6 Makanan Favorit Raja Nusantara, Kini Bisa Dinikmati Rakyat Biasa

Dulu menjadi konsumsi raja, sekarang masyarakat sudah bisa menikmatinya. Penasaran mau coba?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kuliner Indonesia memang memiliki cita rasa tersendiri bagi penikmatnya. Tak jarang, masakan khas Indonesia yang kaya dengan rempah selalu memikat lidah dan hati banyak orang. Tak terkecuali, para raja, sultan, dan para pemimpin tanah air di masa lalu. Makanan favorit raja Nusantara ini bisa kita nikmati hari ini.

Dulu, Nusantara terdiri dari banyak kerajaan yang tersebar di berbagai wilayah. Kerajaan-kerajaan tersebut memiliki beragam kekayaan, salah satunya adalah kuliner khas yang menjadi favorit para raja.

Bahkan ada beberapa kuliner yang khusus disajikan saat acara-acara tertentu, sehingga dianggap penting dan sakral. Apa saja sih makanan favorit raja Nusantara yang masih populer saampai sekarang? Simak infonya disini, Parents

Artikel terkait: 11 Masakan Indonesia Terlezat dan Ternikmat

6 Makanan Favorit Raja Nusantara yang Masih Populer

1. Nasi Blawong

Kuliner kerajaan yang pertama adalah nasi blawong. Nasi yang satu ini merupakan makanan khas Keraton Yogyakarta. Kuliner ini dianggap cukup sakral karena dulunya hanya disajikan ketika ada acara peringatan Tingalan Dalem atau ulang tahun Sultan Hamengkubuwono.

Nasi blawong sendiri terdiri dari nasi putih yang dimasak dengan menggunakan beberapa jenis rempah. Sehingga setelah tanak, nasi akan berubah warna menjadi merah.

Sebagai pelengkap, nasi blawong ditambah dengan berbagai lauk seperti ayam goreng laos atau ayam bacem, daging lombok kethok, telur masak pindang dan peyek ikan teri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tapi karena arti pentingnya, tidak mudah untuk menemukan penjual nasi blawong. Namun jika kamu ingin mencicipinya, ada baiknya untuk pergi ke Gadri Resto yang terletak persis di barat keraton. Karena restoran ini milik anggota keraton Yogyakarta, rasa makanan dijamin merupakan hasil dari racikan turun temurun keluarga keraton.

Artikel terkait: 30 Rempah Indonesia yang Selalu Ada dalam Bumbu Masakan Nusantara

2. Gudeg Manggar

Di antara makanan khas Yogyakarta adalah gudeg. Gudeg biasanya dibuat dari buah nangka yang dimasak dengan rasa manis disertai dengan beberapa lauk bacem, seperti tempe, tahu, telur, ayam dan sambel krecek.

Namun ada satu jenis gudeg yang langka atau jarang dijual, yakni gudeg manggar.Tidak seperti gudeg pada umumnya, gudeg manggar terbuat dari bunga buah pohon kelapa yang dalam bahasa Jawa disebut manggar. Biasanya gudeg ini akan disajikan bersama lauk seperti sambal krecek, tahu dan telur bebek bacem.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gudeg ini sendiri sudah ada sejak masa Kerajaan Mataram pada abad ke-16. Konon kabarnya, gudeg manggar merupakan makanan favorit dan diciptakan oleh Putri Pembayun, putri dari Panembahan Senopati, raja Mataram Islam saat itu. Menurut legenda, siapapun yang memakan gudeg manggar konon akan diselimuti aura keraton.

Artikel terkait: 10 Restoran Indonesia yang Hits di Luar Negeri, Bikin Kuliner Nusantara jadi Mendunia

3. Coto Makassar

Makassar juga memiliki makanan khas yang bernama Coto Makassar. Kuliner ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke-16 pada zaman Kerajaan Gowa berdiri.

