7 Kesalahan Parenting yang membuat anak tidak sukses di masa depan
Orangtua sering tak sengaja melakukan kesalahan parenting yang membuat anak jadi tidak sukses ketika ia dewasa nanti. Jangan lakukan 7 hal ini ya.
Parenting adalah pondasi utama dalam pembentukan karakter anak. Kepribadian seseorang yang bermasalah di masa sekarang bisa jadi disebabkan oleh kesalahan parenting yang orangtua lakukan saat anak masih kecil dulu.
Bukannya mau menyalahkan orangtua yang sudah merawat anak-anak dengan susah payah. Tapi, mengetahui kesalahan parenting yang dilakukan orangtua dapat membuat kita terhindar dari melakukan kesalahan yang sama.
Anak-anak yang tidak sukses saat dewasanya memiliki satu hal yang sama yaitu beberapa kesalahan parenting yang dilakukan oleh orangtuanya.
Berikut kesalahan parenting yang biasa dilakukan dari orangtua yang anak-anaknya tidak sukses ketika dewasa yang disarikan dari media bisnis terkemuka, Bussiness Insider:
Kesalahan parenting 1: memanjakan anak
Banyak orangtua yang masa kecilnya menderita bertekad bahwa suatu hari ia tidak akan membiarkan anaknya menderita seperti apa yang ia alami. Akhirnya, ia akan membantu anak dengan segala fasilitas yang dibutuhkan.
Padahal, kesulitan hidup itulah yang membuat mental anak jadi lebih kuat dari yang lainnya. Anak yang dibantu segalanya oleh orangtua cenderung kurang berusaha.
Ia akan mudah menyalahkan orang lain jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan kemauannya.
Banyak anak yang masih dibantu mempersiapkan segala keperluan saat akan berangkat sekolah sejak masih SD hingga SMA. Contoh lain saat pergi berkemah Pramuka, banyak orangtua yang menjenguk anaknya setiap hari sambil membawakan makanan yang ia suka.
Padahal kegiatan itu bertujuan untuk melatih kemandirian. Tapi justru orangtua yang menggagalkan usaha sekolah untuk menjadikan anak lebih mandiri.
Menjadikan anak lebih mandiri akan membantunya dalam menyelesaikan konfliknya sendiri. Selain itu, jurnal Psikologi dari Universitas Virginia menyatakan bahwa orangtua yang memanjakan anak justru akan menyulitkan relasi anak dengan orang lain suatu hari nanti.
Kesalahan parenting 2: sering meneriaki anak
Berteriak pada anak bukan ciri orangtua tegas. Justru itu akan menghancurkan mental anak karena membuat dirinya merasa tidak dicintai serta depresi.
Anak yang sering diteriaki orangtuanya cenderung memiliki kepercayaan diri rendah. Selain itu, ia kemungkinan akan memiliki masalah kepribadian berupa kecenderungan untuk melakukan tekanan verbal ke orang lainnya.
Kesalahan parenting 3: helicopter parenting
Helicopter parenting adalah istilah untuk orangtua yang overprotective alias serba mengatur semua sisi kehidupan anak. Mulai dari menentukan sekolah, jurusan, cita-cita, kegiatan, teman bergaul, les, dan lainnya.
Universitas Tennessee di Chattanooga dalam studi tahun 2011 lalu menyatakan bahwa parenting helikopter ini membuat anak menjadi depresi ketika ia beranjak dewasa. Anak juga akan lebih sulit menerima ide baru, tidak kreatif, dan kurang bisa menyelesaikan masalah dengan baik.
Kesalahan parenting 4: tidak mendisiplinkan waktu tidur anak
Orangtua yang anaknya tidak sukses biasanya memiliki kebiasaan membiarkan anaknya tidur malam kapan saja dia mau. Mereka tidak menentukan pukul berapa lampu di rumah harus dimatikan karena sudah waktunya jam tidur.
Artikel terkait: Tips mengatur kebiasaan waktu tidur yang cukup untuk anak.
Tidur adalah salah satu kunci perkembangan tumbuh kembang anak. Terlalu banyak tidur maupun kurang tidur akan mempengaruhi perkembangan mentalnya kelak dan akan membuat kesehatan fisiknya buruk.
Kesalahan parenting 5: mengizinkan anak menonton televisi terus di usia sangat muda
Sejak dulu, screen time memang jadi perdebatan para orangtua. Bahkan sebelum gadget dimiliki banyak orang seperti sekarang.
Riset yang dilakukan oleh dokter anak menyatakan bahwa membiarkan anak usia di bawah 3 tahun menonton televisi akan mempengaruhi kosa kata. Selain itu, TV membuat anak memiliki kecenderungan untuk melakukan bullying pada temannya saat memasuki usia TK.
Masalah lain yang timbul adalah fokusnya jadi terganggu sehingga ia pun kesulitan menyerap hal-hal baru. Ia tidak bisa fokus membaca ataupun berkonsentrasi saat memecahkan masalah matematika.
Memang ada program televisi yang sifatnya mendidik seperti Disney, Barney, dan lainnya. Tapi itu hanya efektif untuk anak usia 2,5 tahun hingga 5 tahun.
Artikel terkait: Terlalu sering menonton TV menurunkan kesiapan mental anak masuk TK.
Kesalahan parenting 6: orangtua terlalu sering main HP saat berada di sekitar anaknya
Orangtua yang terlalu sering main smartphone di sekitar anaknya akan mudah terdistraksi. Selain itu, anak juga merasa tidak dicintai oleh orangtua.
Jika orangtua merasa bahwa ia punya tugas penting yang harus dilakukan di HP sehingga mengabaikan anak, bayangkan jika ia sudah lebih dewasa nanti dan melakukan hal yang sama dengan apa yang Anda lakukan saat ini.
Artikel terkait: Cara sederhana agar anak merasa dicintai orangtuanya.
Kesalahan parenting 7: terlalu dingin pada anak
Banyak orangtua yang sangat berjarak pada anak. Entah tidak tahu mau mengobrol apa, terlalu cuek pada anak, atau sengaja membuat jarak agar dihormati oleh anak.
Anak yang orangtuanya seperti ini cenderung memiliki gangguan kecemasan dan depresi di masa dewasa karena tidak mendapatkan kasih sayang yang cukup dari orangtuanya.
Kesalahan parenting seperti memanjakan anak, melakukan parenting helikopter, terlalu sering main HP di depan anak, tidak mengatur waktu tidur anak, memberikan gadget terlalu dini, dan kurang mengobrol akan mempengaruhi pribadi anak hingga ia dewasa nanti.
Jadi, jika Parents merasa hidup Anda saat ini tidak sukses, maka itu tidak sepenuhnya salah Anda. Ada peran orangtua Anda dulunya.
Asal menyadari kesalahan parenting yang dilakukan orangtua Anda dulu dan tidak mengulanginya di masa kini, maka Anda akan mampu membesarkan anak yang sukses nantinya.
Baca juga: