Cuci tangan memang menjadi kebiasaan yang harus dilakukan dalam keseharian. Sayangnya bagi sebagian orang, mencuci tangan dengan sabun justru membuat kulit menjadi kering. Lantas, bagaimana mengatasi kulit kering tanpa harus melupakan aktivitas ini?
Para ahli kesehatan mengatakan, mencuci tangan merupakan cara pencegahan yang paling efektif. Bahkan Public Health England dan sekretaris kesehatan Matt Hancock merekomendasikan agar setiap orang mencuci tangan dengan saksama selama 20 detik, pada satu waktu untuk melenyapkan penyebaran kuman.
Namun, di balik manfaat bisa menghilangkan kuman dan virus, terlalu sering mencuci tangan baik dengan sabun atau hand sanitizer berisiko membuat kulit tangan jadi kering, kasar bahkan hingga mengelupas. Kondisi ini memang bisa terjadi pada sebagian orang yang memiliki kulit sensitif.
Lantas, bagaimana cara mencegah agar kulit tangan tetap sehat, tidak pecah-pecah, dan tidak kasar?
Mencuci tangan terlalu sering membuat kulit menjadi kering
Menurut Dr. Susan Mayou, seorang konsultan dermatologis di Cadogan Clinic, mencuci tangan yang berlebihan akan membuat lapisan pelindung alami kulit menipis.
“Mencuci tangan secara berulang dapat merusak keuntuhan kulit sebagai pelindung tubuh, menghilangkan minyak alami dan menyebabkan tangan menjadi kering, sakit, dan iritasi,” kata Mayou.
Dilanjutkan Mayou, bila kulit sudah mengalami kerusakan, itu dapat mengurangi keefektifannya sebagai penghalang terhadap infeksi. Sehingga melembapkannya sangat penting, tapi jelas jangan menghentikan kebiasaan mencuci tangan.
Hal ini senada dengan pendapat Dr Adam Friedmann, seorang konsultan dermatologis dan pemimpin klinis di The Harley Street Dermatology Clinic. Ia menambahkan bahwa banyak seseorang yang rajin mencuci tangan mengalami iritasi eksim kontak, atau eksim yang disebabkan oleh bahan kimia, seperti sabun. Kondisi ini akhirnya dapat mengiritasi kulit.
Untuk mencegahnya, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mengatasi kulit kering karena sering cuci tangan. Berikut ini adalah panduan dari dokter kulit untuk merawat tangan Anda selama krisis Virus Corona.
Mengatasi kulit kering karena terlalu sering cuci tangan
1. Jangan gunakan air hangat
Gunakan air biasa untuk mencuci tangan, karena menggunakan air hangat atau panas justru akan menghilangkan minyak alami di kulit. Minyak alami tersebut sangat penting untuk menjaga air di lapisan kulit, dan agar kulit tetap lembap.
2. Gunakan sabun yang melembapkan
Karena banyak sabun dapat membuat kulit mengelupas dan menyebabkannya kering dan pecah-pecah, Lucy Xu, spesialis kulit dan pendiri London Premier Laser and Clinics Skin, mengatakan untuk mencuci tangan dengan sabun yang melembapkan.
“Misalnya, sabun dengan konsistensi krim. Anda juga harus memerhatikan sabun dengan bahan-bahan seperti gliserin dan lanolin. Juga, cobalah untuk menghindari sabun batangan,” kata Xu.
Renée Rouleau, ahli perawatan kulit dan ahli kecantikan, juga menyarankan untuk menghindari mencuci tangan mengguanakan sabun batangan.
“Bahan pengikat yang menyatukan sabun secara alami memiliki pH tinggi, yang akan menyebabkan kulit kering. Sebaliknya, pilih sabun cair karena umumnya tidak cepat mengering di kulit,” kata Rouleau.
Xu menambahkan bahwa apa pun jenis sabun yang Anda gunakan, cobalah untuk tidak terlalu agresif dalam hal membersihkan tangan.
“Ini biasanya karena terburu-buru. Cobalah cuci tangan dengan lembut agar tidak memperparah kulit.”
3. Oleskan pelembab atau hand cream
“Air bertindak seperti magnet dan akan menarik air keluar dari lapisan kulit terdalam dan menguap ke udara yang kering. Akibatnya, kulit menjadi lebih kencang dan kering. Untuk mencegah hal ini terjadi, pastikan untuk menggunakan pelembap tangan sesudahnya,” kata Rouleau.
Friedmann mengatakan, pelembap membantu perawatan kulit karena memiliki fungsi:
- mengembalikan fungsi penghalang epidermis
- memberikan lapisan pelindung kulit
- mengisi celah kecil di antara kulit yang kering
- meningkatkan kadar air di lapisan epidermis
- menenangkan kulit
- memperbaiki penampilan dan tekstur kulit
Friedmann juga mencatat bahwa bahan-bahan dalam pelembap topikal dapat membantu melindungi kulit, termasuk:
- Oklusif, yaitu bahan yang bisa mencegah hilangnya air dari kulit. Misalnya, asam lanolin, asam stearat, trigliserida kaprilat / kapri, minyak mineral, parafin, petrolatum jelly, cyclomethicone, dimethicone, squalene
- Humektan, yaitu bahan yang bisa melembutkan dan menenangkan kulit. Misalnya, natrium pirolidin, asam karboksilat, laktat, urea, gliserin, madu, sorbitol
- Emolien, yaitu bahan yang bisa mempertahankan kelembapan kulit. Misalnya, siklometikon, dimetikon, isopropil miristat, oktil okanoat
Gunakan pelembap setelah mencuci tangan, sebelum tidur, dan setiap kali kulit terasa kering.
4. Keringkan tangan dengan benar
Setelah mencuci tangan, pastikan Anda mengeringkannya dengan benar. Hindari menggosokkan dengan kencang tangan pada kain, tisu, atau handuk. Sebaiknya, tepuk-tepuk perlahan agar kulit tangan tidak lecet atau perih.
Keringkan tangan dengan kain atau lap yang bersih. Selain itu, menggunakan alat pengering tangan tidak dianjurkan, karena embusan udara panas dari alat tersebut bisa membuat tangan menjadi kering, kasar, dan iritasi.
Itulah beberapa tips mencuci tangan yang benar agar kulit tidak kering. Semoga bermanfaat!
****
Referensi: Stylecraze, Alodokter
Baca juga
6 Langkah Cara Mencuci Tangan yang Benar dan Menyenangkan bagi Anak