Akibat mandi di sungai, seorang anak berusia 6 tahun hanyut sungai Singaraja, Desa Japura Bakti, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Minggu (28/4).
Informasi hanyutnya anak tersebut berawal dari warga yang menemukan pakaian dan sandal milik korban. Selanjutnya diketahui bahwa korban bernama Khoirul Azam yang merupakan siswa kelas 1 SD.
Informasi tersebut kemudian dibenarkan oleh teman-teman korban yang saat itu sempat bersama-sama mandi di sungai. Dede Ahmad warga setempat mengatakan bahwa informasi yang ia dapatkan dari teman-teman korban datang sekitar pukul lima sore.
Menurutnya saat teman-temannya sudah selesai mandi, korban masih tetap ingin mandi.
“Dia nggak mau diajak pulang, saat teman-temannya selesai mandi, korban malah masih mandi dan terus melompat dari tanggul sungai. Tak lama kemudian terlihat korban teriak minta tolong sambil melambaikan tangan, lalu tidak terlihat lagi.”
Sementara itu Sodikin, perangkat Desa Japurabakti juga membenarkan peristiwa tersebut. Hingga malam harinya sejumlah warga dan pihak terkait masih terus berupaya menemukan keberadaan korban yang hanyut tersebut.
Khoirul Azam pun akhirnya ditemukan warga setempat pada Senin pagi (29/4) sekitar pukul 06.35 WIB dalam keadaan meninggal dunia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon turut membenarkan peristiwa tersebut.
Kami di theAsianparent Indonesia mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya bagi keluarga korban.
Bahaya mandi di sungai untuk anak-anak
Meski tampak bersih, namun anak-anak yang bermain dan mandi di sungai haruslah tetap diawasi. Selain berbahaya, mandi di sungai juga bisa terinfeksi banyak kuman.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Kusmadi Priharto mengatakan, meskipun kondisi air di sungai Ibukota jernih, tidak menutup kemungkinan bahwa aliran sungai terinfeksi banyak kuman yang disebar melalui sampah yang mengalir.
Menurut Kusmadi, memang sulit untuk melarang anak-anak bermain di sungai. Namun, menurut dia, jika dibiarkan, lama-kelamaan anak-anak bisa terjangkit penyakit kulit, penurunan daya tahan tubuh yang menyebabkan penyakit mudah menyerang.
Di sisi lain, bisa jadi, karena seringnya bermain di sungai, daya tahan tubuh anak-anak terhadap kuman menjadi lebih tinggi.
Mari jadi orangtua yang lebih peduli dan cermat dalam mengawasi anak-anak saat bermain. Baik di sungai dan di tempat lain.
Sumber: Kompas.com, Radar Cirebon
baca juga:
Anak 6 tahun meninggal akibat paru-paru kemasukan air saat berenang