Perlukah anak autis mengonsumsi makanan khusus? Ini jawabannya!
Makanan anak autis atau autisme harus memenuhi kebutuhan gizinya. Namun, perlukah anak yang menderita autisme mengonsumsi makanan khusus? Ini penjelasannya!
Anak-anak yang didiagnosis dengan autisme atau autism spectrum disorder (ASD), sering menghadapi tantangan terkait makanan. Mereka bahkan dianggap harus memiliki diet (pola makan) khusus, untuk menjaga kestabilan kondisi mereka. Berikut adalah daftar makanan anak autis yang tepat bagi mereka.
Apa itu autisme?
Dilansir dari Unlockfood, autisme adalah kelainan yang memengaruhi cara otak seseorang bekerja. Ini adalah gangguan mental paling umum yang menyerang anak-anak. Untuk gambarannya, sekitar 1 dari 165 anak-anak di Kanada menderita autisme.
Apa saja gejala autisme?
Gejala umum autisme meliputi:
- Kesulitan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain
- Perilaku yang berbeda dari orang lain
- Kurang tertarik pada makanan, dan lebih tertarik pada makanan yang tidak biasa (khusus)
- Kurang tertarik untuk berinteraksi dengan orang lain (menghindari kontak mata)
- Masalah dengan keterampilan motorik.
Perawatan dan makanan anak autis
Tidak ada obat yang dapat mengobati autisme. Perawatan autisme hanya membantu individu mengatasi gejala yang mereka rasakan. Perawatan anak autisme tersebut melalui pendidikan dan pengembangan keterampilan, swadaya, sosialisasi, dan permainan.
Anak-anak dengan autisme dapat memiliki preferensi makanan yang berbeda. Tubuh mereka juga memecah lemak dengan cara yang berbeda. Akibatnya, anak-anak autis kadang-kadang akan kekurangan nutrisi tertentu.
Untuk itu, anak yang menderita autisme akan disarankan untuk mengonsums suplemen tambahan, seperti:
- Zat Besi
Anak autis sering kekurangan zat besi, biasanya karena mereka sering pilih-pilih makanan. Minta dokter anak Anda untuk memeriksa kadar zat besinya secara teratur. Jangan memberikan suplemen zat besi kecuali tingkat zat besi anak Anda telah dikonfirmasikan rendah oleh petugas medis.
- Vitamin B6 dan magnesium
Suplemen vitamin B6 dan magnesium dikatakan dapat memperbaiki perilaku pada anak autis. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan, sebelum suplemen ini direkomendasikan untuk anak autis.
Artikel terkait: Anak autis cenderung lebih pintar, penelitian ini membuktikannya
- Lemak Omega-3
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa banyak anak autis memiliki kadar lemak omega-3 yang rendah. Suplemen Omega-3 dapat mencegah hiperaktif pada anak autis. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum suplemen omega-3 dapat direkomendasikan untuk anak autis.
Selain memberikan suplemen tambahan, diet bebas gluten dan kasein juga sering dianjurkan pada pasien dengan autisme. Gluten adalah protein utama dalam gandum dan biji-bijian seperti gandum hitam, barley, triticale, kamut dan dieja. Kasein adalah protein utama dalam produk susu seperti susu sapi, keju, yogurt, dan es krim.
Diet ini mungkin direkomendasikan untuk membantu memperbaiki perilaku pada anak autis. Beberapa anak autis mengalami penurunan perilaku autis jangka pendek saat mengikuti diet ini. Namun, penelitian ini bersifat terbatas, dan penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum diet ini direkomendasikan untuk anak autis.
Artikel terkait: Penelitian: alasan mengapa autisme sering terjadi pada anak laki-laki
Jadi, haruskah anak autis mengonsumsi makanan khusus?
Dilansir dari Web MD, anak autis sebenarnya tidak disarankan untuk menjalani diet khusus, termasuk diet Gluten dan Kasein. Hal ini karena anak-anak autis mungkin berisiko lebih tinggi untuk kekurangan gizi jika melakukan diet khusus.
Jadi, tetap berikan asupan makanan yang sehat dan seimbang. Bila dia enggan atau pemilih soal makanan, cobalah untuk terus membujuknya.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca juga:
Ciri Anak Autis Ternyata bisa Dideteksi Lewat Bermain Cilukba, Ini Penelitiannya