Lawan Stigma, Fotografer ini Membuat Sesi Foto 'Lelaki Juga Bisa'

Lelaki juga bisa melakukan hal-hal yang biasanya direkatkan pada perempuan. Begitupun sebaliknya. Fotografer ini mencoba mengungkapkan idenya dalam karya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seorang fotografer perempuan bernama Kirsten McGoey memulai kampenye #aboycantoo ata 'Lelaki juga Bisa' dalam bentuk karya fotografi. Ia membuat sesi foto tersebut untuk mempromosikan kesetaraan peran antara lelaki dan perempuan.

Fotografer asal Kanada ini prihatin bahwa ada banyak anak lelaki yang tidak dapat menggapai mimpinya hanya karena stigma bahwa apa yang mereka sukai hanya bisa dilakukan oleh perempuan. Perbedaan pandangan tentang kegiatan lelaki dan perempuan ini sering membuat anak-anak yang kelak dewasa nantinya kerap tak memahami soal pentingnya saling memahami dan berbagi peran.

Pada dasarnya, apabila tidak melibatkan organ reproduksi, lelaki dan perempuan akan mampu memiliki profesi maupun melakukan pekerjaan yang sama. Proyek foto ini adalah pembuktian bahwa lelaki juga bisa melakukan hal-hal yang selama ini dianggap sebagai kebiasaan maupun pekerjaan perempuan.

1. Lelaki juga bisa berdandan

Pada tahun 2016, Kirsten McGoey memulai proyek #aboycantoo dengan model anaknya sendiri. Ia mengakui bahwa anaknya sangat suka memakai aksesoris rambut di kepalanya.

Ia tak setuju jika aksesoris rambut dikaitkan secara khusus untuk perempuan. Karena anaknya juga tampak bagus dengan hiasan kepala tersebut.

Selama ini, lelaki berdandan dianggap sebagai banci. Padahal, kosa kata tersebut adalah kata penghinaan kepada orang yang memiliki kecenderungan berbeda.

Saat ini, kosmetik untuk lelaki sudah banyak merk kosmetik yang menggunakan wajah lelaki. Terutama kosmetik asal Korea.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Lelaki yang pandai memakai kosmetik tidak selalu punya kecenderungan untuk jadi seorang transgender. Namun, jika seorang lelaki ikut teater dan dunia kesenian lainnya, otomatis ia akan akrab dengan segala macam make up untuk profesionalitas profesi.

Jangan lupa juga, ada banyak make up artist lelaki yang lebih ahli dalam hal merias wajah daripada perempuan. Apalagi bayaran yang didapat juga tidak murah.

Jadi, kalau lelaki mulai suka utak atik make up sejak dini, kenapa tidak? Siapa tahu ia akan jadi ahli tata rias profesional saat dewasa nantinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kuteks kini tak hanya soal make up perempuan. Namun juga seni. Jika pelukis pada umumnya menggambar di atas kanvas, beberapa orang menggambar di atas kuku.

Hal ini juga bisa digemari oleh lelaki. Bahkan, dalam serial Anime Jepang Naruto, anggota Akatsuki perlu memakai kuteks di kukunya agar tanda-tanda penyakit di dalam tubuhnya tak diketahui oleh musuh.

Bukan hal baru lagi bahwa warna alami yang terdapat di kuku kita adalah cerminan kesehatan kita. Maka, kuteks seringkali dipakai oleh banyak orang untuk sembunyikan penyakitnya.

Di dalam tradisi musik tertentu seperti punk dan rock, memakai kuteks hitam juga biasa dilakukan oleh para lelaki. Selain itu, pemakaian kuteks juga bisa jadi pendukung jika seorang lelaki ingin bermain peran tertentu maupun kepentingan lainnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Lelaki suka pink

Tidak jelas sejak kapan pink identik dengan warna perempuan. Di dalam ilmu desain sendiri, semua warna sebenarnya bisa dipakai oleh lelaki maupun perempuan. Ia bebas gender.

Namun, industri sering memisahkan antara penggunaan barang lelaki dan perempuan berdasarkan warnanya. Misal, perempuan lebih identik dengan pink, sedang lelaki biasa dengan biru maupun warna gelap lainnya.

Siapa bilang anak lelaki tak boleh memakai baju pink dan mengidolakan Minnie Mouse?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Lelaki juga bisa menari

Banyak orang yang masih berpikir bahwa menari hanya dilakukan oleh perempuan. Apalagi jika berkaitan dengan sesuatu yang berhubungan dengan dansa.

Anak ini menyukai tarian tap dan menekuni hal itu sejak lama. Ia bercita-cita jadi penari tap profesional yang memecah stigma bahwa ia bisa jadi lelaki keren dengan menari.

