Indonesia adalah negeri yang kaya akan budaya. Masing-masing daerah memiliki adat istiadatnya tersendiri, termasuk untuk pernikahan. Tahukah Parents makna-makna dari riasan pengantin Jawa?
Terkenal dengan keanggunannya, pengantin Jawa memiliki ciri khas riasan yang disebut dengan Paes Ageng.
Riasan ini memiliki makna-makna tersendiri dalam setiap bentuknya. Begitu pula dengan aksesoris khas pengantin Jawa seperti Cunduk Mentul atau Gunungan.
Nah, berikut adalah ulasan mengenai makna riasan-riasan yang digunakan pengantin Jawa pada hari bahagianya yang dikutip dari berbagai sumber.
Kira-kira apa saja, ya?
Artikel Terkait: Tak Hanya Elegan, 6 Pakaian Adat Jawa Tengah Lambang Kekayaan Khazanah Budaya
Riasan Pengantin Jawa yang Indah dan Sarat Makna
1. Cunduk Mentul
Pengantin adat Jawa menggunakan hiasan kepala cunduk mentul yang dipasang menghadap ke belakang. Hiasan cunduk mentul ini memiliki makna pengantin memiliki paras cantik baik dilihat dari depan maupun dari belakang.
Jumlah dari cunduk mentul juga selalu ganjil. Masing-masing juga punya makna yang berbeda seperti berikut:
- Tiga cunduk mentul, melambangkan trimurti
- Lima cunduk mentul, melambangkan rukun islam
- Tujuh cunduk mentul, maknanya pertolongan
- Sembilan cunduk mentul, melambangkan walisongo
2. Gunungan
Selain cunduk mentul, pengantin biasanya memakai hiasan kepala yang bernama gunungan. Hiasan yang berbentuk seperti bukit ini punya makna seorang perempuan adalah makhluk yang terhormat sehingga harus dihormati oleh sang suami.
3. Centhung
Di puncak kepala umumnya dipasang dua buah centhung yang melambangkan gerbang. Itu artinya ketika menikah seorang perempuan akan membuka gerbang baru di kehidupannya.
4. Makna Alis Menjangan pada Riasan Pengantin Jawa
Make up ala pengantin Jawa seringkali tak lupa menggunakan alis menjangan. Alis pengantin Jawa dibentuk sedemikian rupa sehingga berbentuk seperti tanduk menjangan atau rusa. Bentuk alis menjangan ini memiliki makna perempuan harus cerdas, cerdik, dan anggun bagaikan rusa.
Artikel Terkait: 6 Jenis Rumah Adat Jawa Tengah dan Jawa Timur, Lengkap dengan Filosofinya
5. Penunggul atau Gajahan
Salah satu ciri khas riasan pengantin Jawa adalah Paes Ageng yang memiliki beberapa bagian dengan maknanya yang berbeda. Pertama, ada penunggul atau gajahan yaitu lekukan seperti setengah bulat atau ujung telur.
Penunggul memiliki makna filosofis sebagai harapan agar kedua mempelai menjadi pasangan yang sempurna dan pengantin wanitanya selalu dihormati serta ditinggikan derajatnya.
6. Pengapit
Kemudian terdapat dua lekukan di samping kiri dan kanan penunggul yang diberi nama pengapit. Pengapit ini bermakna mengapit atau menjaga penunggul (kedua mempelai) agar jalannya selalu lurus dalam rumah tangganya.
7. Penitis
Selanjutnya ada lekukan yang berada di sebelah kanan dan kiri pengapit, yaitu penitis. Penitis ini melambangkan segala sesuatu dalam rumah tangga harus memiliki tujuan serta tepat sasaran.
8. Godheg
Godheg adalah lekukan yang dibentuk di daerah cambang. Bagian dari Paes Ageng ini mempunyai makna supaya kedua mempelai kerap introspeksi diri dan tidak gegabah maupun terburu-buru dalam melakukan sesuatu.
9. Makna Cithak pada Riasan Pengantin Jawa
Cithak adalah tanda berbentuk belah ketupat kecil yang dibubuhkan di atas alis. Makna dari Cithak sendiri adalah perempuan harus setia dan fokus pada satu titik, yaitu keluarganya setelah menjadi seorang istri.
Artikel Terkait: 5 Jenis Tarian Jawa Tengah yang Indah, Kenalkan pada Si Kecil, Bund!
10. Kalung Sungsun
Pengantin Jawa juga mengenakan beberapa jenis aksesoris berupa perhiasan yang masing-masing memiliki makna tersendiri. Contohnya adalah kalung sungsun yang bersusun tiga buah. Kalung Sungsun ini dijadikan simbol tiga fase kehidupan perempuan yaitu kelahiran, pernikahan, dan yang terakhir kematian.
11. Sumping
Sumping adalah perhiasan berupa anting yang berbentuk daun pepaya. Daun pepaya memiliki rasa yang pahit jika dimakan, maka dari itu sumping memiliki makna agar perempuan harus siap merasakan pahit dalam kehidupan pernikahan.
12. Kelat Bahu
Di kedua bahu, pengantin Jawa akan memakai kelat bahu yang bentuknya seperti naga. Kelat bahu ini melambangkan perempuan harus kuat dan tegar dalam menghadapi kehidupan rumah tangga bagaikan naga yang kuat dan tangguh.
***
Itulah makna-makna yang ada dibalik riasan pengantin Jawa yang elegan dan mempesona. Apakah Parents juga dahulu memilih untuk menikah dengan adat Jawa?
Baca Juga:
Ramalan Jodoh Berdasarkan Primbon Jawa, Seberapa Cocok Anda dan Pasangan?
Mengubur Ari-ari Hingga Cukur Rambut Bayi, Ini 6 Upacara Kelahiran Bayi dalam Adat Jawa