15 Kosakata Bahasa Bali dalam Percakapan Sehari-hari

Ada 'rahajeng' hingga 'om swastiastu', ini kosakata Bali yang perlu diketahui.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pulau Bali dikenal karena beragam tempat wisata yang menampakkan kekayaan alamnya. Tak heran, Bali menjadi destinasi favorit wisatawan lokal maupun asing. Pulau Dewata ini mempunyai banyak budaya, salah satunya adalah kosakata Bahasa Bali. 

Bahkan di masa kini, masyarakat Bali masih menggunakan Bahasa Bali dalam keseharian mereka. Kalau Parents berwisata ke Bali, tak ada salahnya untuk mempelajari beberapa kosakata bahasa Bali agar lebih mudah berkomunikasi dengan masyarakat setempat.

Apa saja sih kosakata bahasa Bali yang Parents perlu ketahui sebelum berkunjung ke Bali? Simak infonya di sini yuk!

Artikel Terkait: 10 Potret Anak Artis Indonesia dengan Pakaian Adat Khas Bali, Gemas!

Kosakata Bahasa Bali yang Penting Dipelajari

Dilansir dari Kompas, berikut kosakata dasar untuk traveling ke Bali dari Kamus Bahasa Bali-Indonesia daring, dari situs Balai Bahasa Provinsi Bali.

1. Rahajeng

Rahajeng merupakan kata sifat (adjektiva) berarti selamat. Parents bisa menggunakan kata ini untuk mengucapkan sapaan kepada penduduk Bali. 

Berikut contohnya: Rahajeng semeng berarti selamat pagi. Rahajeng tengai berarti selamat siang. Rahajeng sore berarti selamat sore. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Rahajeng wengi berarti selamat malam.

Artikel terkait: Sejarah dan Filosofi Dua Tari Tradisional Bali, Kecak dan Legong

2. Salam

Umat Hindu di Bali mempunyai ucapan salam yang biasa digunakan yakni Om swastiastu.

Dilansir dari Tribunnews, Om swastiastu merupakan sapaan sekaligus doa untuk lawan bicara, supaya orang tersebut selalu diberkahi oleh Tuhan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ucapan salam ini tidak bergantung waktu, sehingga bisa dicuapkan kapan saja baik pagi, siang, sore, atau malam.

3. Kenken kabare

Kenken kabare berarti apa kabar. Kalimat ini bisa kita gunakan untuk menanyakan kabar kepada penduduk Bali setelah mengucap salam.

4. Bli dan Mbok 

Bli merupakan panggilan bagi orang Bali yang paling populer serta diketahui oleh banyak orang.

Panggilan ini umumnya digunakan untuk memanggil laki-laki yang lebih tua atau laki-laki sebaya yang belum dikenal.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sedangkan, untuk perempuan biasanya menggunakan panggilan mbok.

5. Rauh

Rauh merupakan kata kerja (verba) yang berarti datang, tiba, atau sampai. Contoh kalimatnya sebagai berikut:  Ida wau rauh saking Badung berarti beliau baru tiba dari Badung.

6. Suksma 

Suksma atau matur suksma artinya terima kasih. Untuk membalas ucapan itu, kamu bisa mengatakan suksma mewali yang berarti terima kasih kembali. 

Artikel terkait: 5 Panggilan untuk Ayah dalam Bahasa Bali, Mana yang Parents Tahu?

7. Ampura 

Ampura berarti mohon maaf.

8. Ajeng 

Ajeng berarti makan dalam tingkatan bahasa alus mider. Sedangkan, dalam tingkatan alus singgih yakni ngrayunang. Contoh kalimatnya:  Ida ngrayunang ping tiga sarahina berarti beliau makan tiga kali sehari. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

9. Nginep 

Nginep merupakan kata kerja berarti menginap atau bermalam. Contoh kalimatnya:  Di Bali ida nginep di hotel artinya di Bali beliau menginap di hotel.

10. Numbas 

Numbas adalah kata kerja yang berarti membeli. Sedangkan, kata alus singgih dari numbas adalah tumbas. 

11. Nglangi 

Nglangi merupakan kata kerja yang berarti berenang. Contoh kalimat: Mlajah nglangi di tukade artinya belajar berenang di sungai. 

Artikel terkait: 3 Jenis Pakaian Adat Bali: Ciri Khas dan Makna Filosofisnya

12. Pasih 

Pasih atau pesisi merupakan kata benda yang berarti pantai.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

13. Luas 

Instagram explorebali

Luas merupakan kata kerja yang berarti pergi.  Contoh kalimatnya: Tiang luas ka Badung berarti saya pergi ke Badung.

14. Ten 

Ten merupakan adverbia atau kata keterangan yang berarti tidak. 

Wisatawan dapat menggunakan kata ini untuk menolak sesuatu atau mengatakan tidak. 

Contoh kalimatnya:  Ten wenten, yang berarti tidak ada. Ten uning, yang berarti tidak tahu.

15. Dija 

Dija atau ring dija merupakan kata kata keterangan yang berarti di mana. Wisatawan bisa menggunakan kata ini untuk menanyakan tempat.  Alternalif lainnya adalah dijanan yang berarti di sebelah mana. 

Itulah beberapa kosakata bahasa Bali yang patut dipelajari sebelum berkunjung ke Bali.

Mari kita lestarikan bahasa daerah sebagai bagian dari budaya!

***

Baca juga:

Sejarah dan Filosofi Dua Tari Tradisional Bali, Kecak dan Legong

10 Model Kebaya Bali Terbaru untuk ke Pura di 2023, Cantik dan Tetap Sopan!

5 Hidden Gems di Bali yang Wajib Dikunjungi, Ada Air Terjun Sampai Gunung

Penulis

Azahra Syifa