Sebelum Anda memutuskan untuk memiliki momongan lagi, tentunya banyak hal yang harus Anda pertimbangkan, mulai dengan kondisi keuangan, kesehatan sang Ibu, kondisi fisik sang Ibu, usia anak pertama, dan yang terpenting adalah kesiapan orang tua baik mental maupun spiritual dalam menyambut momongan lagi. Namun, jika Anda masih belum merasa siap? Ada beberapa metode yang telah dikembangkan oleh dunia medis dengan penemuan beberapa alat pencegah kehamilan melalui ragam alat kontrasepsi / KB wanita.
Beberapa pilihan alat kontrasepsi telah tersedia dan mudah didapatkan. Namun, ada beberapa hal yang patut Anda pertimbangkan sebelum Anda menjatuhkan pilihan, metode apa yang paling tepat untuk diri Anda? Beberapa metode alat kontrasepsi mungkin sesuai untuk beberapa wanita namun tidak sesuai untuk sekelompok wanita yang lain. Berikut ini beberapa pertanyaan yang bisa menjadi bahan pertimbangan Anda sebelum memutuskan pemakaian alat kontrasepsi.
- Seberapa penting penundaan kehamilan bagi Anda? Apakah masih ada toleransi jika sampai terjadi kehamilan? atau Tidak?
- Usia dan kesehatan merupakan faktor utama untuk persiapan kehamilan. Ada kondisi tertentu yang membuat calon Ibu harus menghindari kehamilan dengan metode khusus sesuai anjuran Dokter. Untuk kasus seperti ini ada metode kontrasepsi yang harus dihindari. Sehingga Anda harus meng-konsultasikan dengan Bidan atau Dokter ahli kandungan merujuk pada riwayat kesehatan Anda.
Status hubungan - Komitmen dengan pasangan Anda juga menjadi bahan pertimbangan penting. Apakah Anda sudah menikah atau belum? Seberapa sering Anda melakukan hubungan intim? Apakah Anda masih ingin melanjutkan hubungan Anda hingga mempunyai keturunan?
- Manakah metode yang menurut Anda paling sesuai? Alat kontrasepsi hormon, Alat kontrasepsi yang hanya digunakan saat berhubungan, Alat kontrasepsi permanen dan semi permanen, atau menggunakan metode tradisional melalui perhitungan masa subur dan pelepasan sebelum terjadi ejakulasi?
Berikut adalah beberapa jenis pilihan alat kontrasepsi.
Pil KB
Pil KB wanita biasanya dikonsumsi untuk siklus 28 hari per bulan. Ada jenis pil KB wanita yang di konsumsi setiap hari selama 28 hari dengan jenis pil yang berbeda misal pil kuning dikonsumsi selama 21 hari sedangkan pil putih untuk 7 hari (pil putih ini tanpa hormon). Ada juga pil KB wanita yang hanya dikonsumsi selama siklus 21 hari dengan jeda 7 hari istirahat.
- Keutamaan
Kontrasepsi jenis ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya dapat membantu mencegah kehamilan di luar rahim, menurunkan risiko kanker rahim, kista, dan kanker payudara. Dan, yang paling utama juga pil KB wanita dapat menjaga siklus haid agar lebih teratur. - Mitos
Kepercayaan yang berkembang di masyarakat bahwa Pil KB wanita bisa membuat gemuk sebetulnya tidak sepenuhnya benar. Penggunaan pil berdosis rendah biasanya tetap bisa mempertahankan berat badan. Namun memang pada beberapa wanita hormon Pil KB wanita mempengaruhi berat badan mereka, ada yang turun dan ada yang naik. Perkembangan medis telah mendapatkan temuan baru terhadap pil KB wanita yang dapat melawan retensi air pengaruh dari hormon esterogen, sehingga mampu mencegah kenaikan berat badan, bahkan ada banyak pil KB wanita yang menjaga kecantikan kulit.
Koyo KB /KB Tempel
Metode kontrasepsi ini menggunakan alat seperti koyo yang bisa ditempelkan di bagian tubuh manapun. Cara kerja koyo KB wanita adalah melalui pelepasan hormon ke dalam aliran darah melalui pori kulit. Koyo ini bisa digunakan dalam jangka waktu mingguan. Anda bisa mengganti koyo setiap minggu sekali dan digunakan selama 3 minggu dalam periode bulanan. Namun kelemahan dari Koyo KB wanita ini, selain kasat mata juga agak ribet. Biasanya koyo bisa terlepas saat mandi dan jika terjadi hal demikian, Anda harus segera menggantinya dengan yang baru.
Efek Samping:
Penggunaan alat kontrasepsi jenis ini kadang bisa menimbulkan sakit kepala, nyeri payudara, iritasi kulit dan masa haid yang tidak teratur
KB Suntik
KB Suntik ini ada 2 pilihan; KB suntik bulanan atau KB suntik 3 bulan sekali. Metode kontrasepsi hormonal ini dikenal paling efektif. Biasanya untuk KB suntik bulanan, Anda akan mendapatkan siklus haid teratur dibandingkan dengan metode 3 bulanan. Namun untuk Ibu menyusui dianjurkan menggunakan KB suntik 3 bulanan.
Efek Samping:
Sebagian besar wanita mengalami keluhan berat badan, sakit kepala, pusing, timbul jerawat, kulit berminyak, kembung, perubahan suasana hati, dan beberapa keluhan lainnya. Namun tidak setiap wanita mengalami gangguan tersebut. Hal ini kadang terjadi hanya beberapa hari setelah dilakukan suntikan.
