Lansia rentan tertular COVID-19, ini 4 penyebabnya!

Mengapa lansia rentan tertular virus corona atau terinfeksi COVID-19? Berikut penjelasannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setiap harinya jumlah penderita COVID-19 di Indonesia terus bertambah. Dari kasus positif tersebut, kelompok usia dengan persentase terbanyak adalah kelompok usia lanjut atau orang tua di atas usia 65 tahun. Dilansir dari laman cdc.gov (Center for Disease Control and Prevention), orang yang mengidap penyakit serius dan lansia rentan tertular virus corona atau COVID-19. Apa penyebabnya?

Hampir di seluruh Negara, orang tua dengan usia di atas 65 tahun dihimbau untuk melakukan self quarantine atau karantina mandiri. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko tertular dari orang lain, baik dari yang seusia maupun yang lebih muda.

Mengapa lansia rentan tertular virus corona atau terinfeksi COVID-19? Berikut penjelasannya:

1. Sistem imun yang lebih lemah

Ketika virus masuk ke dalam tubuh, seharusnya sistem imun kita akan mengenali virus tersebut sebagai benda asing dan bekerja untuk menghancurkannya. Pada orang dengan usia di atas 65 tahun, produksi sel darah putih dalam tubuh menurun. Jumlah sel darah putih yang diperlukan untuk melawan infeksi pun tidak mencukupi.

Ketika virus COVID-19 mulai memasuki sistem pernapasan, sistem imun harus bereaksi secara cepat untuk mengidentifikasi virus tersebut. Virus harus dihancurkan sebelum menyebar ke paru-paru dan menyebabkan kesulitan bernafas.

Salah satu alasan mengapa orang tua lebih rentan terinfeksi COVID-19 adalah sistem imun mereka yang tidak bisa mengenali virus dengan cepat. Ketika sistem imun baru mulai bereaksi terhadap virus, virus tersebut sudah mengakibatkan kerusakan pada paru-paru.

Sistem imun pada lansia juga tidak dapat membedakan sel yang terinfeksi virus dengan sel yang sehat dengan baik. Hal ini disebut juga sebagai “cytokine storm”, di mana sistem imun bekerja dengan tidak terkontrol sehingga dapat menyerang sel yang sehat. Hal ini dapat mengakibatkan efek dari COVID-19 ini bertambah parah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Antibodi tidak bekerja dengan baik

Meskipun orang tua pada umumnya memproduksi antibodi untuk melawan virus tersebut, antibodi tersebut juga tidak bekerja dengan baik sebagaimana mestinya. Antibodi tersebut tidak dapat menempel pada virus dan melawannya.

Hal ini juga menjelaskan mengapa penyakit-penyakit seperti pneumonia atau influenza sering diderita oleh lansia dan dapat menyebabkan kematian.

Vaksin yang diberikan pada orang di atas usia 65 tahun juga tidak seefektif vaksin yang diberikan kepada orang dengan usia muda. Maka dari itu, sangatlah penting bagi lansia untuk mendapatkan suntikan booster untuk memperkuat daya tahan mereka akan virus-virus.

3. Banyaknya masalah kesehatan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seiring dengan bertambahnya usia, masalah-masalah kesehatan akan semakin komplikatif. Sebut saja penyakit jantung, diabetes, penyakit paru-paru, dan kanker. Sebuah studi di Cina membuktikan bahwa dengan mengidap salah satu penyakit di atas akan beresiko tinggi untuk tertular COVID-19. Komplikasi yang timbul setelahnya pula akan lebih parah.

Sistem imun penderita kanker sudah menjadi lemah, efek samping dari kemoterapi yang lazim dijalani oleh penderita kanker juga dapat menekan sistem imun. Sedangkan pada penderita gagal jantung, gangguan paru-paru yang disebabkan oleh virus COVID-19 akan mengakibatkan jantung bekerja lebih berat untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Kondisi jantung pun akan menjadi lebih buruk dan bisa mengakibatkan kematian.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Kurangnya perhatian

Karantina mandiri yang harus dilakukan oleh lansia seringkali menyebabkan mereka juga menderita secara emosional. Mari ambil contoh misalnya kakek dan nenek tidak bisa bertemu dengan cucu dan tinggal sendirian. Keadaan seperti ini juga bisa mengakibatkan stres dan memperburuk kondisi mereka.

Oleh karena itu, akan jauh lebih baik agar keluarga sering menghubungi mereka melalui telepon, whatsapp, atau video call secara rutin agar mereka tidak merasa sendirian. Menanyakan kabar atau sekedar bercerita mengenai pengalaman anda dapat membantu orang tua merasa lebih baik. Yang penting, selalu berikan perhatian kepada mereka.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika anda harus berkunjung untuk mengirimkan suplai makanan atau kebutuhan rumah tangga lainnya, tetap minimalisir kontak dengan orang tua. Jangan lupa ingatkan mereka untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menggunakan masker ketika sedang sakit, tidak mengunjungi tempat ramai, serta tidak sembarangan menyentuh wajah ketika belum mencuci tangan.

 

Baca juga:

Mengeluh lamanya hasil tes, pasien positif COVID-19 tulis surat terbuka untuk Presiden

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan