Mukjizat dan Kisah Nabi Ayyub: Penuh Kesabaran saat Diberi Ujian oleh Allah SWT

Ada sederet kisah Nabi Ayyub yang bisa diteladani umat Muslim untuk bersabar.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dari sekian banyak kisah dari nama-nama nabi, terdapat salah satu Nabi utusan Allah SWT yang begitu terkenal dengan kesabarannya saat mendapatkan cobaan. Ya, tak lain adalah kisah Nabi Ayyub yang tetap sabar ketika Allah SWT memberikannya ujian berupa penyakit.

Nabi Ayyub sendiri merupakan anak dari Ish bin Ishaq bin Ibrahim A.S. Ia dikenal sebagai manusia dengan kekayaan berlimpah. Namun kekayaan tersebut justru tak membuatnya menjadi manusia yang sombong. Ia justru menjadi gemar membantu fakir miskin melalui harta yang dimiliki.

Sampai suatu ketika, beliau mendapat cobaan dari Allah SWT dengan diberikannya penyakit tertentu. Meski merasa begitu sakit, namun Nabi Ayyub dengan penuh kesabaran menjalani semua cobaan yang diberikan padanya. Kisah inilah yang kemudian bisa diambil pelajaran oleh seluruh umat Muslim.

Tanpa berlama-lama, yuk langsung kita simak mukjizat dan kisah Nabi Ayyub pada artikel berikut ini.

Kisah Nabi Ayyub

Sumber: Pexels

Kisah Nabi Ayyub dimulai dari kisahnya yang dikenal sebagai manusia kaya raya. Ia merupakan seorang Nabi dengan kekayaan berlimpah berupa ragam ternak, seperti sapi, kambing, kuda, keledai, unta, dan lainnya.

Kekayaan yang dimilikinya tak semata membuat Nabi Ayyub sombong dan lupa diri atas segala yang dimiliki. Justru ia dikenal sebagai manusia kaya raya yang gemar membantu sesama dan tidak pernah menyombongkan hartanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dengan kekayaan dan juga keturunan yang banyak, hal ini juga tak membuat Nabi Ayyub lupa akan kebesaran Allah SWT. Dengan penuh semangat dan ikhlas, ia tetap beribadah dan bersujud kepada Allah SWT. Inilah mengapa kisah Nabi Ayyub bisa dijadikan teladan yang baik bagi setiap Muslim.

Cobaan Harta yang Habis dan Anak yang Meninggal Dunia

Sumber: Pexels

Dikenal sebagai manusia yang kaya raya, setan pun terus menghasut Nabi Ayyub agar goyah keimanannya dalam bersujud kepada Allah SWT. Sampai suatu ketika, Allah SWT memberikan cobaan berupa hartanya yang semakin habis dan jatuh miskin.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Rupanya, cobaan yang diberikan padanya justru tak membuatnya goyah untuk tetap beriman kepada Allah SWT. Hal ini karena ia mengingat bahwa semua manusia lahir dan kembali tanpa membawa apapun. Sehingga semua harta benda yang dimilikinya pun pasti akan kembali kepada sang penguasa.

Mendapatkan cobaan seperti itu, setan pun kembali menghasut Nabi Ayyub untuk berada di jalannya dan berhenti beriman kepada Allah SWT. Namun dengan penuh tekad, Nabi Ayyub berhasil melewati cobaan tersebut karena keimanannya tidaklah goyah.

Tak sampai di situ, Allah SWT kembali menguji Nabi Ayyub melalui anak-anaknya yang begitu banyak. Saat itu, banyak anak dari Nabi Ayyub yang meninggal dunia, serta cobaan lainnya kembali datang menghampiri. Kendati demikian, Nabi Ayyub tetap bertahan dengan keimanannya untuk selalu berserah diri dan beribadah kepada Allah SWT.

Diberi Cobaan Berupa Suatu Penyakit Kulit

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Pexels

Cobaan yang diberikan kepada Nabi Ayyub rupanya tak sampai di situ, Allah SWT kembali mengujinya dengan menurunkan sakit fisik kepadanya berupa judzam (kusta). Penyakit tersebut membuat fisik Nabi Ayyub semakin melemah dan tidak sedap dipandang.

Dari penyakit yang dideritanya, hal ini membuat Nabi Ayyub diusir dari tempat tinggalnya karena para penduduk sekitar khawatir akan tertular penyakit yang dideritanya. Mendapat perlakuan demikian, rupanya tak membuat Nabi Ayyub lantas kesal.

Dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, Nabi Ayyub justru semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. Beliau terus meningkatkan ibadahnya sebagai bentuk syukur atas ujian yang diberikan untuknya.