KB Susuk
Dinamakan KB susuk karena metode yang digunakan seperti pemasangan susuk. Susuk ini berupa tabung plastik lembut yang berisi progestogen dan disisipkan di bawah kulit lengan atas. Metode ini melepaskan progestogen dalam dosis kecil ke dalam tubuh. Metode implan ini efektif untuk jangka waktu 3 sampai 5 tahun. Kontrasepsi ini cocok bagi Anda yang menginginkan jenis kontrasepsi jangka panjang. KB wanita ini juga cocok untuk Ibu menyusui. Cara melepaskan susuk KB wanita juga cukup mudah namun tidak bisa Anda lakukan sendiri. Anda cukup datang ke bidan atau dokter kandungan Anda untuk mengkonsultasikannya. Dan masa subur Anda akan kembali normal setelah lepas susuk KB.
Efek Samping:
Ada beberapa wanita yang mengalami keluhan sakit kepala, nyeri payudara, kembung, dan perubahan suasana hati dan dorongan seksual. Siklus haid yang tidak teratur juga mungkin akan terjadi pada sebagian wanita pada bulan-bulan awal. Pengguna KB wanita jenis ini juga tidak dianjurkan untuk mengangkat beban berat.
Pil KB Mini
Dinamakan Pil KB mini karena Pil ini hanya berisi progestogen. Pil ini harus dikonsumsi setiap hari tanpa jeda dalam satu periode bulanan. Pil KB wanita jenis ini bisa digunakan oleh Ibu menyusui karena tidak mempengaruhi ASI. Pil KB wanita ini harus dikonsumsi secara teratur dan rutin. Waktu jeda penundaan konsumsi pil tidak lebih dari 3 jam, namun ada juga jenis pil lain yang diperbolehkan jeda sampai 12 jam saja.
Efek Samping:
Pada beberapa wanita terjadi siklus haid yang tidak teratur, namun pada beberapa wanita lain bahkan tidak mengalami haid. Ditemukan juga beberapa keluhan seperti timbulnya jerawat, kulit berminyak, nyeri payudara, kembung, dan sakit kepala.
PKD (Pil Kontrasepsi Darurat)
PKD ini dikenal juga dengan istilah ‘Pil Kondar’. Metode ini hanya dapat digunakan dalam kondisi darurat. Pil ini terdiri dari 2 jenis pil yang harus dikonsumis pada waktu yang berlainan. Pil pertama diminum paling lambat 72 jam setelah berhubungan, sedangkan pil kedua dapat diminum 12 jam jeda dari konsumsi pil pertama. Tingkat efektifitas pil ini lebih akurat jika dikonsumsi sesuai aturan.
Cara Kerja:
Waktu rata-rata terjadinya pembuahan antara 72 jam, dan pil ini dapat menghambat ovulasi dalam masa tersebut. Metode ini digunakan hanya pada kondisi tertentu dan tidak dapat dikonsumsi secara reguler.
Kontrasepsi IUD
Alat kontrasepsi jenis ini berupa tabung plastik kecil dan lunak dengan kandungan progestogen yang dimasukkan ke dalam rongga rahim oleh bidan ataupun dokter kandungan. Metode ini melakukan pelepasan progetogen dalam dosis kecil secara perlahan-lahan di dalam rahim. Proses ini membuat penebalan dinding rahim sehingga dapat mencegah kehamilan secara efektif. Metode ini juga menghambat terjadinya ovulasi.
Efek Samping:
Ada indikasi siklus haid yang tidak teratur pada beberapa wanita pada bulan-bulan pertama. Pada saat proses penanaman IUD bisa diberikan pertolongan medis untuk menghindari rasa sakit.
IUD Spiral
Kontrasepsi ini berupa metode penanaman spiral tipis dari bahan tembaga ke dalam rongga rahim oleh bidan atau dokter kandungan. Metode ini dapat bertahan selama 5 sampai 10 tahun. Cara kerja kontrasepsi jenis ini dengan menghambat pergerakan sel telur dan melumpuhkan sel sperma sehingga tidak sampai terjadi pembuahan di dalam rahim.
IUD jenis ini terindikasi dapat meningkatkan resiko infeksi panggul, dan pada beberapa wanita ditemukan keluhan kram, dan pusing yang berkepanjangan.
Steril
Metode kontrasepsi ini membutuhkan pembedahan untuk pemotongan dan/atau pemblokiran saluran telur sehingga sel telur tidak akan dapat bertemu dengan sel sperma. Kontrasepsi jenis ini termasuk golongan permanen. Penggunaan metode ini tidak akan mempengaruhi dorongan seksual.
Prosedur ini biasanya dilakukan oleh para wanita yang sudah memutuskan untuk tidak mempunyai momongan lagi. Meskipun ada kemungkinan proses pembalikan, namun prosedurnya cukup rumit dengan tingkat kegagalan yang tinggi. Dalam proses sterilisasi sangat jarang terjadi adanya kegagalan seperti saluran telur yang membuka kembali ataupun penutupan yang kurang sempurna. Sehingga tingkat efektifitas KB wanita jenis ini 99.99% bisa mencegah terjadinya kehamilan.
Artikel terkait: Perlukah Mengatur Jarak Kehamilan?
Nikmati saat bercinta dengan rasa aman. Cek artikel ini untuk rekomendasi kondom terbaik.
Share on Facebook atau G+ jika Anda merasa aritkel ini bermanfaat. Join Komunitas Keluarga Indonesia di G+ untuk mengikuti update info dari kami dan berdiskusi dengan para Keluarga Indonesia