Belajar ilmu parenting bisa Bunda dapatkan dari mana saja, seperti dari orangtua, buku, media online, kerabat, serta dari orang lain. Tak terkecuali dari sosok ibu Risma yang merupakan Walikota Surabaya.
Anda pasti mengenal sosok satu ini. Ya, Ibu Risma adalah satu di antara publik figur yang sangat disegani di masyarakat. Bu Risma adalah panggilan akrab Tri Rismaharini, Walikota Surabaya yang memiliki sikap tegas.
Di media, banyak kita lihat aksi Ibu Risma yang menunjukkan dirinya tanpa pandang bulu menindak tegas, baik terhadap bawahan maupun masyarakat umum yang melanggar aturan.
Artikel terkait : Pola asuh slow parenting buat anak jadi mandiri dan kreatif, Parents mau coba?
Perempuan kelahiran 20 November 1961 ini akan langsung bereaksi ketika melihat hal yang tidak sesuai. Bahkan, tak jarang dia meledak-ledak meluapkan rasa kesalnya.
Nah Bunda, yuk kita simak apa saja sikap ketegasan Bu Risma yang bisa diteladani.
Ibu Risma tegas dalam menjaga kebersihan
Pada Rabu (28/2/2018) lalu, ibu Risma melakukan sidak ke Kantor Kecamatan Tandes, Surabaya. Sebelumnya ia mengecek kondisi proyek Box Culvert di daerah tersebut.
Di kantor kecamatan itu, Ibu Risma mendapati gedung dalam kondisi kotor. Menurutnya, beberapa infrastruktur di dalam kantor juga tak sepantasnya ada di dalam gedung Kecamatan. Saat itu, beliau hanya mendapati seorang petugas jaga.
Setelah melihat beberapa bagian kantor yang kotor, berdebu, dan infrastruktur yang tidak layak, sontak Bu Risma naik pitam. Para staf kecamatan yang baru datang pun ikut ‘kena marah’ karena kantor mereka yang terlihat jorok.
Lantas, apa yang dilakukan Ibu Risma selaku pimpinan Kota Surabaya? Lewat saluran HT, ia pun segera memanggil Dinas Kebersihan untuk mengirim personil mereka.
Camat Tandes yang datang dengan raut wajah cukup tegang pun dimarahi oleh walikota perempuan pertama di kota pahlawan tersebut. “Lihat itu, kok kotor begitu, lihat!” bentak Risma kepada camat tersebut.
Saat semua staf mulai bersih-bersih, ia tidak hanya pandai bicara dan marah-marah. Bu Risma pun ikut mengambil sapu dan pembersih debu untuk membersihkan kantor kecamatan.
Tegas kepada anak yang bolos sekolah
Bu Risma pernah memarahi 14 pelajar yang terjaring razia warnet dan game online. Peristiwa ini terjadi pada 23 Februari 2016 lalu.
Setelah para pelajar tersebut dirazia, mereka digiring ke ruang Lobby kantor Balai Kota Surabaya. Kepada anak-anak tersebut, Bu Risma memberikan pengarahan dan mengingatkan betapa susahnya orangtua mencari biaya sekolah.
“Orangtua kalian itu susah nyari uang buat biaya sekolah, kok kalian bolos?” kata Risma dengan nada tinggi seperti yang dikutip dari Surya.
“Kalau kamu ketangkap lagi, saya suruh merawat orang gila,” tambah Bu Risma.
Artikel terkait : 10 Pelajaran Penting dari Gaya Parenting ala Keluarga Anies Baswedan
Tegas dalam merawat lingkungan
Masih ingat peristiwa ketika Bu Risma marah besar di Taman Bungkul, Surabaya? Saat itu Minggu (11/5/2014), banyak sekali tanaman yang rusak saat acara bagi-bagi es krim gratis yang dilakukan salah satu perusahaan es krim terkemuka.
Saat datang ke Taman Bungkul sekitar pukul 10.30 siang, Bu Risma langsung memarahi pihak Event Organizer. “Kalian tahu berapa lama kami bangun taman ini?! Kalian tahu tidak!” teriak Bu Risma tanpa basa basi menghardik panitia.
Tiga peristiwa di atas tentunya bisa menjadi pelajaran bunda bagaimana harus bersikap tegas kepada orang yang melanggar ketertiban.
Dampak jika orangtua kurang tegas kepada anak
Dari sikap ibu Risma, Parents bisa mengambil nilai positif, yaitu harus bisa tegas kepada anak-anak. Sebab, jika orangtua kurang tegas kepada anak, inilah dampak yang dikhawatirkan akan terjadi :
- Kurang etiket. Anak-anak dari orangtua yang kurang tegas cenderung akan memiliki sopan santun yang kurang, baik di rumah maupun di lingkungan sekitarnya.
- Perilaku yang sulit diatur. Misalnya, dia akan bebas dalam hal waktu tidur, mengerjakaan pekerjaan rumah, waktu makan, dan menonton televisi hingga bermain gadget.
- Membuat keputusan buruk. Anak-anak cenderung memutuskan sendiri apa yang harus mereka lakukan tanpa berkonsultasi kepada orangtua.
- Masalah emosional akibat kurangnya batasan. Anak akan cenderung impulsif, agresi, ketergantungan, kurang tanggung jawab, hingga mengalami gejala kecemasan dan depresi.
- Masalah sikap. Kurang tegasnya orangtua akan berdampak kepada anak-anak yang terlalu menuntut dan egois.
- Kesehatan mental yang buruk. Anak cenderung tidak siap dengan kebebasan di masa depan, sehingga ia akan depresi, cemas, dan stres.
Tegas boleh, tapi perihal marah-marah ini jangan dipraktikkan ke anak sendiri ya, Bun. Kepada anak tentunya harus lebih halus dan lebih bersabar.