Sampai suatu ketika, sang istri merasa tak kuasa melihat kondisi Nabi Ayyub yang semakin parah. Beliau kemudian menyampaikan usulan kepada suaminya untuk meminta pertolongan Allah SWT agar mengangkat penyakit yang dideritanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dengan penuh kesabaran dan keteguhan hatinya, Nabi Ayyub menjawab sang istri berupa, “Aku telah diberi kesehatan selama 70 tahun. Sakit ini masih derita sedikit yang Allah timpakan sampai aku bisa bersabar sama seperti masa sehatku yaitu 70 tahun.”

2 Mukjizat Nabi Ayyub

Sumber: Pexels

Dari kisah Nabi Ayyub di atas yang penuh kesabaran menghadapi cobaan Allah SWT, berikut beberapa mukjizat yang dimilikinya. Di antaranya:

  1. Mengeluarkan mata air dengan menghentakan kakinya

Penyakit yang dieritanya membuat Nabi Ayyub semakin melemah dan membuatnya sulit beribadah. Beliau kemudian berdoa kepada Allah SWT agar dapat sembuh dan kembali beribadah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mendengar doanya, Allah SWT kemudian memerintahkan Nabi Ayyub untuk menghentakkan kaki. Nantinya akan keluar air yang bisa digunakan mandi dan juga minum. Setelah mengikuti perintah Allah SWT, Nabi Ayyub pun sembuh.

Hal ini juga sudah tertuang dalam salah satu ayat Al Quran yang artinya:

Dikatakan kepadanya, “Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan minum.” (Shad: 42)

2. Kesabaran yang tidak dimiliki oleh Nabi lain

Mukjizat lainnya adalah kesabaran yang begitu besar dan tidak dimiliki oleh Nabi lainnya. Hal ini tertuang dalam surat Shad ayat 44 yang artinya:

“Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaih-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya).”

Sehingga tak jarang kisah dari Nabi Ayyub ini menjadi teladan yang baik bagi setiap manusia di berbagai wilayah, budaya, dan agama. Nabi Ayyub menjadi cermin kesabaran bagi siapa pun.

Hadiah Melimpah dari Allah SWT untuk Kesabaran Nabi Ayyub

Sumber: Pexels

Tak sampai pada kesembuhannya dari penyakit, Allah SWT kemudian memberikan hadiah berupa kenikmatan berlimpah karena buah kesabaran yang selama ini dilakukannya.

Pada firman Allah SWT yang tertuang dalam surat Al Anbiya dan Shad, disebutkan pula bahwa Dia juga mengembalikan para anggota keluarga Nabi Ayyub yang telah meninggal dunia dengan jumlah yang berlipat ganda. Kemudian, harta Nabi Ayyub juga dikembalikan karena keridhaannnya beliau dalam menjalani setiap ujian yang diberikan.

Allah SWT mengembalikan harta Nabi Ayyub lewat berbagai cara. Misalnya yang disebutkan dalam salah satu hadis riwayat Bukhari dan Nasa’i dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW pernah bersabda:

Manakala Ayyub sedang mandi telanjang, sekelompok belalang dari emas jatuh kepadanya, maka Ayyub memunguti dan menyimpan belalang itu di bajunya. Tuhan memanggilnya, ‘Wahai Ayyub, bukankah Aku telah membuatmu kaya seperti yang kamu lihat?’ Ayyub menjawab, ‘Benar ya Rabbi, akan tetapi aku selalu memerlukan keberkahan-Mu.”

Pelajaran dari Kisah Nabi Ayyub

Sumber: Pexels

Dari kisah Nabi Ayyub di atas, dapat dirangkumkan beberapa pelajaran hidup yang bisa manusia petik dari kisahnya. Berikut beberapa pelajaran dari kisah beliau, di antaranya:

  1. Selalu bersyukur dan bersabar atas segala cobaan dan nikmat yang Allah SWT berikan untuk kita.
  2. Harta dan anak hanyalah titipan. Sehingga saat Allah SWT kembali mengambilnya, diharapkan untuk bisa sabar dan ikhlas menerimanya.
  3. Selalu berprasangka baik dan berserah diri pada Allah SWT. Sebab Allah tidak akan menguji hambaNya sesuai batas kemampuan yang dimiliki.
  4. Menepati nazar atau sumpah yang sudah dijanjikan kepada Allah SWT.
  5. Buah kesabaran dan keikhlasan akan mendapatkan limpahan karunia dari Allah SWT.

Itulah mukjizat dan kisah Nabi Ayyub AS atas kesabarannya dalam menghadapi segala ujian yang diberikan. Semoga kisahnya bisa menjadi suri tauladan bagi kita semua agar senantiasa beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. 

Baca juga:

Belajar Keteladanan Menyayangi Binatang dari Kisah Nabi Daus AS

Kisah dan Mukjizat Nabi Shaleh: Mengeluarkan Unta dari Batu Besar

Kisah Nabi Ismail, Mukjizat dan Keteladanan yang Bisa Diajarkan pada Anak