Baru-baru ini ada kejadian langka yang dilaporkan seorang dokter spesialis urologi dari RS Sanglah, Bali yaitu mengenai kasus penis patah di jurnal internasional. Ternyata penyebab kasus penis patah yang diungkap sang dokter cukup mencengangkan yaitu posisi bercinta.
Laporan Kasus Penis Patah
Dokter spesialis urologi itu menyebutkan beberapa variasi posisi bercinta bisa dikaitkan dengan kasus yang dilaporkan dalam jurnal internasional tersebut.
Salah satu posisi bercinta yang dilaporkan sang dokter adalah posisi woman on top, atau dikenal juga dengan istilah ‘cowgirl’.
Dalam sebuah laporan kasus di International Journal of Surgery Case Reports, disebutkan bahwa ada seorang pasien yang berusia 44 tahun, mengalami patah penis usai bercinta dengan posisi woman on top. Posisi ini merupakan kebalikan dari posisi missionary.
Penyebab utama patahnya penis karena adanya trauma ekstrem yang terjadi saat melakukan posisi tersebut hingga memicu cedera pada corpus cavernosum.
Corpus cavernosum sendiri merupakan bagian penis yang paling banyak teraliri darah ketika ereksi. Saat terjadi cidera,uretra atau saluran kemih menjadi terluka.
Kasus patah penis ini sebenarnya cukup langka karena hanya terjadi pada 3 persen pasien yang mengalami trauma penis.
Kemudian para peneliti juga menyebutkan beberapa posisi bercinta memang rentan memicu cedera penis. Posisi lain yang juga rentan memicu cidera adalah doggy style. Padahal posisi ini cukup populer karena dilakukan dengan cara wanita yang membelakangani pasangannya.
pexels
“Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa doggy style menyebabkan patah (penis) ganda pada 67 pasien (10 persen),” tulis laporan tersebut
Lebih lanjut, posisi woman on top seperti dilakukan pasien dalam kasus ini juga merupakan salah satu pemicu utama kasus penis bisa patah. Dokter menggambarkannya sebagai posisi dengan wanita pada posisi superior atau atas.
“Ini karena seluruh berat badan mendarat di penis yang sedang ereksi atau ketika penis yang ereksi membentur perineum (area di antara dubur dan vagina),” ungkap peneliti dalam laporan tersebut.
Artikel Terkait: Kegemukan Bikin Penis ‘Sembunyi’? Kenali Penyebab Buried Penis dan Cara Mengatasinya
Pengertian Hingga Gejala Penis Patah
Sementara itu, yang dimaksud penis patah adalah sobeknya tunika albuginea pada penis. Tunika albuginea sendiri adalah selubung karet jaringan di bawah kulit yang memungkinkan penis memanjang atau melebar saat ereksi, seperti dikutip dari klik dokter.
Kasus penis yang patah tidak bisa dianggap sepele. Kasus ini merupakan kondisi gawat darurat. Saat mengalami hal ini, penderita harus segera ke rumah sakit guna menjalani prosedur pembedahan.
Penanganan dan pengobatan yang sesegera mungkin, dapat mencegah kerusakan permanen pada fungsi berkemih maupun seksual.
Ketika bercinta dan penderita mengalami benturan tajam terhadap penis hingga terasa nyeri dan penis menjadi lebam kebiruan, maka hal tersebut bisa jadi merupakan gejala awal penis yang patah.
Gejala lainnya yang juga mesti diketahui penderita antara lain: terdengar suara gemeretak atau popping, kehilangan ereksi secara mendadak, sakit parah setelah cedera, adanya memar berwarna gelap di atas area yang terluka, bentuk penis menjadi bengkok, ada darah keluar dari penis hingga menjadi penderita menjadi sulit buang air kecil.
Bila mengalami hal tersebut, penderita harus segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat guna mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga:
Duh! Balita tak sengaja ‘patahkan’ penis ayahnya yang sedang ereksi
Pijat Penis, Apakah Aman dan Efektif Dilakukan?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.