Batuk adalah penyakit yang sering dialami anak-anak, dan biasanya disebabkan infeksi virus. Saat anak sakit biasanya nafsu makannya ikut menurun. Padahal selain obat, kesembuhan anak juga bisa bergantung pada asupan nutrisi. Namun hati-hati, ada 5 makanan pemicu batuk pada anak, apa saja?
Parents wajib tahu, salah memberikan makanan dapat memicu batuk anak bertambah parah.
Makanan pemicu batuk pada anak #1 : Produk susu sapi
Susu merupakan asupan yang mendukung tumbuh kembang anak. Tapi tahukah Parents, susu ternyata bisa memicu batuk anak bertambah parah.
Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Medical Hypotheses Journal menyebutkan, batuk cenderung lebih sulit sembuh jika rutin minum susu saat sedang sakit.
Hal ini disebabkan kandungan protein dalam susu yang merangsang produksi lendir berlebih di saluran pernapasan, termasuk paru-paru dan tenggorokan.
Penyebabnya, protein dari susu bisa merangsang produksi lendir berlebih di usus dan saluran pernapasan, termasuk pada paru-paru dan tenggorokan. Jika anak ingin minum susu, Bunda bisa memberinya susu kedelai untuk menghangatkan perutnya.
Makanan pemicu batuk pada anak #2 : Buah-buahan tertentu
Tak hanya anak-anak, buah sudah seharusnya menjadi makanan yang rutin dikonsumsi semua orang karena kandungan nutrisinya yang tinggi.
Namun hati-hati, ada juga beberapa jenis buah yang justru memicu infeksi tenggorokan anak. Saat anak batuk, hindari memberikan anggur, pisang, melon, semangka dan jeruk. Buah-buahan ini bisa membuat batuk yang dialami anak semakin parah.
Makanan pemicu batuk pada anak #3 : Mentimun dan labu
Vitamin berlimpah dalam sayuran amat penting untuk tumbuh kembang anak. Namun, ada beberapa jenis sayuran tertentu yang dapat memicu batuk anak semakin parah.
Mentimun dan labu tidak direkomendasikan untuk diberikan pada anak yang sedang sakit, karena reaksinya pada tubuh yang akan memicu sakit makin parah.
Makanan pemicu batuk pada anak #4 : Makanan yang digoreng
Makanan pedas dan mengandung banyak minyak sebaiknya memang dihindari saat anak batuk. Perlu diketahui bahwa bukan bahan makanan yang menyebabkan batuk, namun minyak yang digunakan untuk menggoreng.
Minyak jelantah atau minyak dipakai berulang kali mengandung senyawa dapat memicu rasa gatal di tenggorokan yang sangat menyiksa. Semakin sering digunakan secara berulang, kualitas akan semakin buruk untuk kesehatan.
Makanan pemicu batuk pada anak #5 : Kacang-kacangan
Kacang-kacangan sebaiknya dihindari, karena bisa membuat batuk anak makin parah. Selain itu, tekstur yang kecil membuat makanan ini berbahaya karena anak rentan tersedak saat sedang mengunyahnya,
Dengan begitu, perhatikan secara cermat Bun asupan nutrisi saat anak sakit. Salah-salah, makanan yang diberikan malah memperlambat proses penyembuhan anak.
Apakah Anak yang Batuk Perlu Dibawa ke Dokter?
Batuk adalah penyakit yang umum dialami balita dan dapat berlangsung selama berminggu-minggu. Batuk mungkin terdengar serius dan dapat mengganggu tidur, tetapi jika anak Bunda tidak mengalami kesulitan bernapas, demam, atau terlihat sakit parah, Bunda bisa mengobati batuk di rumah tanpa perlu dibawa ke dokter.
Meski begitu, Bunda perlu memperhatikan batuk yang dialami anak. Jika Bunda telah mengobati batuk anak di rumah selama beberapa hari dan semakin memburuk, hubungi dokter anak langganan Bunda. Perawat atau dokter yang Anda hubungi bisa memberi lebih banyak rekomendasi perawatan dan membantu Bunda memutuskan apakah perlu mengunjungi dokter atau tidak.
Asma dan alergi dapat menyebabkan batuk kronis dan perlu dirawat oleh dokter. Buat janji jika Bunda merasa batuk batita disebabkan oleh asma atau alergi, dikutip Healtline. Tanda-tanda anak harus dibawa ke dokter yaitu:
1. batuk berlangsung lebih dari 10 hari
2. demam lebih dari 100,4˚F (38˚C) selama lebih dari 3 hari
3. sesak napas
4. sakit di dada
5. otot-otot di sekitar leher atau tulang rusuk seperti tertarik saat bernapas
6. menarik telinga, yang mungkin merupakan tanda infeksi telinga
Dokter akan mengamati pernapasan anak Anda dan, dalam beberapa kasus, mungkin menggunakan X-ray untuk membantu mendiagnosis. Segera bawa anak Bunda ke IGD jika anak mengalami hal-hal berikut ini.
1. lesu atau tampak sangat sakit
2. menunjukkan tanda-tanda dehidrasi
3. bernapas cepat atau tidak bisa bernapas
4. muncul semburat biru pada bibir, kuku, atau kulit, yang merupakan tanda kekurangan oksigen