Hati-hati! Ketuban hijau berisiko pada janin, bumil wajib tahu
Ketuban hijau terjadi karena beberapa faktor. Apa saja risiko yang bisa dialami janin?
Kondisi air ketuban hijau tentu saja tidak bisa dianggap sepele oleh semua ibu hamil. Sebab, bila air ketuban tersebut tertelan bayi yang baru lahir, maka akan berisiko terjadinya komplikasi. Hal ini tentu tidak diharapkan, bukan?
Penting untuk digaris bawahi, air ketuban hijau terjadi ketika karena telah tercampur dengan mekonium atau kotoran janin.
Dikutip dari detikHealth, DR. Med. Dr. Calvin Tjong, SpOG, Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi, dari Rumah Sakit Pondok Indah mengatakan bahwa janin yang mengeluarkan mekonium diakibatkan karena bayi yang mengalami stres selama proses persalinan.
Artikel terkait: Air ketuban keruh bahaya bagi bayi, ketahui 3 penyebabnya!
Kondisi yang menyebabkan air ketuban berubah warna
Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan air ketuban berubah warna. Berikut di antaranya:
- Infeksi atau dikenal sebagai Choriomnitis. Ibu hamil yang mengalami akan mengeluh demam, nyeri pada perut bawah, peningkatan denyut jantung pada ibu dan janin.
- Air ketuban berwarna hijau atau kecokelatan. Seperti yang dijelaskan di atas, ini terjadi saat air ketuban bercampur dengan mekonium yaitu kotoran atau tinja dari bayi. Kondisi ini bisa disebabkan karena kehamilan yang sudah melewati waktu, adanya plasenta yang tertekan, dan pada kondisi kekurangan oksigen sehingga membuat bayi menjadi stres dan menyebabkan mekonium keluar dan bercampur dengan air ketuban.
- Air ketuban berwarna kuning, yaitu disebabkan oleh bercampurnya bilirubin.
- Air ketubah berwarna merah, yaitu jika bercampur dengan darah dari rahim ibu saat proses persalinan.
Risiko ketuban hijau bila tertelan oleh janin
Menurut Dr. Calvin, sebenarnya air ketuban tidak akan berdampak apapun pada janin, dengan catatan detak jantung janin selama proses persalinan tetap baik.
“Tapi bila air ketuban berwarna hijau kental, perlu dilakukan pembersihan rongga mulut, rongga hidung dan jalan pernapasan sebelum bayi melakukan gerakan pernapasan yang pertama. Ini supaya air ketuban yang hijau kental ini tidak terhirup ke dalam paru-paru yang bisa mengakibatkan gangguan pernapasan,” ungkap dr. Calvin.
Sementara dr. Pratiwi Rapih Astuti Natsir dari Alodokter mengatakan salah satu yang dapat terjadi bila bayi menghirup air ketuban berwarna hijau yaitu kondisi Meconium Aspiration Syndrome.
“Komplikasi ini muncul beberapa saat setelah kelahiran dan merupakan keadaan gawat darurat pada bayi yang harus segera ditangani. Kondisi ini ditandai dengan adanya beberapa gejala yaitu pernapasan yang cepat, adanya sianosis (biru pada bibir dan wajah bayi), pelebaran dari dada karena penggunaan otot napas tambahan, sulit bernapas. Namun, jika kondisi ini dapat ditangani segera maka pernapasan sang bayi dapat kembali normal,” tulis dr. Tiwi.
Nah, Parents itulah bahaya yang bisa terjadi bila bayi menghirup air ketuban berwarna hijau atau keruh. Untuk mencegah terjadinya air ketuban berwarna hijau, selalu periksakan kondisi kehamilan kepada dokter ya, Bunda.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Referensi: Alodokter,