Kisah haru dibalik foto bekas luka cesar dari tiga kelahiran

Seorang ibu membagikan foto bekas luka cesar beserta kisah haru perjuangannya melawan endometriosis hingga dikaruniai tiga orang anak melalui jalan cesar.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tidak banyak ibu yang berani mempublikasikan foto bekas luka cesar. Tidak hanya karena tampilannya yang tidak enak dilihat, tapi juga stigma dalam masyarakat yang menganggap bahwa ibu yang melahirkan cesar bukanlah ibu yang sempurna.

Natalie McCain, seorang fotografer yang juga seorang penulis, ingin membantu para ibu menerima kondisi tubuhnya setelah melahirkan. Melalui buku dan website-nya, dengan judul The Honest Body Project, dia membagikan pengalaman intim mengenai proses melahirkan, baby blues, hingga menyusui.

Salah satu kisah yang dibagikan Natalie adalah cerita Jacqueline, ibu tiga anak yang ditemuinya bertahun-tahun lalu ketika Jacqueline sedang hamil anak pertama. Jacqueline telah menjadi teman baik Natalie, dan ibu yang telah menjalani tiga kali operasi cesar ini, memiliki pandangan yang kuat tentang cesar.

Foto bekas luka cesar berikut diambil tidak lama setelah Jacqueline melahirkan anak ketiganya. Terlihat jelas dalam foto tersebut bekas sayatan operasinya masih distaples.

Foto bekas luka cesar Jacqueline dikelilingi oleh tiga anaknya. Sumber: The Honest Body Project

"Saya takjub pada kesediaan Jacqueline untuk difoto, hanya beberapa hari setelah operasi cesar. Kisahnya sudah mendapat tanggapan dari banyak ibu cesar lain, yang mengatakan bahwa foto bekas luka cesar Jacqueline membuat mereka tidak lagi merasa malu dengan bekas luka mereka. Inilah yang aku syukuri," ujar Natalie.

Bagi Jacqueline, staples yang menempel di perutnya merupakan simbol signifikan. Hal ini mengingatkan dia akan kehadiran tiga anaknya, yang ia dapatkan setelah bertahun-tahun berjuang melawan endometriosis yang membuatnya sulit punya anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Ketika usiaku 24 tahun, dokter mendapati bahwa indung telur sebelah kiriku membesar secara ekstrim. Penemuan ini diikuti dengan berbagai tes, banyak dokter, juga bermacam operasi yang kujalani selama berbulan-bulan," kenang Jacqueline seperti dikutip dari Parents.

"Saya memiliki riwayat keluarga yang punya kanker ovarium, dan mereka tidak bisa mengatakan apa sebenarnya penyakit ini, dan mengapa tumbuhnya sangat cepat. Operasiku mengesampingkan kanker, dan aku didiagnosa dengan endometriosis parah." Jacqueline bercerita.

"Saya punya bekas luka dari pusar ke tulang pelvis, satu tuba falopi dan satu indung telur (normalnya ada sepasang-red). Juga jaringan di dalam yang tidak bisa dikeluarkan oleh dokter," tambahnya.

Foto bekas luka cesar ini adalah bukti perjuangan Jacqueline melawan endometriosis dan melahirkn tiga anaknya. sumber: The Honest Body Project

Setelah perjuangan panjang melawan penyakit dan akhirnya dikaruniai anak, Jacqueline memilih untuk merayakan apa yang terjadi pada tubuhnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Tubuh ini sudah melewati banyak operasi, tiga kali cesar, dan banyak kehilangan tapi tidak membuatku gagal menjadi seorang ibu. Bayiku hidup, saya hidup, dan tidak ada bekas luka maupun prosedur operasi yang bisa merampasnya dariku," tegas Jacqueline.

"Bekas luka yang hampir menentukan masa depanku dengan kematian, justru memberiku masa depan lain yang lebih indah," pungkasnya.

Kisah Jacqueline tentunya menjadi inspirasi bagi kita semua, bahwa bagaimana pun kita harus bangga menjadi perempuan. Kita diberi kekuatan untuk mengandung dan melahirkan keturunan, apa pun metode persalinannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Terlebih bagi mereka yang telah berjuang melawan penyakit, berjuang melawan ketidaksuburan hingga akhirnya dikaruniai anak.

Mari saling mendukung sesama ibu, karena kita sama-sama mahluk istimewa, yang tercipta untuk melahirkan penerus umat manusia.

Baca juga:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Fitriyani