Parents, sudahkah si kecil mengenal cerita-cerita nabi? Menceritakan kisah Nabi kepada anak banyak manfaatnya, salah satunya kisah Nabi Musa untuk anak. Selain mengetahui sifat-sifat teladan dari para Nabi, orangtua juga dapat menumbuhkan rasa cinta agama Islam.
Nabi Musa AS lahir di Mesir. Pada zaman itu, Mesir dipimpin oleh seorang raja yang zalim, yaitu Firaun. Firaun dikenal sebagai raja yang kejam, kerap berlaku tidak adil kepada rakyatnya. Ia juga mengaku bahwa dirinya adalah Tuhan yang harus disembah oleh rakyatnya.
Ia juga sangat mempercayai ramalan dari tukang sihir. Suatu hari, tukang sihir Istana memberitahu ramalannya kepada Firaun. Katanya, kelak akan muncul seorang anak laki-laki dari Bani Israil yang akan menggulingkan Firaun dari singgasana kerajaannya.
Mendengarnya, Firaun pun marah besar. Sejak saat itu, ia memerintahkan agar semua bayi laki-laki yang lahir di Mesir dibunuh.
Kisah Nabi Musa AS untuk anak, dipungut anak oleh keluarga Firaun
Ibu Nabi Musa AS bernama Yukabad, seorang perempuan yang berasal dari Bani Israil. Ia sangat terkejut ketika mengetahui dirinya telah melahirkan anak laki-laki. Firaun telah mengeluarkan perintah untuk membunuh semua bayi laki-laki yang lahir di masa itu.
Yukabad kemudian berdoa kepada Allah SWT. Ia meminta agar anak dan keluarganya dilindungi oleh Allah SWT. Beberapa lama kemudian, Allah memberi firman kepada Yukabad untuk menghanyutkan bayi Nabi Musa ke Sungai Nil.
Yukabad merasa ragu, namun Allah SWT sudah memerintahkan demikian. Ia pun menghanyutkan bayinya di atas keranjang yang mengapung mengikuti arus Sungai Nil.
Tidak disangka-sangka, ternyata keranjang bayi tersebut hanyut ke dalam Istana. Istri Firaun yaitu Ratu melihat keranjang tersebut dan menyuruh dayangnya untuk mengambil keranjang tersebut.
Betapa kagetnya Ratu ketika melihat keranjang tersebut berisikan seorang bayi mungil yang masih merah. Ratu kemudian jatuh hati kepada bayi laki-laki tersebut dan memutuskan untuk mengangkat Nabi Musa menjadi anak angkatnya. Firaun pun setuju dengan keputusan istrinya.
Ratu sangat menyayangi Nabi Musa . Ia menganggapnya sebagai anak sendiri dan membekalinya dengan ilmu pengetahuan. Meskipun hidup bersama di Istana, perilaku Nabi Musa tidak sama dengan Firaun yang kejam. Allah SWT menjaga Nabi Musa dan membuatnya memiliki sifat yang mulia.
Nabi Musa AS menentang sikap Firaun yang kejam
Seiring dengan berjalannya waktu, Nabi Musa pun tumbuh dewasa. Ia menjadi pria gagah berani yang berakhlak terpuji. Ia juga sadar bahwa perilaku Firaun amatlah tercela, namun ia ragu apakah ia harus menentang ayah angkatnya tersebut.
Saat Nabi Musa bimbang, Allah kemudian mengangkat Nabi Musa sebagai rasul-Nya untuk berdakwah. Nabi Musa ditugaskan untuk mengingatkan Firaun atas kekejamannya dan mengajaknya kembali ke jalan yang benar.
Bersama dengan saudaranya yaitu Harun yang nantinya juga akan diangkat sebagai Nabi, Nabi Musa pun memutuskan untuk menghadap Firaun dan memintanya menghentikan semua kekejamannya selama ini.
Firaun sangat murka ketika Nabi Musa mengajaknya untuk bertaubat. Ia merasa bahwa dirinya adalah Tuhan dan tidak percaya kepada Allah SWT.
Nabi Musa pun menjelaskan bahwa Allah adalah Tuhan yang sebenar-benarnya. Tetapi Firaun tidak mau mendengarkan dan menyuruhnya untuk melawan tukang sihir Istana untuk membuktikan bahwa Nabi Musa berbohong.
Mukjizat Nabi Musa, tongkat berubah menjadi ular
Nabi Musa kemudian mengiyakan tantangan tersebut. Pertandingan tersebut diadakan beberapa hari kemudian di lapangan Istana.
Tukang sihir pun melepaskan tali-tali yang sudah dimantrai sebelumnya dan tali-tali tersebut berubah menjadi ular-ular yang berbisa. Nabi Musa ketakutan melihat ular-ular yang ganas tersebut.
Kemudian Allah berfirman kepada Nabi Musa agar tidak usah takut dan memerintahkan Nabi Musa untuk melempar tongkatnya.
Setelah tongkat Nabi Musa dilempar, tongkat tersebut berubah menjadi ular yang sangat besar.Ular tersebut kemudian memangsa ular-ular milik tukang sihir. Firaun dan rakyatnya pun takjub melihat mukjizat dari Allah untuk Nabi Musa tersebut.
Para rakyat pun menyadari bahwa Firaun sesungguhnya bukanlah Tuhan melainkan manusia biasa. Beberapa rakyat Firaun dan juga tukang sihir Istana pun menyatakan bahwa mereka percaya kepada Allah dan juga Nabi Musa. Mereka bertaubat dan beriman kepada Allah SWT.
Sayangnya, Firaun tidak ikut bertaubat tetapi malah semakin marah. Ia justru merasa dikhianati oleh rakyat dan tukang sihirnya. Ia memerintahkan untuk membunuh tukang sihir dan orang-orang yang menjadi pengikuti Nabi Musa.
Melarikan diri dari Mesir
Sejak kekalahannya tersebut, kelakuan jahat Firaun semakin menjadi-jadi. Ia menyuruh pengawalnya untuk menyiksa orang-orang Bani Israil.
Orang-orang Bani Israil pun mengadu kepada Nabi Musa. Mereka minta diselamatkan agar terhindar dari segala penyiksaan Firaun. Akan tetapi, Nabi Musa bingung bagaimana cara menghadapi Firaun dan bala tentaranya yang kuat dan banyak tersebut.
Suatu hari, Allah SWT memerintahkan Nabi Musa untuk membawa seluruh rakyat Bani Israil untuk meninggalkan Mesir menuju ke Kan’an. Rencana besar tersebut kemudian disampaikan secara sembunyi-sembunyi oleh Nabi Musa dan pengikutnya kepada rakyat Bani Israil.
Nabi Musa beserta Nabi Harun dan 500.000 orang Bani Israil pun pergi meninggalkan Mesir. Namun karena jumlah mereka yang banyak, pergerakan tersebut diketahui oleh tentara Firaun.
Kemudian, Firaun memberi perintah untuk menangkap para orang Bani Israil dan Nabi Musa. Ia pun ikut turun tangan untuk menangkap Nabi Musa.
Sampailah Nabi Musa dan orang-orang Bani Israil ke tepian Laut Merah. Mereka sangat bingung karena pasukan Firaun sudah hampir berhasil mengejar mereka sementara mereka tidak punya apa-apa untuk menyeberangi Laut Merah.
Kisah Nabi Musa untuk anak, membelah Laut Merah
Nabi Musa pun berdoa kepada Allah agar diselamatkan dari Firaun dan pasukannya. Oleh Allah SWT, Nabi Musa diperintahkan untuk memukulkan tongkatnya ke laut.
Tongkat Nabi Musa kemudian dipukulkan ke Laut Merah. Seketika, laut terbelah menjadi dua. Nabi Musa dan pengikutnya pun dapat melewati jalan yang ada di antara belahan Laut Merah tersebut.
Firaun dan pasukannya pun ikut menyusuri jalan tersebut untuk menangkap Nabi Musa dan rakyat Bani Israil. Akan tetapi, setelah semua rakyat Bani Israil selesai menyeberangi laut, Laut Merah pun tertutup seperti semula. Firaun dan pasukannya yang masih berada di tengah-tengah laut pun tenggelam.
Gelombang laut yang sangat besar pun menggulung Firaun dan pasukannya. Jasad Firaun yang tenggelam di Laut Merah tersebut diabadikan dan masih ada hingga sekarang.
Allah membuat jasad Firaun tidak rusak sebagai pengingat bagi kita agar tidak melakukan perbuatan zalim sepertinya.
Video Cerita Nabi Musa AS
Berikut adalah video yang bisa ditonton bersama oleh Parents dan si Kecil untuk mengetahui kisah Nabi Musa AS dengan ilustrasi yang menarik dan lucu.
Video ini bisa digunakan sebagai cerita pengantar tidur untuk anak-anak.
Pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah Nabi Musa AS di atas adalah bahwa kita tidak perlu takut untuk berani membela kebenaran. Seperti Nabi Musa yang berani melawan kekejaman dari Firaun, akhirnya berhasil menang setelah dibantu oleh Allah SWT.
Anak-anak juga bisa belajar bahwa pertolongan datangnya dari Allah semata. Ajarkan anak-anak sifat yang terpuji dan juga tercela agar nantinya mereka menjadi pribadi yang baik.
Baca juga:
Ajak Anak Belajar Kesabaran dan Perjuangan Hidup Lewat Kisah Nabi Muhammad SAW