Wow, Di Malaysia Ada Lampu Untuk Mengecoh Nyamuk DBD

Inovasi lanpu jalan ini bisa menjadi terobosan lain dalam perang di seluruh dunia melawan penyakit yang disebabkan nyamuk DBD.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Terobosan baru dalam perang melawan demam berdarah atau demam dengue (DBD) akhirnya ditemukan, dalam bentuk lampu jalan yang dapat mengecoh nyamuk DBD.

Inovasi ini ditemukan oleh sejumlah peneliti di Universty of Malaya yang membuat lampu dengan sistem khusus pencahayaan luar ruangan, terdiri dari lampu jalan LED yang memancarkan karbon dioksida tingkat rendah.

Yang menarik dari penemuan ini, lampu jalan tersebut dapat mengeluarkan aroma manusia untuk menarik perhatian nyamuk DBD agar mendekat.

Meskipun inovasi ini masih dalam masa percobaan di lingkungan kampus, ada harapan tinggi bahwa ini akan berhasil dan dapat disebar ke negara-negara lain.

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Peneliti utama Dr Chong Wen Tong mengatakan kepada The Guardian, bahwa lampu Eco-Greenergy ini bekerja dengan cara “menipu nyamuk dengan simulasi bau manusia untuk memancing mereka.”

“Lampu ini juga memancarkan sejumlah kecil CO2, dihasilkan dengan menggabungkan sinar ultraviolet dan titanium dioksida, yang dapat menarik nyamuk,” terangnya.

Diagram dari Eco-Greenergy Lighting System

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Nyamuk yang terpikat oleh lampu beraroma manusia ini akan masuk melalui jendela pada bagian atas dan kemudian kipas hisap akan menarik mereka ke dalam jaring di bagian bawah. Setelah terperangkap, nyamuk-nyamuk tidak mungkin lolos.

Kebanyakan lampu jalan dikendalikan oleh kabel bawah tanah, tapi sistem pencahayaan Eco-Greenergy ini juga dapat didukung oleh angin dan energi surya.

Tidak hanya menghemat listrik, lampu ini juga sangat berguna untuk daerah rawan angin topan dan banjir.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Baterai, sistem kabel dan pengontrol ditempatkan di dekat bagian atas lampu dan masih dapat berfungsi bahkan ketika tingkat air mencapai 4 meter,” kata Dr. Chong pada Insider Malaysia.

Meskipun memancarkan CO2, Dr. Chong meyakinkan masyarakat bahwa manfaat lampu ini jauh lebih besar daripada risikonya, karena emisi yang dikeluarkan sangatlah rendah.

Bahkan sebelum resmi diluncurkan ke pasar, inovasi ini telah memenangkan beberapa penghargaan seperti 2014 Entrepreneurship Award from the Youth Business Project.

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
Baca juga:
Kenali Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD) Agar Anak-anak Terhindar Darinya
MenKes: Untuk Cegah DBD, PSN 3M Plus Lebih Efektif daripada Fogging

 

Penulis

Putri Fitria