Jika berbicara soal kiat sukses bikin anak, kesuburan pria tak pernah benar-benar dipermasalahkan kecuali jika kehamilan tak kunjung tiba. Bahkan itupun dengan syarat: istri harus sudah melakukan check up terlebih dahulu.
Padahal, ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi kesuburan pria seperti misalnya mengubah gaya hidup atau melakukan konseling prakonsepsi agar bisa meningkatkan peluang kehamilan.
Pentingnya Kesadaran Suami Tentang Reproduksi agar Sukses bikin Anak
Profesor Rob McLachlan adalah direktur ‘Healthy Male’, sebuah organisasi yang membantu para pria meningkatkan kesadaran mereka terhadap kesehatan reproduksi.
“Kalau kamu ingin punya anak, kamu harus perhatikan dirimu sendiri dulu, karena kesehatan spermamu penting bagi anakmu nanti,” ujarnya.
Laki-laki perlu pergi menemui dokter sebelum berpikir mau punya anak. Karena selain penting untuk meningkatkan peluang kehamilan, juga penting untuk kesehatan calon anaknya.
Bila suami tidak memerhatikan kesehatannya sendiri saat sedang promil, ia berisiko menurunkan komplikasi kesehatan kepada istri saat hamil dan janin yang nanti dikandung istrinya.
“Kesehatan spermamu penting bagi anak. Keadaanmu dalam periode pembuahan seperti ini bisa berdampak pada kesehatan anak,” kata Profesor McLachlan.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan bahwa pria dengan riwayat diabetes bisa menurunkan risiko diabetes pada anak, begitupun jika ia merokok atau minum alkohol saat sedang mencoba menghamili istrinya, ia berisiko memberikan dampak kesehatan negatif pada istri maupun bayi yang nanti dikandung sang istri.
Tiga Hal yang Berdampak pada Kesuburan Pria
1. Berat Badan
Banyak pria yang kaget saat mengetahui bahwa berat badan mereka bisa berpengaruh terhadap keberhasilan pasangannya untuk hamil. Kelebihan berat badan bisa menurunkan jumlah dan kecepatan sel sperma. Ini berarti butuh waktu lebih lama untuk bisa membuahi rahim sang istri.
Kadar testosteron lebih rendah pada pria dengan kelebihan berat badan, yang mana bisa mengganggu kemampuan pria dalam mengatur ereksi mereka. Obesitas juga dapat berdampak pada sang bayi karena gen yang terdapat dalam sperma suami yang menderita obesitas tak berfungsi dengan baik.
2. Gaya Hidup
Merokok juga dapat mempengaruhi gen. Sangat jarang sekarang melihat perempuan hamil yang merokok, tapi bisakah laki-laki yang merokok mempengaruhi bayi dalam kandungan?
Tingkat ketidaksuburan pada perokok lebih besar dua kali lipat daripada orang yang tidak merokok. Butuh waktu setahun untuk membuktikan apakah merokok berpengaruh pada tingkat ketidaksuburan.
“Merokok membunuhmu, kan? Kita semua sepakat dengan hal itu. Nah, selama ini kamu sepakat untuk melakukan hal bersama-sama, jadi ubah gaya hidupmu dan berhentilah merokok persis saat kamu berencana ingin memiliki anak pertama,” kata Profesor McLachlan.
Resiko terkena kanker juga lebih tinggi pada anak yang ayahnya merokok.
3. Usia
Kualitas dan jumlah sperma juga menurun pada pria yang berusia lebih dari 45 tahun. Ini berarti butuh waktu yang lebih lama supaya istri bisa hamil dan juga ada resiko keguguran. Nah, permasalahannya bisa saja pada laki-laki, tetapi yang terkena imbasnya justru perempuan.
“Tentu saja jika ada permasalahan kesuburan pada pria, mungkin dia punya masalah ereksi atau apalah, bisa saja berdampak pada si perempuan dan gara-gara itu dia harus menjalani serangkaian perawatan. Beberapa prosedur perawatan bahkan bisa menjadi beban baginya, padahal itu kan masalah si pria,” kata Profesor McLachlan.
Mau Sukses Bikin Anak? Suami Tidak Boleh Egois
Laki-laki mungkin tahu kalau perempuan punya periode biologis, tapi konseling prakonsepsi yang dijalani suami dan istri tetap dibutuhkan untuk memberitahu realitas yang sebenarnya kepada mereka.
“Laki-laki memiliki kewajiban untuk bersikap suportif kepada pasangannya dalam rangka membuat sebuah keputusan, bukannya malah ‘oke kita ke Bali ya dan melakukannya lagi tahun depan’,” kata Profesor McLachlan.
“Kamu mungkin merasa kalau dirimu muda dan sehat wal afiat, kamu 41 tahun dan dia 37 tahun. Kamu tidak punya banyak waktu dan kamu perlu mengatasi hal ini secepatnya sebelum hal-hal yang tak diinginkan bakal terjadi dan harus melakukan tes IVF atau yang lainnya.”
Profesor McLachlan juga mengatakan, “Ini adalah waktu yang tepat untuk memikirkan ‘kerapuhanmu’ sebagai laki-laki. Lakukan konseling prakonsepsi kalau kamu mau, saya rasa laki-laki perlu memikirkan baik-baik hal itu.”
Nah, jadi untuk para lelaki, jadi bagaimana nih? Sudah mengecek kesuburanmu? Ternyata membuat anak tak semudah yang dibayangkan sebelumnya ya? Perlu kerjasama dan kiat sukses bikin anak yang jitu dari para ahli.
Jadi, bicarakan baik-baik dengan pasangan dan jangan lupa berkonsultasi dengan doktermu. Semoga informasi mengenai tips sukses bikin anak ini bermanfaat ya!
Baca juga:
Ini 7 Fakta Seks Saat Hamil yang Paling Bikin Suami Penasaran
Pertanyaan Seputar Program Kehamilan
Proses awal terjadinya kehamilan, setelah berhubungan intim
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.