Dulunya, hidangan bagian daging sapi dalam Coto Makassar hanya boleh dinikmati oleh keluarga kerajaan. Sedangkan untuk masyarakat kelas bawah atau abdi dalem diizinkan untuk menikmati bagian jeroan dari kuliner ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun saat ini Coto Makassar sudah menyebar ke seluruh Indonesia dan dijual bebas, sehingga bisa dinikmati oleh siapapun. Coto Makassar berbeda dengan soto pada umumnya, karena kuahnya yang kecokelatan dan kental terbuat dari kacang tanah.

Selain berbahan dasar daging sapi, Coto Makassar juga bisa menggunakan jeroan sapi seperti limpa, lidah, jantung, hati dan otak. Proses pembuatannya membutuhkan hingga 40 macam rempah-rempah. Dan biasanya Coto Makassar dinikmati dengan burasa (ketupat khas Makassar), serta taburan daun bawang dan perasa jeruk nipis.

4. Naniura

Naniura bukanlah hidangan ikan biasa. Makanan ini merupakan kuliner khas Tapanuli Utara yang dulunya jadi salah satu makanan favorit raja-raja Batak.

Pada awalnya, naniura hanya boleh dimakan oleh para raja dan anggota kerajaan. Namun karena kelezatannya, semua orang pun ingin menyantap dan membuatnya. Seiring perkembangan zaman, hidangan ini beredar luas.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Naniura sendiri terbuat dari ikan emas yang dimatangkan dengan cara direndam menggunakan air asam jungga atau jeruk purut. Karena dibuat tanpa proses pemasakan dengan menggunakan api, protein dalam daging ikan tetap utuh.

Setelah daging ikan berubah teksturnya menjadi kenyal dan mudah disobek, ikan itu akan disiram dengan bumbu yang terdiri dari 10 macam bumbu, seperti andaliman dan kecombrang. Parents yang berkunjung ke Sumatera Utara atau berwisata ke Danau Toba, bisa coba mencicipi naniura. 

5. Ketan Bintul

Makanan yang satu ini memiliki rasa gurih dan manis. Ketan bintul merupakan makanan khas Banten. Namun, makanan satu ini tergolong cukup digemari, bahkan oleh orang luar Banten.

Menariknya, makanan ini ternyata makanan favorit para sultan Banten selama bulan Ramadan. Ketan bintul biasanya menjadi makanan wajib para sultan saat berbuka puasa.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sesuai namanya, makanan ini terbuat dari ketan yang disiram dengan kuah semur daging lalu ditaburi dengan serundeng yang telah disangrai selama tiga jam.  Selain enak, makanan satu ini juga cukup mengenyangkan.

6. Kuah Pilek U

Raja-raja di Aceh juga memiliki makanan kesukaannya sendiri, yakni Kuah Pliek U. Kini tidak hanya raja, makanan ini juga menjadi favorit masyarakat sejak zaman dahulu.

Nama Pliek U sendiri diambil dari salah satu bumbu dasarnya, yakni Pliek U atau yang lebih dikenal dengan Parataran. Makanan ini terbuat dari kelapa parut yang dikeringkan di bawah sinar matahari selama beberapa hari.

Olahan kelapa tersebut menghasilkan minyak goreng dan ampasnya kembali dijemur dan menjadi Pliek U. Selanjutnya dicampur dengan beragam bahan, ada daun, buah melinjo muda, pepaya muda, nangka muda, singkong dan sebagainya.

Salah satu keunikan dari makanan ini terletak pada bumbunya, yakni Pliek U. Karena dapat memberikan aroma yang sedap serta cita rasa yang khas. Kandungan vitamin dan gizi di dalamnya dipercaya dapat meningkatkan gairah dan kekebalan tubuh, sehingga baik untuk kesehatan. Wih, tertarik mencoba?

Itulah beberapa makanan favorit raja Nusantara yang kelezatannya masih terbukti di zaman kini. Adakah yang ingin Anda coba?

Baca juga:

id.theasianparent.com/makanan-favorit-raja-dunia

id.theasianparent.com/makanan-khas-jepara

id.theasianparent.com/makanan-khas-rusia

Penulis

Azahra Syifa