Selama ini saya mengira bahwa hanya Lego dan Play-Doh-lah jenis mainan yang benar-benar dapat menumbuhkan kreativitas anak. Pemikiran ini muncul setelah saya menonton sebuah tayangan di televisi di tahun 2008 tentang komunitas robotik yang saat itu baru tren di ibu kota.
Sebagai orang tua yang ingin memberikan terbaik buat anaknya, terbersit keinginan untuk membelikan mainan Lego yang dikisahkan merupakan sarana utama bagi mereka penghobi robotik.
Namun itu hanya tinggal sebatas impian, setelah tahu harga mainan robotik Lego ang diklaim dapat menumbuhkan kreativitas anak dengan cepat adalah sekitar Rp 1,2 juta (dan bisa dibayangkan berapa harganya sekarang!).
Mungkin beberapa dari Anda akan mengatakan, ‘Saya mampu kok membelinya.’ Akan tetapi, bukan daya beli Anda yang akan saya bahas di sini.
Betapa akan sangat sia-sialah semua mainan mahal yang Anda beli demi tujuan melatih kreativitas anak, ketika Anda tak dapat atau tak punya waktu menunjukkan padanya bagaimana cara menggunakan semua itu agar tujuan menumbuhkan kreativitas anak dapat tepat sasaran.
Memanfaatkan bahan di sekitar rumah
Tak perlu putus asa seandainya belum mampu menghadiahi aneka macam mainan mahal untuk melatih kreativitas anak Anda, Mama. Masih ingatkah di masa lalu ketika kita masih kecil , di masa ketika Lego belum serumit sekarang dan kita bahkan bisa menciptakan banyak mainan alternatif menggunakan karet, kardus bekas, kaleng bekas atau apa saja yang kita temukan di sekitar rumah?
Saya masih ingat ketika kecil, seorang saudara sepupu membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk Bali dan kami semua merasa iri, ‘kok bisa ya dia bikin seperti itu?’
Si bungsu saya, Hita, suka sekali membuat ‘robot’ dari kertas waktu ia berumur tiga tahun. Yah meski bentuknya tak karuan dan saya tak yakin bahwa kertas yang diremas-remas itu memang benar-benar berbentuk robot, tapi saya kira misi menumbuhkan kreativitas anak berjalan dengan baik.
Paling tidak ia telah melatih daya imajinasinya mengenai sebuah robot dan melatih tangannya untuk membentuk robot seperti yang ia inginkan, meski dalam bentuk yang sangat sederhana.
Mulailah menumbuhkan kreativitas anak sejak dini
Menumbuhkan kreativitas anak dapat dimulai sejak mereka masih bayi. Anda dapat memberikan mainan apa saja untuk dipegangnya ketika Anda sedang sibuk melakukan pekerjaan lain. Asalkan mainan itu cukup aman dan jangan sampai ia menelannya.
Waktu Hita masih berusia sekitar 7 bulan dan sudah bisa duduk di kereta bayinya, saya sesekali memberikan mainan atau apa saja untuk dipegang. Atau, memberikan ia mainan ketika sedang menyeterika atau mencuci pakaian.
Ketika ia membuang mainannya ke lantai adalah pertanda bahwa ia sudah bosan, dan itu saatnya saya harus berikan mainan lain yang lebih menarik. Botol air kemasan bekas, tutup gelas dan guling kecil adalah beberapa di antara ‘mainan alternatif’ yang saya berikan padanya.
Jangan pelit pujian
Sekarang Hita sudah kelas 1 SD dan lambat laun nampak bahwa ia memang suka mengutak atik sesuatu agar bisa menjadi suatu barang yang berbeda bentuknya. Ia memang sudah tak suka lagi main robot-robotan dari kertas.
Minatnya beralih ke plastisin (ini juga tidak beli karena ia kebetulan menemukannya di laci meja belajar kakaknya) yang secara tekstur lebih kenyal dan mudah dibentuk.
Beberapa hari terakhir ia sedang suka membuat ‘siluman buaya’ dengan moncong yang mirip buaya yang sedang membuka mulutnya plus tangan yang memegang tombak. Hasilnya juga lebih detil dan berbentuk seperti buaya, jika dibandingkan robot kertas yang dibuatnya waktu masih berumur tiga tahun.
Saya memuji hasil karyanya sesekali dan memintanya bercerita mengapa ia tertarik membuat boneka plastisin siluman buaya itu. ‘Ini seperti yang ada di tivi, Ma,’ begitu katanya.
Pujian dari Anda merupakan sesuatu yang sangat penting untuk anak. Pasalnya, mereka membutuhkan pengakuan bahwa Anda tertarik pada apa yang sedang ia kerjakan.
Ketertarikan Anda juga dapat menjadi sebuah dukungan bagi buah hati Anda. Hal ini agar ia tergugah untuk membuat sesuatu yang lebih menarik untuk membuat Anda tetap terkesan.
Nah, Mama mending sekarang uang untuk beli mainan mahalnya ditabung saja ya.