluncurkan pengiriman oksigen ke otak
- Luncurkan keseimbangan kadar mineral dalam tubuh
4. Rendah lemak dan kalori
Ikan lele termasuk ke dalam salah satu ikan yang rendah lemak dan kalori. Meski begitu, sangat penting untuk memperhatikan porsi makan dan cara pengolahannya.
Bila tidak, maka kandungan kalori, lemak, serta kolesterol ikan lele justru dapat meningkat.
Sebaiknya hindari mengolah ikan lele dengan cara digoreng. Lebih baik, olah ikan lele dengan cara dikukus, direbus, dibakar, atau dipanggang.
5. Mengandung banyak Omega 3
Omega 3 bermanfaat untuk membantu pertumbuhan janin otak pada ibu hamil. Ini juga penting untuk pertumbuhan penglihatan mata dan saraf bayi.
Tidak hanya bermanfaat untuk ibu hamil, kandungan ini juga sangat bermanfaat untuk ibu menyusui.
6. Sebagai sumber protein pendek
Protein pendek pada ikan lele membuat dagingnya lebih mudah diproses oleh tubuh. Untuk itu, ikan lele sangat baik untuk sistem pencernaan.
Jadi bila Anda ingin mengonsumsi daging yang mudah diserap, maka ikan lele bisa menjadi pilihan pertama Anda.
Hal yang harus diwaspadai
Meskipun cenderung aman dikonsumsi dan memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Namun ada beberapa hal yang harus diwaspadai ketika ingin mengonsumsi ikan lele saat menyusui.
Dalam beberapa kasus, ikan lele bisa menyebabkan sakit perut dan diare.
Selain itu, seseorang yang mengonsumsi ikan lele bisa terkena hipertiroid. Sebab banyak petani lele yang menggunakan bangkai atau kotoran hewan sebagai makanan lele.
Mengonsumsi terlalu banyak ikan lele maka cairan dalam tiroid akan meningkat. Oleh karena itu, sebaiknya jangan mengonsumsi ikan lele secara berlebihan.
Referensi: WebMD, Dr Health Benefits, Alo Dokter
Baca juga
Mengenal inisiasi menyusui dini, proses penting dalam fase menyusui