Diduga jadi Tumbal Pesugihan, Dua Anak di Gowa Kehilangan Mata Bahkan Nyawanya!

Dicongkel matanya hingga rusak, inilah fakta di balik korban pesugihan anak di Gowa, Sulawesi Selatan. Mulai dari kronologi hingga jumlah tersangka.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebuah peristiwa mengenaskan dialami oleh seorang anak di Gowa, Sulawesi Selatan. Ia menjadi korban pesugihan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya sendiri. Mirisnya, bocah yang diketahui berusia 6 tahun tersebut dianiaya hingga bola matanya hampir hilang. Salah satu keluarga korban yang tak lain adalah pamannya pun sempat mendegar jeritan anak perempuan tersebut dan berhasil menyelamatkannya. Berikut ini kami rangkum beberapa fakta terkait bocah korban pesugihan orang tuanya tersebut.

Artikel terkait: Modus Jadi Satgas COVID-19, Ayah dan Anak Komplotan Begal Berhasil Diamankan

1. Berawal dari suara jeritan

Melansir dari Kompas.com, terbongkarnya kasus ini dimulai saat paman korban, Bayu (34), mendengar jeritan korban. Ia pun kaget dengan suara jeritan tersebut dan mencari sumber suara. Setelah ditelisik, ternyata korban sedang disiksa oleh orang tuanya. Selain orang tua korban, kakek dan paman lain korban pun turut andil dalam penganiayaan tersebut. Kakek dan paman lain korban ikut memegangi sang anak.

Anak perempuan itu pun akhirnya mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Syekh Yusuf Gowa, Sulawesi Selatan. Dari penyelidikan yang dilakukan, bola mata kanan korban diduga hendak dicongkel oleh para tersangka. Diketahui mata kanan anak malang ini pun rusak.

2. Mengaku mendapat bisikan gaib

Kedua orang tua korban mengaku melakukan aksi kejamnya itu karena mengaku mendengar bisikan gaib. 

"Di rumah itu memang mereka sering gelar ritual aneh seperti pesugihan dan mereka kerap berhalusinasi," ujar Bayu kepada Kompas.com. Motif halusinasi ini pun dibenarkan oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Gowa, AKP Boby Rachman. Ia menjelaskan bahwa motif penganiayaan tersebut adalah halusinasi yang dialami tersangka.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Berdasarkan hasil interogasi dari para tersangka, motifnya ini adalah halusinasi, di mana tersangka kerap mendapat bisikan gaib yang mengharuskan melakukan kekerasan kepada korban," tuturnya seperti dikutip dari Kompas.com. Dua dari lima terduga pelaku pun kini dibawa ke rumah sakit jiwa untuk melakukan pemeriksaan karena ada indikasi terkena gangguan mental. Boby pun menjelaskan bahwa kasus ini merupakan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap anak di bawah umur.

"Kejadian ini adalah kasus KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) terhadap anak di bawah umur. Sampai saat ini kami telah mengamankan tiga orang dan dua sementara menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Jiwa Dadi Makassar. Sebab, ada dugaan awal gangguan mental. Namun, kami masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan rumah sakit," lanjutnya.

Artikel terkait: Akibat Nonton YouTube, Seorang Remaja Tega Menggantung Anak Kecil hingga Tewas

3. Dua anak jadi korban pesugihan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Melansir dari KompasTV, kasus ini setidaknya sudah menelan dua korban. Korban pertama adalah anak pertama para tersangka. Merangkum dari Kompas.com, anak pertama yang telah berusia 22 tahun tersebut diduga dicekoki air garam sebanyak 2 liter oleh para pelaku. Hal ini pun diungkapkan oleh Bayu. Menurut penuturannya, saat meninggal, anak pertama berinisal DS tersebut meninggal dengan hidung, telinga, dan mata yang mengeluarkan darah.

4. Terungkap adanya kanibalisme

Menurut penuturan Bayu, ritual pesugihan tersebut memang sudah lama dilakukan oleh para pelaku. Mirisnya, diduga ritual tersebut juga ada praktik kanibalisme. Lebih jauh, Bayu mengungkapkan bahwa kulit luar mata korban dimakan oleh ibunya sendiri. Hal ini pun sempat ditanyakan oleh Bayu kepada ibu korban.

"Informasi dari keluarga, praktik ilmu hitam ini telah lama mereka lakukan bahkan kulit luar mata kanan anak ini (korban) dimakan oleh ibunya dan ini saya tanyakan langsung kepada ibunya saat kami pergoki ritual mereka," ungkap Bayu kepada Kompas.com.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Modus Baru Begal dengan Ajak Korban Kencan, Ini Hal yang Bisa Parents Pelajari

5. Sudah tetapkan dua tersangka

Melansir dari Merdeka.com, polisi telah menetapkan dua tersangka dalam kasus ini. Kedua tersangka tersebut adalah kakek dan paman korban lain yang terlibat dalam praktik tersebut. Sementara itu, kedua orang tua korban sedang melakukan observasi di rumah sakit jiwa (RSJ). Hal ini disampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan dalam keterangannya.

"Orang tua korban telah diobservasi ke RSJ Dadi Makassar untuk memeriksa kejiwaan, hasil masih ditunggu. Sedangkan kakek dan paman korban telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Gowa," tuturnya. Sampai saat ini, penyelidikan polisi pun terus berlanjut dan kemungkinan akan menambah jumlah tersangka yang terlibat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga:

id.theasianparent.com/istri-ngidam-mangga-hasil-kriminal

id.theasianparent.com/pola-asuh-yang-salah-anak-kriminal

id.theasianparent.com/drama-korea-tentang-kepolisian