Pandemi telah membuat ruang bermain anak menjadi sangat terbatas. Bila dulu anak bebas bermain dengan merdeka sesuai usianya, kini mereka hanya bisa akrab dengan gadget dan tenggelam dalam ruang-ruang virtual. Padahal permainan outdoor seperti main layangan sangat bagus untuk motoriknya. Manfaat bermain layangan selain melatih koordinasi tangan dan mata, juga bisa mengajarkan kesederhanaan pada buah hati kita.
Pandemi membuat Anak Lebih Lengket dengan Gadget
Bila pada awal pandemi kita masih melihat anak-anak kita yang biasa bermain di luar rumah mulai merasa gelisah karena terkurung di rumah saja Kini kita para orang tua yang justru menjadi resah melihat anak-anak kini terlalu nyaman dengan gadgetnya dan mulai melupakan acara bermain di luar rumah.
Anak bungsu saya terkadang mengomel dengan mata terpaku pada gadgetnya bila saya minta keluar rumah untuk berjemur di pagi hari. Karena pembelajaran jarak jauh juga mengandalkan gadget, kita sulit memisahkan anak dari perangkat ini.
Terkadang kita rindu melihat anak berlarian di luar rumah dengan gembira bersama teman-teman sebaya seperti pada masa sebelum pandemi. Namun di sisi lain, kita sebagai orang tua juga was-was membiarkan anak-anak bermain bersama teman-temannya tanpa menjaga jarak karena berisiko terpapar virus corona.
Banyak faktor yang membuat anak sulit lepas dari gadgetnya. Apabila dipaksa untuk melepaskan gadget, tak jarang anak mulai tantrum, marah-marah atau justru menjadi lesu. Tingkat kebosanan yang tinggi akibat aktivitas yang kurang bervariasi di rumah dapat memicu timbulnya stress pada anak.
Kegiatan Outdoor terbatas karena Pandemi yang masih belum berakhir
Sebagai orang tua, tentu kita harus mencari jalan keluar untuk mengembalikan kegembiraan anak-anak kita. Terlebih pandemi ini belum nampak dimana ujungnya dan tak ada kepastian kapan akan berakhir.
Acara jalan-jalan ke mall yang sebelum pandemi rutin dilakukan dalam rangka menyenangkan hati anak-anak, tak bisa sembarangan lagi dilakukan di masa pandemi. Sama seperti acara bermain bersama teman sebaya yang tentu tak bisa kita biarkan tanpa pengawasan kita.
Tentunya kita tak ingin anak-anak tertular virus dari aktivitas bermainnya, kan?
Pasalnya, virus corona tidak hanya berbahaya bagi orang dewasa, namun juga bagi anak-anak, terlebih anak-anak dari golongan usia yang belum boleh divaksin
Memperbanyak aktivitas anak di dalam rumah tentu sudah tidak kurang-kurangnya kita lakukan sejak awal pandemi tahun 2020 lalu. Membaca buku, melukis, membuat aneka kerajinan tangan, melakukan permainan dalam ruangan seperti monopoli, ular tangga hingga bermain kartu. Belum lagi aktivitas memasak, berkebun hingga memelihara hewan peliharaan tentu sudah pernah kita lakukan bersama anak-anak selama masa pandemi yang cukup panjang ini.
Saatnya Parents Mengenalkan Manfaat Bermain Layangan yang Asyik dan Menyenangkan
Bila semua variasi kegiatan di dalam rumah usai dilakukan dan anak-anak tetap bosan, tentu kita perlu memikirkan cara lain untuk membuat anak-anak terhibur dan melupakan rasa terkungkung dan terpenjara di dalam rumahnya.
Dengan semakin melandainya kurva kasus harian corona, tentu kita semua optimis virus ini akan bisa dikendalikan, meskipun kewaspadaan kita tidak boleh berkurang.
Kita dapat merancang kegiatan yang dapat dilakukan bersama keluarga di luar rumah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Pada musim kemarau seperti sekarang ini, dimana angin bertiup cukup kencang, bermain layangan bisa dipilih menjadi alternatif kegiatan luar ruangan untuk membunuh rasa bosan.
Untuk mencegah anak bermain bersama teman-temannya, kita dapat menemaninya bermain sehingga acara bermain layangan menjadi aktivitas keluarga.
Bermain layangan di tanah lapang bisa jadi aktivitas yang asyik bersama keluarga
Belum lama ini saya mulai menggemari permainan ini. Berawal dari ketidaksengajaan menemukan layangan putus di lapangan ketika menemani anak bersepeda, acara bermain layangan kini menjadi aktivitas bersama keluarga yang sangat menyenangkan.
Tak jauh dari tempat tinggal saya masih ada tanah lapang yang siap untuk dibangun perumahan baru. Mungkin karena masih pandemi, pihak pengembang menunda pembangunannya.
Tanah lapang itu ideal sekali untuk melakukan berbagai aktivitas luar ruangan mulai jogging, bersepeda hingga bermain layangan.
Hampir setiap sore kami kami sekeluarga beraktivitas di sana. Si bungsu yang berusia 7 tahun biasa bermain bulutangkis bersama ayahnya. Saya dan si sulung yang berusia 14 tahun lebih senang mengitari lapangan dengan sepeda.
Sambil bersepeda, si sulung ini rajin sekali mencari layangan putus. Karena memang sedang musim layangan, dia bisa menemukan sampai empat buah layangan putus tergeletak begitu saja di rumput. Terkadang benangnya masih cukup panjang sehingga bisa kami terbangkan lagi.
Bermain bersama keluarga di luar ruang seperti itu selain untuk membunuh rasa bosan juga mengajarkan anak kembali ke esensi hidup sederhana. Kalau tak menemukan layangan putus, kami menerbangkan rumput gajah atau meniup kelopak bunga liar
Ternyata ada banyak cara untuk memetik kegembiraan, meskipun tanpa gadget dan sama sekali tak mengeluarkan uang. Itulah salah satu manfaat bermain layangan yang tak boleh Parents lewatkan. Semoga kisah keluarga kami ini bisa menginspirasi.
Baca juga:
Jadi Tantangan Semua Orang Tua, Ini 6 Cara Kami Atur Anak Gunakan Gawai
7 Permainan Anak Jaman Dulu yang Melatih Kecerdasan Anak
5 Ide Permainan Seru untuk Anak 1 Tahun, Simpel dan Murah!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.