Tak hanya jago ski es, anak lelaki ini juga pantai membubuhkan make up dan menggunakan berbagai kostum. Terutama saat tampil dalam sebuah pertunjukan maupun kejuaraan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anak lelaki di bawah ini juga punya kemampuan yang tak kalah hebat dalam hal ski es. Apalagi ia juga pandai dalam menata busana.

Selain tap dan ski es, anak lelaki juga bisa belajar menari waltz dan Flaminggo. Bukankah di dalam seni tarian tersebut juga ada tokoh lelaki di antara para perempuan berbaju indah?

Dua anak lelaki yang tergabung dalam Jennifer’s Arts in Motion Dance School ini menyenangi Balet. Mereka berdua tekun berlatih balet dan menguasai banyak gerakan sulit lain yang biasa didominasi oleh perempuan.

Lagipula, bukankah penari balet lelaki juga sangat diperlukan dalam tema-tema tarian seperti The Nutcracker, Black Swan, maupun tema lainnya ya. Jadi, apa salahnya ikut mendukung keinginan anak lelaki Anda mendalami balet?

4. Lelaki juga bisa akting

Bermain peran bisa dilakukan oleh lelaki dan perempuan. Anak lelaki ini sudah sering mendapatkan peran utama dalam berbagai drama teater sebagai Oliver Twist dan Alice in The Wonderland.

Bermain peran sebagai superhero memang mengasikkan. Namun, bolehkah lelaki memakai sayap pink lengkap dengan tutu pink seperti adik ini.

Tentu saja bisa. Tapi tak semua orangtua akan membolehkan ini. Anda termasuk orangtua jenis yang mana, Parents...

Lelaki hanya bisa berperan sebagai lelaki? Jika anak lelaki Anda ingin bermain peran sebagai tokoh fiksi perempuan favoritnya, apakah Anda mengizinkannya?

5. Lelaki juga bisa memasak

Sekarang ini mulai banyak koki handal lelaki. Jangan-jangan, koki idola Bunda pun laki-laki?

Banyak anggapan salah kaprah bahwa tugas perempuan adalah memasak di dapur dan tugas lelaki cari uang. Jika lelaki bisa memasak di dapur dan cari uang lewat profesi tersebut, apa salahnya?

Jika lelaki masih butuh makan, maka ia juga harus tahu caranya membuat makanan. Apalagi, memasak adalah salah satu praktek belajar kimia yang bisa dijadikan pelajaran berharga untuk anak.

Yuk kenalkan dunia dapur ke anak lelaki Parents... Biar kayak adek di foto ini.

6. Lelaki juga bisa bermain boneka

Permainan anak-anak sebenarnya sangat banyak variasinya. Salah satunya boneka. Namun, boneka biasanya hanya diberikan kepada anak perempuan.

Artikel terkait: Wajarkah anak lelaki bermain boneka?

Namun, sebenarnya ada banyak manfaat yang bisa diambil jika anak lelaki suka bermain boneka. Salah satunya adalah mempersiapkan diri jika ia akan punya adik.

Artikel terkait: Manfaat bermain boneka untuk anak lelaki.

7. Lelaki juga bisa rajin

Banyak anggapan keliru bahwa hanya perempuanlah yang bisa jadi sosok rajin dan telaten dalam membaca. Tak heran, ada banyak jabatan sekretaris dipegang oleh perempuan karena stigma bahwa lelaki kurang telaten dan kurang rajin.

Anak ini membuktikan bahwa ia bisa jadi kutu buku yang sangat rajin membaca. Bahkan, jika ia berada di ruang baca Anda, barangkali dalam waktu sekejab ia akan "memakan" semua buku Anda.

8. Lelaki juga bisa memiliki rambut indah dan panjang

Anak ini berhasil mematahkan stigma bahwa anak lelaki itu jorok dan berantakan. Buktinya, rambutnya panjang dan indah seperti model iklan shampoo.

Peran lelaki dan perempuan juga banyak ditentukan oleh faktor budaya. Namun, di jaman sekarang, sudah muncul gerakan persamaan hak dan kewajiban antara lelaki dan perempuan.

Bahkan, banyak ibu yang kini sudah bertugas sebagai pencari nafkah utama sedangkan suaminya justru jadi bapak rumah tangga. Berbagi tugas sejak dini dan hidup fleksibel tanpa membatasi pekerjaan berdasarkan jenis kelaminnya akan membuat anak lebih siap mengantisipasi kemungkinan buruk di masa depan yang berkaitan dengan profesi.

Jadi, bagaimana Parents membesarkan anak-anak? Apakah dengan pembagian tegas tugas lelaki dan perempuan, ataukah diperlakukan setara. Bagi pengalaman mendidik Anda di kolom komentar ya.

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/aku-ingin-membesarkan-anak-lelaki-ku-seperti-perempuan/

Penulis

Syahar Banu