Saat si kecil mengalami luka memar karena terjatuh atau terbentur, mungkin Bunda akan merasa panik dan bingung bagaimana mengobatinya. Apalagi jika memar ini terjadi di area tubuh seperti kepala.
Tak hanya membuat anak tidak nyaman karena rasa nyeri yang ditimbulkannya, kondisi ini juga dikhawatirkan menyebabkan hal lain yang lebih berisiko bukan?
Sebenarnya, lebam atau memar merupakan kondisi yang umum terjadi, terutama pada anak-anak. Biasanya memar akan muncul akibat benturan dengan benda keras, sehingga pembuluh darah kecil (kapiler) pecah. Selain itu, luka memar juga bisa disebabkan oleh aktivitas fisik atau olahraga, misalnya keseleo atau terjatuh.
Memar biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu dua hingga tiga minggu. Namun, beberapa kasus membutuhkan waktu lebih lama untuk penyembuhannya.
Bagaimana mengatasi luka memar pada anak di rumah?
Ada beberapa cara alami yang bisa menjadi pertolongan pertama saat anak mengalami memar atau lebam. Cara ini juga dapat memercepat proses penyembuhan luka memar.
1. Kompres dengan es
Mengutip dari WebMD, mengompres memar dengan suhu dingin akan membantu meredakan pembengkakan dan peradangan. Es juga dapat membantu meminimalkan jumlah darah yang keluar dari pembuluh darah kecil dan jaringan di sekitarnya.
Tapi ingat, jangan langsung menempelkan es pada luka memar anak ya, Bun. Lapisi es dengan handuk, lalu kompres selama 20 sampai 30 menit.
2. Meninggikan posisi pada bagian tubuh yang memar
Hal lain yang bisa Bunda lakukan saat anak mengalami memar dengan cara mengangkat bagian tubuh yang memar lebih tinggi dari dada.
Misalnya, bila memar terjadi di bagian kaku, duduk atau tidur dengan menyangga area memar dengan bantal. Tujuannya untuk mengurangi aliran darah ke area yang memar, sehingga dapat meredakan pembengkakan.
3. Kompres dengan air hangat
Kompres hangat ini sebaiknya dilakukan dua hari setelah kompres dingin. Tujuan mengompres air hangat ini untuk mempercepat perubahan warna kulit kembali normal.
Bunda bisa menggunakan kain yang sudah direndam air hangat, lalu kompreskan ke bagian tubuh si kecil yang mengalami memar selama 10 menit. Lakukan 2-3 kali sehari secara rutin.
4. Pembebatan
Pembebatan pada bagian tubuh yang memar dengan perban elastis juga bisa mengatasi memar. Tapi, pastikan jangan terlalu kencang, untuk mencegah memar bertambah parah dan mengurangi rasa nyeri.
5. Konsumsi obat pereda nyeri
Bila si kecil terus merasa kesakitan pada luka memarnya, Bunda dapat memberikan obat pereda nyeri seperti paracetamol untuk meredakannya. Mengonsumsi obat pereda nyeri ini dilakukan bila cara di atas tidak berhasil, atau bila memar disertai bengkak yang besar. Pastikan takaran sesuai petunjuk di kemasan ya, Bun.
Tahap-tahap perubahan warna pada luka memar
Sebenarnya, cepat atau lambat luka memar ini sembuh tergantung dari seberapa parah benturan yang tejadi dan di mana letak memar tersebut.
Berikut ini beberapa tahapan-tahapan warna pada luka memar si kecil. Warna memar ini juga dapat menunjukkan proses penyembuhannya.
- Merah : Setelah terbentur, kulit biasanya akan terlihat berwarna merah. Biasanya, memar ini akan terasa sakit, bengkak, dan terasa nyeri saat disentuh.
- Kebiruan hingga ungu gelap: Satu sampai dua hari setelah benturan terjadi, warna memar akan menjadi biru dan ungu gelap. Warna biru atau ungu disebabkan karena asupan oksigen yang minim di area pembengkakan. Hemoglobin yang berwarna merah, akhirnya berubah menjadi kebiruan atau ungu.
- Hijau pucat: Lalu, warna memar akan berubah menjadi kehijauan. Tandanya, homoglobin dalam darah mulai terurai dan proses penyembuhan sedang berlangsung.
- Kuning kecokelatan: Luka memar akan berubah menjadi lebih terang, yaitu kuning atau cokelat muda. Warna ini menandakan proses penyembuhan memar. Setelah tahap ini, memar lambat-laun akan sembuh dan kembali ke warna kulit yang normal.
Kapan memar pada anak perlu diwaspadai?
Luka memar pada anak perlu diwaspadai apabila ada tanda-tanda yang tidak normal. Misalnya:
- Daerah yang memar tampak bengkak dan infeksi.
- Anak mengalami memar setelah kecelakaan serius atau cedera pada kepala dan perut.
- Terdapat lebih dari satu memar di beberapa bagian tubuh anak, yang tidak diketahui penyebabnya.
- Saat mendapati luka memar, anak juga demam tinggi.
Bila mendapati tanda di atas, sebaiknya Bunda periksakan ke dokter untuk mencari tahu penyebab pasti dan penanganannya yang tepat.
Semoga informasi ini bermanfaat!
***
Referensi: WebMD, KidsHealth, Healthline
Baca juga
Kuku tumbuh ke dalam mampu membuat bayi tersiksa, Parents perlu tahu penyebabnya!