Kanker pada anak sulit disembuhkan, untuk itu kita perlu mengenali gejala-gejalanya sejak awal untuk mencegah berkembangnya sel kanker yang menyerang anak.
Kanker merupakan momok yang menakutkan bagi siapa saja. Penyakit ini tidak mengenal batas usia. Baik orang dewasa, maupun anak-anak memiliki peluang untuk terserang kanker. Kanker pada anak biasanya sulit diatasi sebab kebanyakan orangtua tidak mengetahui bagaimana cara mendeteksi keberadaan kanker yang menyerang anaknya.
Kebanyakan kita baru menyadari bahaya yang mengancam keselamatan Si Kecil mana kala kanker pada anak sudah berada dalam stadium lanjut.
Hal ini didukung oleh data yang diperoleh dari Rumah Sakit Kanker “Dharmais” pada tahun 2006 yang menyatakan bahwa lebih kurang 50% yang datang untuk berobat sudah dalam kondisi lanjut.
Sementara itu menurut data statistik resmi dari IARC (International Agency for Research on Cancer) menyatakan bahwa 1 dari 600 anak menderita kanker sebelum umur 16 tahun.
Kanker pada anak: Penyebab, gejala, dan upaya pencegahan
Tidak ada yang mengetahui secara pasti penyebab kanker pada anak. Hanya ada dugaan bahwa kanker yang menyerang bayi sejak dilahirkan, disebabkan penyimpangan pertumbuhan sel – pertumbuhan sel tidak terkontrol- sehingga menimbulkan cacat secara genetik.
Pengaruh lingkungan yang berinteraksi dengan berbagai cacat atau kelainan bawaan juga ditenggarai meningkatkan resiko kanker pada anak. Kemungkinan lain adalah faktor prakonsepsi, hal ini terjadi pada ibu-ibu yang memiliki resiko tinggi bekerja pada area sinyal radiasi.
“Kanker pada anak memang tidak bisa diketahui penyebabnya, dicegah, maupun dideteksi dini. Namun, orangtua tetap bisa mengenali tanda awalnya dan peluang sembuh lebih besar, bila diobati pada stadium dini.” Kata Ahli Onkologi Anak dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, Edi Setiawan Tehuteru, saat ditemui KOMPAS Health pada Senin (17/2/2014)
Parent, ketidakmengertian kita atau kurangnya informasi yang kita miliki mengenai gejala kanker pada anak amat mempengaruhi angka harapan hidup pada anak.
Sebagai gambaran, apabila kita mengetahui sejak dini gejala-gejala kanker tersebut, dengan penanganan yang baik dan benar, anak akan memiliki angka harapan hidup bebas tumor sebesar 80%. Dan apabila kita terlambat membawa anak ke dokter, maka angka harapan hidup anak menurun hingga 25% .
Keterlambatan ini biasanya karena anak-anak penderita kanker stadium satu tidak merasakan sakit atau tidak mampu menjelaskan rasa sakit yang dialaminya. Sehingga orangtua kesulitan untuk mendeteksi sejak dini kondisi Si Anak.
Parent, untuk mendeteksi kanker pada anak serta gejala-gejalanya, alangkah baiknya bila kita juga mengenali jenis-jenis kanker yang banyak diderita anak.
Jenis-jenis dan gejala
1. Leukemia
Kanker jenis ini paling banyak menyerang anak-anak. Dengan mengenali gejalanya sejak dini, penderita leukemia dapat bertahan hidup lebih lama.
Gejala-gejalanya : anak terlihat pucat, mengalami pembengkakan gusi, pendarahan sulit dihentikan, ataupun tidak jelas sebabnya, nyeri tulang atau pembengkakan perut.
2. Tumor otak
Tumor ini mengganggu fungsi otak dan merusak struktur susunan saraf pusat, karena letaknya di dalam ronnga tengkorak.
Gejala-gejalanya : sakit disertai mual dan muntah yang menyembur, penglihatan yang berkurang, ada gangguan bicara, penurunan kesadaran—sering tertidur, pingsan ataupun perubahan tingkah laku, anggota tubuh melemah dan kejang.
Pada bayi biasanya ubun-ubun membesar dan menonjol.
3. Retinablastoma
Kanker ini sering dijumpai pada anak-anak.
