Cara Atur Keuangan Rumah Tangga agar Tujuan Finansial Tercapai

undefined

Agar tujuan financial tercapai, keluarga juga bahagia, inilah hal yang perlu Parents perhatikan.

Adalah Mega dan Arif, pasangan pengantin baru ini sedang giat-giatnya merencanakan keuangan rumah tangga. Sama seperti suami istri yang lain, mereka memiliki tujuan keuangan yang ingin segera dicapai.

Tak hanya ingin segera punya rumah dan kendaraan, pasangan ini pun punya impian untuk memiliki tabungan pendidikan anak secara matang, dana darurat, dana pensiun, serta budget untuk jalan-jalan setiap tahunnya.

keuangan rumah tangga

Mengingat keduanya sama-sama bekerja, mereka pun yakin jika konsisten dengan perencanaan keuangan, apa yang cita-citakan bisa segera diwujudkan.

Meski begitu, Mega mengaku khawatir jika dirinya harus mengatur keuangan rumah tangga. Kepada theAsianparent ID, ia menuturkan kalau dirinya memang tidak piawai mengatur uang.

“Saya, tuh, boros banget. Jadi, kok, khawatir juga ya kalau semua-semuanya saya yang harus atur. Dananya, takut bocor ke mana-mana. Sebagai istri, saya cukup paham kalau menteri keuangan biasanya pihak perempuan. Tapi, bagaimana, ya? Saya cukup tahu diri. Akhirnya saya dan Arif memutuskan untuk punya tanggung jawab masing-masing, punya pos keuangan yang harus dipenuhi.” “Tapi, keputusan seperti ini ideal nggak, sih? Bukan apa-apa, soalnya melihat beberapa teman, yang jadi menteri keuangan memang istri. Jadi istri yang lebih mengatur flow-nya. Sementara kami kan tidak demikian.”

Baca juga: Tips agar kompak mengatur keuangan bersama pasangan

Kelola keuangan rumah tangga, bagaimana aturannya?

keuangan rumah tangga lead image

Mungkin, di antara Bunda juga ada yang merasakan keresahan seperti Mega. Bertanya-tanya, bagaimana langkah terbaik yang perlu diperhatikan agar keuangan rumah tangga sehat. Termasuk, pertanyaan terkait siapa yang lebih tepat menjadi menteri keuangan.

Dalam hal ini theAsianparent ID bertanya pada Metta Anggriani, selaku Certified Financial Planner, apa saja hal penting yang perlu diperhatikan terkait dengan mengatur keuangan rumah tangga.

Dalam mengelola keuangan keluarga, ada tidak, sih, aturan baku siapa yang harus pegang uang? Istri atau suami?

Kalau soal atur keuangan keluarga, yang paling benar tentu saja perlu ada kesepakatan lebih dulu dari kedua belah pihak.

Memang, umumnya memang laki-laki sebagai breadwinner, yang berperan untuk memperoleh penghasilan bagi keluarga, sementara perempuan yang mengelolanya karena memang kecenderungan lebih detail dan perhatian terhadap kebutuhan harian rumah tangga.

Apalagi kalau memang istri memang berperan sebagai ibu rumah tangga penuh waktu alias tidak bekerja.

Cara Atur Keuangan Rumah Tangga agar Tujuan Finansial Tercapai

Seandainya pun perempuan juga bekerja sehingga ada double income di dalam keluarga, istri juga lebih sering mengelola uang untuk operasional rumah tangga. Sementara pria berpikir lebih high-level dan meng-address kebutuhan yang besar-besar, seperti beli rumah, mobil, atau investasi lainnya.

Apapun keputusannya, mau diatur sama istri atau suami sebaiknya dikomunikasikan dan disepakati bersama. Kalau pun sudah ditentukan peran masing-masing, bagus juga untuk melakukan review bersama. Apalagi bila ada perubahan atau situasi, misalnya salah satu pindah kerja, punya anak lagi, atau kondisi lainnya.

Ada tidak, sih, faktor yang harus diperhatikan sebelum memutuskan siapa yang jadi menteri keuangan?

keuangan rumah tangga

Tentu ada, dong, biasanya memang saat diskusi dengan pasangan, perlu memerhatikan beberapa poin penting dulu.

  • Pertama, kenali karakter  atau kebiasaan keuangan masing-masing.

Siapa yang lebih boros, siapa yang lebih tahan godaan sale, misalnya. Atau, siapa yang lebih detail dan analitis. Siapa yang selalu perlu diingetin soal ini-itu.

Misalkan, ternyata suami istri memang sama-sama boros, coba kenali masing-masing sering boros di mana. Soalnya, ada yang boros tukang jajan, belanja printilan, ada juga yang boros sering liburan tapi sehari-harinyua biasa aja.

  • Kedua, kenali siapa yang memiliki kemampuan keuangan atau financial quotient lebih baik.

Knowledge, skill to grow dan protect your wealth ini penting. Kalau sama-sama minim pengetahuan, kira-kira siapa yang lebih tertarik untuk mempelajarinya.

Dengan mengenali karakter, kebiasaan, interest  dan hopefully ada sedikit, pengetahuan keuangan, jadi bisa bantu menentukan siapa yang lebih cocok jadi menteri keuangan keluarga.

Cara Atur Keuangan Rumah Tangga agar Tujuan Finansial Tercapai

  • Ketiga, harus terbuka dan sama-sama tanggung jawab.

Kalau pun sudah ditetapkan siapa yang jadi menteri keuangan, pasangan lainnya bukan berarti lepas tangan.  Justru bisa jadi supporter untuk selalu berdiskusi, atau jadi pengawas, pemeriksa supaya bisa saling bangun trust juga.

Boleh, dong, Mbak Metta share tips agar kita (pasangan suami istri) bisa memastikan keuangan rumah tangga tetap sehat

Hal yang perlu dilakukan lebih dulu, pasangan suami istri  harus mampu mengidentifikasi kebutuhan hidup bersama, baik kebutuhan jangka pendek, menengah dan panjang. Dengan mengidentifikasi kebutuhan, bisa menetapkan prioritas keuangan rumah tangga.

Umumnya orang pasti akan mendahulukan kebutuhan jangka pendek yang ada di depan mata. Nah suami, istri jadi bisa saling bagi tugas, siapa ang fokus di pemenuhan kebutuhan jangka pendek, siapa yang fokus utk investasi untuk jangan menengah  atau anjang.

Review kebutuhan ini juga bagus dilakukan. Kadang hidup kan naik turun, bisa jadi kebutuhan juga berubah.

keuangan rumah tangga

Selain itu, perhatikan juga apa tujuan berkeluarga?  Sebenarnya kan untuk membangun kenyamanan dan keamanan, sehingga bisa berkembang bersama. Maka usahakan untuk menyiapkan dasar keuangan yang kuat dengan proteksi dan menyiapkan dana darurat.

Untuk investasi juga dimulai dan ditaruh sebagian di instrumen yang konservatif. Jangan terlalu agresif dalam mengelola keuangan keluarga, kecuali basic needs sudah terpenuhi dengan baik.

Dalam mengatur keuangan rumah tangga, pasangan suami istri tentu seharusnya sudah mampu membangu dan menjaga kepercayaan dan cara berkomunikasi yang baik. Ini hal dasar untuk membangun pernikahan, kalau ini kuat masalah keuangan sebenarnya bisa diatasi.

Tapi sejak awal, dasar kepercayaannya saja sudah minim, tentu saja malah berujung menimbulkan banyak masalah, termasuk soal keuangan.

***

Semoga penjelasan dan tips ini bisa bermanfaat untuk Parents.

Baca juga :

4 Kesalahan Umum Keuangan Keluarga yang Bisa Hancurkan Pernikahan

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.