Waktu persalinan seringkali meleset dari HPL (Hari Perkiraan Lahir). Adakalanya tanda persalinan justru datang lebih awal pada waktu dan tempat yang tidak terduga. Misalnya, seperti kisah ibu melahirkan di pesawat secara tiba-tiba berikut ini. Air ketubannya pecah saat pesawat berada di ketinggian puluhan ribu kaki. Sang Ibu pun harus segera melahirkan bayinya dengan segala keterbatasan di sana.
Kisah Ibu Melahirkan di Pesawat Secara Tiba-Tiba
Sang ibu melahirkan bayinya di pesawat Turkish Airlines dengan rute penerbangan Istanbul Turki menuju Chicago Amerika Serikat. Persalinan berhasil dilakukan di ketinggian dengan bantuan kru pesawat dan seorang dokter yang kebetulan menjadi salah satu penumpang.
Momen persalinan bermula saat air ketuban ibu itu pecah di ketinggian 30.000 kaki. Awak kabin bertindak cepat mengumumkan apakah ada dokter di antara para penumpang. Kebetulan, ada seorang dokter bedah syaraf yang menjadi penumpang. Dokter tersebut segera membantu persalinan dan lahirlah seorang bayi laki-laki. Bayi yang diberi nama Mahdi itu lahir dengan sehat dan selamat.
Melansir Independent UK, Ibu bayi yang berasal dari Maroko menaiki penerbangan bersama suaminya pada 27 September 2021. Dia sama sekali tidak menduga bayinya lahir dua minggu lebih cepat dari waktu yang diperkirakan.
Dr Feridun Kubilay yang membantu persalinan merupakan seorang ahli bedah saraf yang bekerja paruh waktu di Turki. Saat mendengar pengumuman ia segera datang membantu meski telah lama tidak menangani persalinan bayi selama beberapa dekade.
Sebuah kebetulan ia berada di pesawat itu. Ia sebenarnya terbang ke Amerika seminggu yang lalu. Namun, ia menundanya dan justru dihadapkan pada peristiwa ini. Ia mengaku bahagia bisa membantu persalinan tersebut.
“Saya sangat senang semuanya baik-baik saja,” ujar Dr Kubilay kepada nola.com.
Menurut otoritas Turkish Airlines, tim medis telah menunggu ibu dan bayinya begitu pesawat mendarat di Chicago, Illinois.
Artikel terkait: Ibu Melahirkan di Pesawat Lion Air, Bolehkah Ibu Hamil Tua Naik Pesawat?
Bukan Satu-Satunya
Kisah ibu melahirkan di pesawat itu bukan satu-satunya. Sebelumnya pada September 2020 seorang bayi mendapatkan penerbangan gratis seumur hidup setelah ibunya melahirkan di pesawat yang sedang mengudara.
EgyptAir dengan nomor penerbangan MS777 yang terbang dari Kairo ke London harus mendarat darurat Ketika penumpang Bernama Yaman Hiyam Nasr Naji Daaban merasa akan melahirkan. Pilot akhirnya mengalihkan penerbangan ke Munich agar Daaban sampai di rumah sakit tepat waktu.
Namun, di luar harapan, Sang Ibu melahirkan bayi perempuan sebelum pesawat berhasil mendarat. Lagi-lagi persalinan tersebut dibantu seorang dokter yang kebetulan berada di dalam pesawat.
Pihak maskapai akhirnya memberikan hadiah kepada bayi tersebut berupa penerbangan gratis seumur hidup. Tawaran tersebut berlaku untuk penerbangan Munich tempat pesawat tersebut dialihkan.
Artikel terkait: Bayi Lahir di Pesawat, Dapat Tiket Penerbangan Gratis Seumur Hidup
Bagaimana Bila Ibu Hamil Melahirkan di Pesawat?
Melahirkan di pesawat bukanlah sesuatu yang diprediksi apalagi diinginkan oleh seorang ibu. Namun, bila hal tersebut terlanjur terjadi maka tetap harus dihadapi oleh kru kabin maupun tenaga medis yang kebetulan menjadi penumpang.
Pramugari dilatih untuk menangani keadaan darurat medis termasuk persalinan. Bahkan mereka harus siap membantu persalinan jika memang mendesak. Namun, jika ada seorang dokter di dalam pesawat, maka dokter tersebut dapat dipanggil untuk turut membantu.
Menurut Mayo Clinic, dokter biasanya merekomendasikan wanita hamil di atas 36 minggu untuk tidak terbang. Beberapa pencegahan juga bisa dilakukan sebelum terbang seperti berjalan kaki, minum banyak cairan, dan menghindari makanan dan minuman yang mengandung gas.
Perlu diketahui sejumlah maskapai mensyaratkan beberapa hal bagi ibu hamil misalnya surat keterangan dari dokter kandungan mengenai perkiraan lahir hingga surat yang menyatakan tidak ada komplikasi selama kehamilan.
Artikel terkait: Kepala Bayi Sudah Terlihat, Ibu Ini Melahirkan di Mobil Dibantu Suami
Aturan Ibu Hamil Naik Pesawat
Setiap maskapai penerbangan memiliki kebijakannya tersendiri. Misalnya Garuda Indonesia yang mengizinkan ibu hamil turut dalam penerbangan sesuai dengan kondisi kehamilannya. Berikut peraturan beberapa kategori ibu hamil yang tercantum dalam laman Garuda Indonesia.
- Kehamilan single atau kembar dengan usia di bawah 32 minggu tidak dilarang terbang dengan mengisi surat pernyataan saat check-in.
- Ibu hamil di bawah 32 minggu dengan komplikasi diperbolehkan terbang dengan syarat mengisi Medical Information Form (MEDIF), surat pernyataan, dan surat persetujuan dari Garuda Sentra Medika.
- Usia kehamilan 32-36 minggu single atau kembar, dengan atau tanpa komplikasi, dan normal diperbolehkan terbang dengan syarat Form (MEDIF), surat pernyataan, dan surat persetujuan dari Garuda Sentra Medika.
- Usia kehamilan lebih dari 36 minggu tidak diizinkan melakukan perjalanan.
Sebelum melakukan penerbangan, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi dengan dokter kandungan. Tanyakan segala yang perlu diketahui termasuk risiko ibu hamil yang bepergian naik pesawat.
Jangan lupa konsumsi makanan yang bernutrisi agar tubuh tetap sehat. Perhatikanlah kondisi diri sebelum bepergian karena sesungguhnya ibu sendiri yang paling tahu tentang kesehatannya.
Baca juga:
Viral! Video Ibu Melahirkan dalam Mobil yang Sedang Melaju, Sikap Suami Mengejutkan
Momen menegangkan seorang ibu melahirkan dalam mobil yang sedang melaju [Video]
Tegang dan haru! Supir taksi online ini bantu penumpangnya melahirkan di mobil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.