Lockdown di India, dua ayah tewas karena mudik dan beli susu untuk anak

Bukan karena virus corona, dua orang ayah yang meninggal dunia di tengah lockdown di India.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Keputusan untuk melakukan lockdown dinilai sebagai langkah memutus penyebaran Covid-19 yang efektif. Tindakan ini juga dilakukan di India, salah satunya dengan menonaktifkan sarana transportasi publik. Meski dinilai efektif, lockdown pandemi di India justu menyimpan kisah haru bagi warga dengan kelas ekonomi ke bawah.

Lockdown yang dilakukan di India sangat berdampak bagi warga dengan kelas ekonomi ke bawah. Banyak pekerja lepas bahkan harus kehilangan pekerjaan mereka. Lockdown saat pandemi Covid-19 juga sangat memengaruhi perekonomian di India.

Kisah pilu saat lockdown di India

Kondisi lockdown di India. Foto: AP/India TV

Seperti kisah pilu yang dialami seorang ayah di India. Dilansir dari Times of India, pria bernama Ranveer Singh (39) meninggal dunia akibat berjalanan kaki lebih dari 200 km ke kampung halamannya saat lockdown.

Ayah tiga anak ini meninggal di Agra, saat dirinya sedang dalam perjalanan dari Delhi ke Morena. Menurut polisi, Ranceer tiba-tiba pingsan dan meninggal dunia di dekat Kailash Mod. Seorang pemilik toko yang melihatnya langsung bergegas menolong.

"Korban mengeluh tentang nyeri dada dan juga memanggil saudara iparnya melalui telepon untuk berbagi kondisi kesehatannya. Sekitar pukul 18:30, korban meninggal dan polisi setempat diberi tahu," kata petugas, Arvind Kumar, dikutip dari Detik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kemungkinan, penyebab Ranveer meninggal dikarenakan kelelahan setelah menempuh perjalanan 200 km, yang berujung membuat nyeri dada.

"Ranveer pergi ke desa asalnya dengan berjalan kaki. Kemungkinan kelelahan karena berjalan sejauh 200 km mungkin memicu nyeri dada. Namun, sebelum kematiannya, korban telah mengklaim bahwa untuk jarak tertentu dia telah naik sebuah truk," ucap Arvind.

Meninggal akibat serangan jantung

Ilustrasi meninggal dunia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setelah melakukan otopsi, baru diketahui kalau Ranveer meninggal akibat serangan jantung. Petugas mengatakan salah satu yang pemicu serangan jantung tersebut adalah kelelahan usai berjalan jauh.

"Otopsi mengungkapkan serangan jantung sebagai penyebab kematian, tetapi mengingat riwayat perjalanannya, kami menganggap bahwa kelelahan karena perjalanan jauh mungkin telah memicu kondisi jantungnya," kata petugas.

Sang adik, Sonu Singh mengungkapkan kakaknya itu sudah bekerja di Tughlakabad, Delhi selama tiga tahun. Ia meninggalkan seorang istri, dan tiga anak.

"Dia berangkat ke desa pada Kamis pagi sekitar pukul 3 pagi dengan berjalan kaki. Kami adalah petani miskin, tidak tahu bagaimana anak-anaknya akan bertahan hidup tanpa penghasilan ayah mereka," terang Sonu Singh.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kondisi lockdown yang dilakukan pemerintah India nyatanya membuat warga panik dan terjadi kekacauan di beberapa daerah.

Mengutip dari Deutsche Welle (DW), setelah pemerintah resmi melakukan lockdown sejak Selasa (24/3/2020), ribuan buruh harian di kota-kota besar justru kehilangan pekerjaan. Mereka akhirnya memilih berbondong-bondong pulang ke kampung halamannya dengan berjalan kaki.

Dan ternyata, kisah memilukan seperti yang dialami Ranveer, dialami juga oleh seorang ayah di Howrah, Bengal Barat, India.

Seorang ayah meninggal dunia diduga karena dipukuli polisi saat keluar membeli susu

Patroli polisi di India saat lockdown. Sumber foto: SIPA USA/PA Images via Mirror.co.uk

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Adalah Lal Swami (32) seorang ayah yang terpaksa keluar dari rumahnya untuk membeli susu untuk anaknya, saat pemerintah India memutuskan untuk lockdown. Malangnya, itu adalah saat terakhir ia bertemu dengan keluarga kecilnya.

Menurut pihak keluarga, Swani tewas karena dipukuli oleh polisi, yang mendapat tugas menertibkan warga yang masih berada di luar rumah. Dikabarkan, para polisi itu tanpa tendeng aling dan berpikir panjang, memukul siapapun yang masih ada di luar rumah, termasuk Swami.

Tapi, kabar ini dibantah oleh polisi setempat. Dilansir dari India Today, polisi mengaku kalau Swami meninggal karena serangan jantung. Ia menghembuskan napas terakhir saat perjalanan ke rumah sakit.

Sampai berita ini diturunkan, belum diketahui apakah dilakukan otopsi pada jenazah Swami, untuk mengetahui penyebab kematiannya. Namun, keluarga sangat berduka atas kejadian menyedihkan ini.

Melihat kondisi lockdown di India ini, ternyata kebijakan pemerintah justru membuat ricuh di beberapa titik. Warga yang kehilangan pekerjaan dan takut akhirnya menyebar dari kota yang terjangkit, ke desa yang belum terkena.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hal ini justru sangat meningkatkan risiko penularan pada warga lainnya di desa yang belum terjangkit. Kondisi ini juga membuat sejumlah pakar khawatir India akan menghadapi kondisi yang lebih berat dalam dua pekan kedepan.

Sampai Minggu, (29/3/2020), India telah melaporkan ada sekitar 1000 kasus warga yang terkena virus korona, dan diperkirakan jumlah tersebut bisa lebih meningkat lagi.

***

Referensi: Detik

Baca juga