Gejala-gejalanya : adanya bercak putih di bagian tengah mata yang seolah bersinar bila kena cahaya, seperti mata kucing. Penglihatan terganggu, mata menjadi juling dan pada stadium lanjut bola mata akan menonjol keluar.
4. Limfoma
Kanker jenis ini dikenal dengan sebutan kanker kelenjar getah bening.
Gejala-gejalanya : ditandai dengan adanya pembesaran atau pembengkakan kelenjar yang bertambah dalam waktu singkat, biasanya berupa benjolan yang tidak disertai rasanya nyeri. Benjolan itu biasanya terdapat di daerah ketiak, leher, selangkangan.
Bila kanker ini muncul dalam usus, maka akan mengakibatkan sumbatan pada usus dengan gejala sakit perut, muntah, tidak bisa buang air besar dan demam.
Bila tumbuh di daerah dada maka dapat mendorong atau menekan saluran nafas dan muka membiru.
5. Neuroblastoma
Neuroblastoma ini merupakan jenis kanker saraf yang gejalanya tergantung pada lokasi yang diserang sel kanker.
Gejala-gejalanya : bila menyerang mata, maka kelopak mata akan terlihat turun dan pupil melebar, serta bola mata terlihat menonjol.
Bila menyerang saraf tulang belakang, maka dapat menyebabkan kelumpuhan yang berlangsung cepat. Misalkan pincang tanpa sebab yang jelas.
6. Tumor Wilms
Tumor Wilms adalah kanker ginjal. Kanker jenis ini sering dijumpai pada anak-anak.
Gejala-gejalanya : kencing berdarah, rasa tidak enak di dalam perut, ada benjolan yang keras dalam tubuh anak. Perut anak membuncit.
7. Kanker kaki dan tangan
Kanker ini mudah dikenali karena berupa benjolan yang tumbuh pada tangan dan kaki, sehingga menimbulkan kesulitan dalam bergerak dan menimbulkan nyeri.
8. Rabdomiosarkoma
Kanker otot pada anak ini bisa dijumpai di mana saja. Bisa di daerah kepala, leher, kandung kemih ataupun kelamin.
Gejala-gejalanya: Gejala yang tampak tergantung pada letak kanker. Kanker yang menyerang otot mata akan membuat mata menonjol keluar. Di telinga akan menimbulkan nyeri dan pendarahan dari lubang telinga. Di tenggorokan akan menyebabkan sumbatan jalan nafas, radang sinus, mimisan atau sulit menelan.
Kanker pada alat kelamin laki-laki bisa lebih cepat dideteksi dengan melihat perbedaan besar antara testis kiri dan kanan
Tindakan yang harus dilakukan Parents
1. Segera bawa ke dokter
Ini tindakan yang pertama kali harus kita lakukan, apabila kita menemukan benjolan pada tubuh anak. Bila terjadi pendarahan pada lubang-lubang tubuh, anak kerap tertidur di sembarang tempat, sering pingsan, atau mengalami kelumpuhan mendadak. Ataupun ada tanda putih yang memantulkan sinar.
2. Jangan memencet atau menekan keras benjolan yang ada dalam tubuh anak
Hal ini untuk menghindari pecahnya sel kanker yang memicu penyebaran lebih cepat pada wilayah lain.
3. Cari informasi sebanyak-banyaknya
Memiliki informasi yang banyak memungkinkan orangtua untuk memutuskan tindakan medis yang tepat untuk anaknya, di samping itu informasi juga berguna untuk mengatasi kekhawatiran sekaligus mempersiapkan mental Anda.
4. Mengenalkan anak dengan komunitas penderita kanker
Bergabung dengan penderita kanker yang lain atau orang-orang yang peduli terhadap penyakit kanker dapat membantu meningkatkan motivasi anak untuk sehat, selain itu juga membantu anak untuk tabah dan menerima kondisinya.
Dan bagi Anda, bergabung dengan komunitas ini tentu akan membuat Anda semakin memahami penderitaan yang dialami anak, dan mengetahui tindakan apa saja yang bisa Anda lakukan untuk menyelamatkan anak Anak.
Semoga bermanfaat, ya, Parents!
***
Referensi: Kompas, Grow Up Clinic
Baca juga:
Kabar Gembira! Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Serviks Kini Ditanggung BPJS