Benarkah plasenta bayi aman dimakan? Berbahaya atau ada manfaatnya?
Benarkah makan plasenta bayi benar-benar aman?
Sampai saat ini perdebatan mengenai manfaat dan risiko makan plasenta bayi masih terus berlangsung. Ragam penelitian pun dilakukan untuk mendapatkan jawabnya. Lalu, apakah saat ini sudah ada jawaban pasti akan manfaat serta risikonya?
Klaim manfaat makan plasenta bayi
Selama sembilan bulan masa kehamilan, plasenta membantu bayi Anda untuk bisa bernapas, mendapatkan nutrisi, dan membuang kotoran. Tapi, bagaimana dengan makan plasenta bayi yang dilakukan oleh ibu yang baru saja melahirkan? Apakah benar-benar memiliki manfaat?
Setelah proses melahirkan, banyak yang percaya bahwa dalam plasenta bayi terdapat beragam zat organik bergizi yang dapat membantu meminimalkan rasa sakit yang dirasakan oleh sang ibu, mengurangi perdarahan, meningkatkan pasokan ASI, meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi, bahkan dipercaya bisa membantu meringankan depresi pasca melahirkan.
Praktik mengonsumsi plasenta bayi bahwa bahkan telah dilakukan beberapa selebriti. Sebut saja Kim Kardashian yang mengatakan saat makan plasenta bayi memberinya energi baru.
Sementara aktris televisi, Januari Jones mengaku kalau ia makan plasenta bayi sebagai obat untuk depresi pasca melahirkan. Dia bahkan merekomendasikan agar hal ini dilakukan oleh semua ibu baru untuk mencegah depresi.
Hasil studi terkait makan plasenta bayi, ternyata bisa berbahaya
Studi terbaru muncul di tengah-tengah klaim yang mengatakan bahwa aktivitas memakan plasenta ini memang ada dan kerap disebut placentophagy, tapi dapat menyebabkan penyakit. Menurut laporan CDC (Central of Disease Control) ibu baru jutsru harus berhati-hati ketika plasenta mereka mengalami dehidrasi. Pasalnya, proses tersebut justru berisiko menghasilkan bakteri berbahaya yang menyebabkan infeksi.
Setidaknya hal ini dibuktikan lewat adanya kasus yang dialami seorang ibu di Oregon, setelah mengonsumsi dua kapsul plasenta, ternyata hal tersebut justru ‘mewariskan’ infeksi bakteri pada bayinya.
Namun, perlu diketahui bahwa para ibu baru ini tersebut tidak hanya makan plasenta bayi dalam bentuk pil. Beberapa orang mengonsumsinya secara langsung atau mengolahnya menjadi lasagna, cabe, taco, smoothies bahkan menjadi cokelat!
Baca juga : Hiiiii… Seorang ibu membuat cokelat dari plasenta anaknya, benarkah ada manfaatnya?
Seperti yang dipublikasikan oleh Journal of Obstetric, Gynecologic & Neonatal Nursing Meskipun beberapa ibu mengakui bahwa setelah makan plasenta bayi dapat meningkatkan energi dan membuat suasana hati mereka menjadi lebih baik, namun tetap saja diperlukan penelitian mendalam untuk mendukung klaim ini
Faktanya, sebuah survei yang dilakukan terhadap 189 wanita yang dilakukan dalam penelitian Ekologi Makanan dan Nutrisi menunjukkan bahwa beberapa dari mereka justru mengalami sakit kepala, kram.
Sebuah studi lain, Women and Birth Journal pun menegaskan bahwa sebenarnya pil plasenta tidak dapat benar-benar memperbaiki suasana hati, mengurangi kelelahan, atau membantu mengontrol depresi pasca melahirkan.
Oleh karena itu, jika Anda memang calon ibu yang berencana untuk makan plasenta bayi setelah melahirkan, baiknya pastikan lebih dahulu kalau Anda menyadari risiko dan manfaatnya.
Idealnya, Anda pun perlu mendiskusikan dengan dokter terpercaya mengenai kebutuhan serta kekhawatiran Anda lebih dulu. Jangan sampai makan plasenta bayi hanya karena sekadar mengikuti trend, namun masih diperlukan banyak penelitian yang mendalam.
Artikel ini sebelumnya telah dipublikasikan di theAsianParent Singapura
Baca juga :