Makan ari-ari bayi sendiri? Untuk saya, hal ini terdengar menjijikkan, tetapi beberapa ibu termasuk selebritis seperti Alicia Silverstone, Kourtney Kardashian, dan January Jones telah melakukannya.
Tindakan makan ari-ari bayi sendiri ini disebut placentophagy, dan hal ini bukanlah hal baru. Beberapa suku telah melakukannya sejak tahun 1500an. Bahkan mereka mencampurnya dengan ASI sebelum dimakan.
Sebelum lanjut membaca, kami perlu tekankan bahwa artikel ini bukanlah untuk menyarankan kita memakan plasenta bayi sendiri loh… Semua informasi di dalam tulisan ini adalah untuk menambah wawasan kita.
Mengapa mereka makan ari-ari bayi sendiri?
Walaupun belum ada penelitian yang membuktikannya, mereka percaya bahwa plasenta atau ari-ari bayi memiliki berbagai khasiat, antara lain:
- Meningkatkan energi ibu
- Memperbanyak ASI
- Mengurangi baby blues
- Mengurangi insomnia
- Plasenta mengandung banyak protein, vitamin B6, vitamin B12, dll
(Hmmm, banyak juga manfaatnya, tetapi saya sih lebih memilih cara lain daripada memakan ari-ari bayi sendiri, ataupun ari-ari bayi orang lain. Banyak cara untuk mendapatkan semua benefit itu, misalnya makan makanan bergizi, dan makanan yang memperlancar ASI)
Bagaimana cara mereka memakannya?
Hewan mamalia seperti kucing dan anjing memang memakan ari-ari bayinya setelah melahirkannya. Ternyata, ibu-ibu yang makan plasenta tidak memakan mentah-mentah seperti yang dilakukan hewan-hewan tersebut.
Mereka memasak plasenta itu hingga matang dan benar-benar kering, lalu dijadikan bubuk dan memasukkannya ke dalam kapsul-kapsul.
Setiap hari mereka memakan 1 kapsul. Bahkan ada yang memakannya 2 atau 3 kapsul pada 2 minggu pertama setelah melahirkan.
Opini ibu yang memakan kapsul ari-ari bayi tersebut beraneka macam. Ada yang mengatakan mereka merasa lebih baik, segar dan energik, tetapi ada pula yang merasa sebaliknya.
Seorang ibu merekam pengalamannya di dalam sebuah video di buzzfeed.com, dan ia merasa energik “bagaikan tidak ingin berhenti mengerjakan segala hal”.
Mengapa ada orang memakan plasenta?
Plasenta adalah bagian yang akan dibuang setelah melahirkan. Plasenta menopang kehidupan janin saat di dalam rahim dan telah memenuhi tugasnya begitu bayi lahir dan plasenta keluar dari perut Bunda.. Plasenta kemudian menjadi sesuatu yang harus dibuang, tetapi tidak semua orang melihatnya seperti itu.
Nutrisi yang telah berpindah dari ibu ke janin selama berbulan-bulan kehamilan, beberapa percaya, masih berada di dalam plasenta dan tidak boleh disia-siakan. Plasenta dipercaya dapat menyediakan apa yang dibutuhkan Bunda selama pemulihan setelah melahirkan dan mulai menyusui.
Beberapa wanita memilih untuk menjadikan plasenta smoothie dan meminumnya beberapa jam setelah melahirkan. Atau ada juga ibu yang mengeringkan plasenta dan menjadikannya kapsul. Ada beberapa ibu yang mengambil sepotong dan meletakkannya di gusi mereka, demikian dikutip BBC.
Mereka yakin plasenta memberi mereka dorongan energi, mendorong produksi ASI dan bahkan mencegah depresi setelah kelahiran. The Independent Plasenta Encapsulation Network (IPEN) memanfaatkan tren baru-baru ini dan menjual plasenta dengan biaya £ 150 untuk kapsul, £ 25 untuk smoothie.
Tahun lalu, University of Nevada mensurvei wanita yang telah memakan plasenta mereka. Banyak yang melaporkan manfaat kesehatan, tetapi, kata para peneliti, sangat sedikit penelitian yang dilakukan untuk menilai hipotesis ini.
Royal College of Midwives (RCM) mengatakan tidak ada cukup bukti bagi organisasi untuk “mendukung atau tidak mendukung” memakan plasenta karena belum ada penelitian yang cukup tentang manfaat kesehatan dari tindakan itu.
Juru bicara RCM, Jacque Gerrard mengatakan, “Pandangan kami adalah jika seorang ibu ingin menyimpan plasenta, itu adalah pilihannya dan harus difasilitasi.”
Dia menambahkan, mereka mendengar banyak wanita yang meminta untuk mempertahankan plasenta, mereka tidak bisa mengatakan apakah ada efek nyata dari tindakan itu karena mereka tidak memantaunya terus menerus.
Plasenta memang mengandung protein dan lemak. Tetapi nutrisi tersebut dapat ditemukan lewat diet sehat, tanpa perlu memakan plasenta. Beberapa ahli berpikir, bidan atau dokter dapat merekomendasikan plasentofag karena kesalahpahaman literatur ilmiah.
Apakah Bunda termasuk salah satu yang mengonsumsinya? Apakah ada manfaat lain yang Bunda rasakan? Mari berbagi di kolom komentar.
Referensi: webmd.com, cnn.com
Baca juga artikel menarik lainnya:
11 Alasan Mengapa Menyusui adalah Luar Biasa
Mata Bayi Belekan, Jangan Lakukan Kedua Mitos Ini