Boleh atau Tidak Ya, Laser Bulu Saat Hamil? Ini Penjelasannya

Sebaiknya ditunda dahulu, yuk, simak penjelasannya di sini!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Kira-kira, laser bulu saat hamil diperbolehkan tidak, ya? Apakah mencukur bulu dengan menggunakan laser hair removal juga dapat memengaruhi kandungan?"

Siapa di antara Bunda yang tengah mengandung terbesit pertanyaan di atas? Jangan khawatir, Anda tidak sendirian. Selama hamil, tentunya kita tetap perlu memerhatikan dan merawat penampilan. Seperti terbesit pikiran untuk mencukur rambut-rambut di area sekitar badan, misalnya.

Lantas, amankah mencukur rambut di area badan terutama menggunakan laser bulu saat hamil? Melansir berbagai sumber, berikut penjelasan selengkapnya terkait hal ini.

Artikel terkait: Mencukur Rambut Kemaluan Tingkatkan Risiko Infeksi Menular Seksual

Laser Bulu saat Hamil, Aman Atau Tidak?

Pertumbuhan rambut dan bulu-bulu di banyak bagian tubuh yang diinduksi estrogen selama kehamilan menjadi PR tersendiri, dan beberapa Bunda tidak nyaman dengan kondisi tersebut.

Tak melulu soal penampilan, kehamilan yang semakin besar dan membuat Bunda kesulitan mencapai beberapa bagian tubuh, juga membuat Bunda berpikir untuk memilih laser hair removal sebagai alternatif untuk mencukur bulu-bulu di area sekitar badan.

Namun, apakah aman laser hair removal selama kehamilan?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebelum lebih lanjut mempelajari risiko laser bulu saat hamil, Bunda juga perlu memahami terlebih dahulu bagaimana cara kerja laser hair removal.

Dalam laser bulu, seorang dokter atau teknisi laser akan mengarahkan seberkas cahaya ke daerah yang ingin Anda rawat. Laser menargetkan pigmen gelap di setiap rambut, dan kemudian mengirimkan panas ke batang rambut serta ke dalam folikel.

Hasilnya, ketika panas itu berhasil menghancurkan folikel adalah rambut tidak akan tumbuh lagi di bagian kulit itu. Namun jika tidak, maka rambut dapat tumbuh kembali, tetapi mungkin akan lebih halus dan lebih ringan dari sebelumnya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: 10 Manfaat Konsumsi Madu Hutan untuk Kesehatan Keluarga, Apa Saja?

Tidak Ada Studi Keamanan, Laser Bulu Saat Hamil Sebaiknya Ditunda

Jurnal Internasional Dermatologi Wanita menerbitkan ulasan pada tahun 2017 tentang keamanan prosedur kosmetik untuk perempuan hamil.

Peneliti mengatakan, tidak ada data keamanan yang tersedia untuk mendukung penggunaan laser untuk prosedur kosmetik seperti laser hair removal.

Kurangnya penelitian tentang hal ini mungkin tidak akan segera berubah, karena para ilmuwan tidak ingin mengambil risiko membahayakan ibu dan bayi dengan sengaja memaparkan mereka pada produk dan prosedur yang berpotensi membahayakan janin.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meskipun laser hair removal umumnya dianggap sebagai prosedur yang aman, dokter kulit biasanya menyarankan perempuan untuk menghindari prosedur ini selaama kehamilan karena tidak ada penelitian yang dilakukan untuk membuktikan bahwa itu benar-benar aman untuk ibu dan bayi.

Dr Kelly Jago, seorang OB-GYN di St Augustine, Florida, menyarankan pasien untuk menunda laser bulu saat hamil.

"Saran terbaik saya adalah tunda prosedur ini (laser hair removal) sampai setelah kehamilan," kata Dr Kelly Jago dikutip dari Healthline.

Artikel Terkait: 5 Rekomendasi Skincare Korea untuk Ibu Hamil, Kulit Glowing dan Sehat

Alasan Lain Menunda Laser Bulu Saat Hamil 

1. Hiperpigmentasi Selama Kehamilan

Salah satu perubahan umum yang dapat terjadi selama kehamilan adalah penggelapan kulit, atau suatu kondisi yang disebut hiperpigmentasi.

Laman kesehatan Mayo Clinic menulis, laser hair removal paling efektif bila ada kontras antara warna kulit dan warna rambut Anda. Jika hiperpigmentasi telah membuat kulit di zona target lebih dekat dengan warna rambut Anda, maka pilihan laser bulu saat hamil ini jadi kurang efektif.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Siklus Pertumbuhan Rambut Terganggu Selama Hamil

Selain itu, kehamilan mengganggu siklus pertumbuhan rambut normal Anda. Agar laser hair removal menjadi efektif, Anda mungkin memerlukan sebanyak enam perawatan.

Idealnya, perawatan ini akan berlangsung selama fase pertumbuhan aktif dari siklus. Tetapi karena hormon kehamilan dapat mengubah durasi beberapa fase, Anda dimungkinkan justru akan dapat melakukan prosedur pada fase yang salah.

3. Sensitivitas Kulit Selama Hamil

Kehamilan meningkatkan suplai darah ke seluruh tubuh Anda. Ini juga meregangkan kulit di perut dan payudara. Melakukan perawatan laser hair removal saat kulit Anda dalam kondisi sensitif ini mungkin malah terasa sangat tidak nyaman.

Alternatif Selain Laser untuk Menghilangkan Bulu saat Hamil

Laser hair removal atau laser bulu saat hamil tidak direkomendasikan dan Bunda sebaiknya menunda sampai setelah melahirkan. Namun begitu, ada beberapa alternatif lain yang bisa Bunda coba untuk mencukur bulu di kulit Bunda.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Metode penghilangan bulu sementara seperti mencukur, waxing, threading, dan tweezing umumnya dianggap aman selama kehamilan, demikian dikutip Helathline.

Saat bentuk dan ukuran tubuh Anda berubah, Anda mungkin memerlukan bantuan untuk menjangkau beberapa area untuk menghilangkan rambut yang tidak diinginkan.

Jika Anda memutuskan untuk mendapatkan bantuan dari ahli kecantikan atau dokter kulit, pastikan fasilitas tersebut bersih dan teknisi memiliki lisensi untuk melakukan layanan yang Anda inginkan.

Amankah Krim Obat Cukur untuk Ibu Hamil?

Healthline juga menulis, krim obat yang selama ini berfungsi menghilangkan rambut secara historis dianggap aman untuk digunakan selama kehamilan, tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa bahan kimia seperti bubuk barium sulfida dan asam tioglikolat sama sekali tidak berbahaya bagi ibu dan bayi.

Karena setiap ibu hamil mempunyai kondisi dan respons yang berbeda-beda atas suatu kandungan obat, ada baiknya untuk didiskusikan dengan dokter sebelum Anda mulai menggunakan obat penghilang bulu tersebut.

Jangan Mencukur Bulu Kemaluan Sebelum Melahirkan

Beberapa Dokter menyarankan untuk tidak mencukur area kemaluan Anda segera sebelum pergi ke rumah sakit untuk melahirkan bayi Anda, terutama jika Anda merencanakan kelahiran sesar. Mencukur dapat menyebabkan goresan dan goresan kecil yang dapat menyebabkan infeksi di dalam atau di sekitar lokasi luka. Berikut beberapa risiko mencukur bulu kemaluan sebelum melahirkan:

  • Infeksi

Jika tidak menjaga kebersihan saat mencukur, aktivitas ini bisa memicu infeksi. Karenanya Anda perlu menggunakan alat steril atau alat cukur sekali pakai.

  • Gatal-Gatal

Rambut kemaluan yang tumbuh kembali bisa memicu rasa gatal dan membuat Anda tidak nyaman

  • Ingrown hair

Bila cara mencukur tidak benar dapat memicu rambut kemaluan tumbuh ke dalam atau ingrown hair. Yakni kondisi rambut tumbuh ke dalam kulit, yang menyebabkan rasa sakit.

Selain beberapa risiko di atas, mencukur rambut kemaluan saat sedang hamil tentunya tidak bisa Anda lakukan sendiri karena kondisi perut yang membuncit menyulitkan.

Untuk keputusan terbaik, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan, apakah mencukur rambut kemaluan sebelum melahirkan diperlukan atau tidak.

Artikel Terkait: 9 Deodorant untuk Ibu Hamil yang Aman dan Bagus

Kehamilan, Hormon, dan Kaitannya dengan Bulu-Bulu di Kulit Bunda

Sebagaimana dikutip dari laman kesehatan Healhline, saat Bunda hamil, tubuh Anda dipenuhi oleh berbagai hormon yang merangsang pertumbuhan rambut.

Tingkat estrogen dan androgen yang lebih tinggi dapat menyebabkan rambut tumbuh di tempat-tempat yang tidak pernah muncul sebelumnya, terutama pada kehamilan trimester ketiga.

Anda bisa tiba-tiba melihat rambut di perut, wajah, leher, payudara, dan lengan Bunda. Kabar baiknya adalah bahwa pertumbuhan rambut ini alami dan wajar (bukan merupakan tanda gangguan tertentu), dan biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah bayi lahir.

Hormon kehamilan tidak hanya memengaruhi di mana rambut tiba-tiba tumbuh, namun juga mengubah siklus pertumbuhan rambut Bunda.

Rambut di kepala dan tubuh Bunda semuanya memiliki fase pertumbuhan aktif yang disebut anagen. Ketika rambut tumbuh sepenuhnya, ia memasuki keadaan istirahat yang disebut telogen, setelah itu rontok.

Hormon kehamilan menunda fase "kerontokan", yang mungkin menjadi alasan mengapa rambut Bunda ketika hamil justru lebih tebal dan lebih penuh dan jarang rontok.

Sekitar tiga hingga enam bulan setelah bayi lahir dan hormon Bunda menjadi normal, rambut ‘tua’ ini akan rontok. Kerontokan rambut secara tiba-tiba ini disebut telogen effluvium.

Artikel terkait: 17 Cara Menghilangkan Komedo, Bikin Wajah Anda Bersih dan Sehat

Demikian hal-hal terkait laser bulu saat hamil dan penjelasan mengapa laser hair removal sebaiknya ditunda sampai Bunda melahirkan. Semoga bermanfaat!

 

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.

Baca juga:

id.theasianparent.com/bra-ibu-hamil

id.theasianparent.com/sabun-cuci-muka-untuk-ibu-hamil

id.theasianparent.com/moisturizer-untuk-ibu-hamil

id.theasianparent.com/cara-menghilangkan-komedo

id.theasianparent.com/cara-menghilangkan-komedo-putih

id.theasianparent.com/mencukur-bulu-kemaluan-saat-hamil