Kreatinin merupakan zat sisa metabolisme yang diproduksi oleh otot. Di dalam darah, kreatinin yang terbentuk akan disaring oleh ginjal dan dibuang keluar melalui urin. Namun, ketika fungsi ginjal terganggu, kreatinin tidak tersaring dengan baik sehingga akan menumpuk di dalam darah. Alhasil, kadar kreatinin tinggi dan dapat memicu berbagai masalah kesehatan.
Kadar Normal Kreatinin
Di dalam darah dan urin, kadar kreatinin dapat diukur untuk mengetahui seberapa baik fungsi ginjal. Yakni, melalui uji kreatinin serum atau laju pembersihan kreatinin (creatinine clearance test). Sampel darah akan digunakan untuk uji kreatinin serum, sedangkan sampel urin digunakan untuk pemeriksaan laju pembersihan kreatinin.
Di dalam darah, kadar normal kreatinin berkisar antara 0,5 sampai 1,5 mg/dL. Untuk laju pembersihan kreatinin, normalnya adalah 97-137 mL/menit pada pria dan 88-128 mL/menit pada wanita. Sedangkan rentang normal kadar kreatinin urin dalam 24 jam adalah 500-2000 mg/hari.
Penyebab Kadar Kreatinin Tinggi
Tingginya kadar kreatinin dalam tubuh menandakan bahwa ginjal tidak berfungsi dengan semestinya. Kondisi ini dapat disebabkan karena:
- Diabetes tipe 1 dan 2.
- Tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Gangguan ginjal seperti infeksi ginjal dan gagal ginjal.
- Penyakit jantung seperti aterosklerosis atau gagal jantung kongestif.
- Penyumbatan saluran kemih.
- Keracunan obat seperti antibiotik, obat kardiovaskular, diuretik, dan obat-obatan lain yang dapat memengaruhi fungsi ginjal.
Gejala Kadar Kreatinin Darah Tinggi
Kadar kreatinin yang tinggi dapat menimbulkan gejala sebagai berikut:
- Mual dan muntah
- Nyeri dada
- Kram otot
- Rasa lemas dan lelah
- Tekanan darah tinggi
- Bengkak di tungkai bawah
- Perubahan frekuensi buang air kecil dan tampilan urin
- Gatal-gatal
Gejala juga bisa bervariasi tergantung pada penyebab yang mendasarinya, yaitu:
- Diabetes: mudah haus, nafsu makan meningkat, sering buang air kecil, kelelahan, pandangan kabur, luka sulit sembuh, serta tangan dan kaki mati rasa atau kesemutan.
- Tekanan darah tinggi (hipertensi): jarang menimbulkan gejala, dokter umumnya mengetahui kadar kreatinin tinggi akibat hipertensi melalui pemeriksaan rutin.
- Gagal ginjal: bengkak di kaki, volume urin sedikit saat buang air kecil, mual dan muntah, detak jantung tidak beraturan, kebingungan, sulit tidur, kulit gatal, nafsu makan berkurang, kram otot, kelemahan, dan sulit bernapas.
- Penyakit jantung: nyeri dada (angina), sesak napas, mual, kelelahan, detak jantung tidak beraturan, dan bengkak di kaki.
- Penyumbatan saluran kemih: nyeri punggung, mual dan muntah, nyeri saat buang air kecil, muncul darah dalam urine, dan demam.
- Keracunan obat: penumpukan cairan dalam tubuh (edema), kelelahan, kebingungan, mual, detak jantung tidak beraturan, nyeri dada, dan sesak napas.
Sebaiknya segera temui dokter bila mengalami gejala di atas untuk mendapatkan penanganan medis sedini mungkin.
Cara Mengobati Kadar Kreatinin Tinggi
Pengobatan kreatinin tinggi tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Bila disebabkan oleh infeksi ginjal, tingginya kadar kreatinin dapat diatasi melalui pemberian antibiotik. Apabila disebabkan oleh tekanan darah tinggi, Anda akan diberikan obat antihipertensi. Apabila terjadi sebagai komplikasi dari diabetes, maka kadar gula darah harus terkendali. Ini bisa dicapai melalui pemberian insulin dan/atau obat-obatan antidiabetes lainnya.
Perbaikan gaya hidup juga disarankan untuk menurunkan kadar kreatinin tinggi, di antaranya dengan:
- Tidak merokok.
- Mencukupi kebutuhan cairan tubuh.
- Mengonsumsi lebih banyak serat (seperti buah dan sayuran).
- Membatasi konsumsi protein (seperti produk susu dan daging merah).
- Mengurangi asupan garam harian.
- Membatasi aktivitas fisik yang berat.
- Tidak mengonsumsi suplemen yang mengandung kreatinin.
- Membatasi asupan alkohol harian.
Apa Perlu Cuci Darah Bila Kadar Kreatinin Darah Tinggi?
Kadar kreatinin tinggi tak selalu berarti cuci darah. Cuci darah atau hemodialisis baru disarankan bila Anda mengalami gagal ginjal stadium 5 (akhir), yakni ketika laju filtrasi glomerulus (LFG) kurang dari 15. Ini berarti kerusakan ginjal telah mencapai 85% atau lebih. Pada kondisi tersebut, kedua ginjal sudah tidak berfungsi sempurna sehingga sisa metabolisme menumpuk dan bisa meracuni tubuh. Cuci darah dilakukan untuk menggantikan fungsi ginjal dalam menyaring dan membuang sisa-sisa metabolisme dan kelebihan cairan dalam tubuh.
Kadar kreatinin yang tinggi tidak selalu berbahaya. Ini lebih merupakan penanda bagi masalah kesehatan lain yang mendasarinya. Pemeriksaan kadar kreatinin, bersama dengan faktor lain seperti usia, berat badan, dan riwayat medis, akan memberi petunjuk pada dokter dalam menilai fungsi ginjal yang sesungguhnya.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.