Tugas berat diemban oleh seorang pemimpin negara untuk memastikan seluruh warganya sejahtera. Kisah Rohana Abdullah, seorang gadis yang viral karena kesulitan mendapatkan identitas mengetuk pintu hati Perdana Menteri Malaysia. Seperti apa kisahnya?
Mengulik Kisah Rohana Abdullah, Ditinggal Orang Tua Sejak Kecil
Nasib kurang beruntung dialami oleh Rohana Abdullah, gadis 22 tahun yang ditinggal oleh ibunya kembali ke Indonesia. Berprofesi sebagai Tenaga Kerja Wanita, ibu Rohana menikah dengan pria setempat.
Apa daya, sang Ayah turut menghilang dan enggan bertanggung jawab. Seiring bertambahnya usia, Rohana kesulitan mendapatkan kewarganegaraan.
“Saat ini saya sedang menghadapi masalah untuk mendapatkan status kewarganegaraan. Saya mengerti karena ibu saya adalah orang Indonesia dan ayah saya telah menghilang sejak saya masih kecil,” tuturnya mengutip laman The Star.
Rohana mengaku sudah mengajukan status kewarganegaraan Malaysia pada 2016, tetapi belum ada tanggapan.
“Jadi laoshi (panggilan akrab untuk Chee yang berarti guru dalam bahasa Mandarin) dan saya pernah bertemu dengan Gulam Muszaffar (Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Zona) yang kebetulan adalah muridnya (Chee) pada tahun 1980 untuk meminta bantuan dalam masalah ini,” lanjutnya.
Artikel terkait: Telegram Down di Sejumlah Negara Termasuk Indonesia, Ada Apa?
Hal ini nyatanya sampai ke telinga Ismail Sabri Yakob yang notabene menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia.
Melalui akun Instagram, pemimpin Negeri Jiran tersebut mengunggah pose tengah menelepon Rohana. Sang Perdana Menteri berada di dalam mobil. Awalnya, Ismail menanyakan asal Rohana.
Rohana mengisahkan ceritanya, sejak kecil ia ditinggalkan oleh orangtua yang seharusnya merawatnya. Terenyuh, Ismail pun berkomitmen untuk membantu Rohana mendapatkan kewarganegaraan Malaysia.
“Saya akan menghubungi Pejabat Pendaftaran. Setelah itu kalau ada apa-apa, nanti pegawai saya akan menghubungi kamu,” ungkapnya dalam bahasa Melayu. Sontak, Rohana pun sangat bergembira. Hal ini disebabkan masalahnya selama ini akhirnya terjawab.
“Semalam saya terus menghubungi Rohana untuk membantunya mendapatkan dokumen identitas. Insya Allah demi masa depan Rohana, saya akan membantu mendapatkan status kewarganegaraan dan kartu identitasnya,” ujar Ismail.
Kisah Rohana juga mendapat tanggapan dari Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Seri Hamzah Zainudin. Tersentuh dengan kasus adopsi lintas agama tersebut, Datuk Seri Hamzah Zainudin mengaku telah menginstruksikan petugasnya untuk menyelidiki kasus tersebut.
“Saya tersentuh ketika saya diberitahu tentang kasus ini minggu lalu. Saya sudah bilang ke petugas saya untuk menyelidiki keabsahan informasi yang diberikan terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan,” tutur Hamzah dalam unggahan Facebooknya.
Artikel terkait: Pilu, Bayi 3 Minggu Meninggal di Qatar Terinfeksi COVID-19
Apresiasi Ibu Angkat Rohanna
Lewat unggahan di Instagramnya, PM Malaysia juga turut mengapresiasi ibu angkat Rohana di Malaysia, Chee Hoi Lan yang ternyata rela menjaga Rohana sejak usianya dua bulan.
“Rohanna dan ibu angkatnya, Chee Hoi Lan berbeda bangsa dan agama tetapi hidup bersama dengan penuh cinta kasih. Rohanna bahkan dibesarkan dengan baik, mendapat pendidikan agama Islam walaupun agamanya berbeda dengan ibu angkatnya.
Untuk Chee Hoi Lan, terima kasih. Salam hangat dari saya karena telah merawat Rohana, dengan cinta yang tak terbatas,” pungkasnya. Faktanya, Chee pernah menjadi guru TK yang mana ibu Rohana bekerja sebagai tukang bersih-bersih di sekolah tersebut.
Sadar akan pilihan sang ibu, Chee memilih membesarkan Rohana layaknya darah daging sendiri. Dengan perbedaan keyakinan yang ada, Chee berusaha memenuhi semua yang dibutuhkan Rohana.
Salah satunya mengirim Rohana kecil mengikuti Kelas Asas Fardu Ain (Kafa). Chee juga memastikan anak angkatnya itu belajar dasar Islam di sekolah dan tidak sungkan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Artikel terkait: Ditandu ke Puskesmas, Ibu Ini Kehilangan Bayinya karena Stillbirth Saat Melahirkan
“Aku mencintainya seperti anakku sendiri. Sejak kecil, saya memastikan dia makan makanan halal dan menjalankan ibadah agama sebagai seorang Muslim hingga saat ini,” tuturnya.
Yang mengharukan, Chee memiliki impian sebelum kelak ia tutup usia. Chee hanya ingin melihat Rohana menikah, memiliki kehidupan yang sukses, dan bahagia selamanya.
“Saya lega karena sepanjang hidupnya, saya memastikan bahwa dia hidup sebagai seorang Muslim dan akan tetap begitu selamanya. Saya tahu ada hal-hal yang dia tidak bisa makan. Saya tahu ada saat-saat dia perlu berdoa dan itu tidak masalah sama sekali.
Saya bertanggung jawab sebagai seorang ibu, saya mendidik, mengasuhnya sebagaimana mestinya. Yang membedakan kami adalah budaya dan agama,” tegas perempuan 83 tahun tersebut. Rohana sendiri pun menegaskan bahwa dia akan terus mencintai ibu angkatnya bahkan setelah dia menempuh jalannya sendiri nanti.
Sangat inspiratif ya Parents, semoga kisah Rohana Abdullah ini bisa menginspirasi bahwa cinta kasih adalah elemen penting dalam hubungan sesama manusia.
***
Baca juga:
Nusantara Jadi Nama Ibu Kota Negara yang Baru, Ini Alasannya!
Nahas, Seorang Perempuan Didorong hingga Jatuh ke Rel dan Hampir Terlindas Kereta
id.theasianparent.com/kasus-kematian-omicron-di-thailand