Kenaikan berat badan ibu di awal kehamilan berdampak pada ukuran bayi? Ini penjelasannya!

Bagaimana cara menjaga kenaikan berat badan awal kehamilan agar ibu hamil dan janin yang dikandung tetap sehat?

Kenaikan berat badan awal kehamilan bisa menjadi topik pembicaraan yang sering diperhatikan banyak ibu hamil.

Terkadang, saat berat badan makin bertambah untuk menguranginya beberapa kilogram saja juga menjadi pekerjaan yang sulit. Dalam kondisi seperti itu, penambahan berat badan bisa juga memunculkan masalah kesehatan.

Tapi tahukah Anda kalau ada hasil penelitian yang menunjukkan pada kenaikan berat badan di masa awal kehamilan dapat memunculkan masalah yang lebih besar?

Penambahan berat badan sebelum kehamilan dan di awal kehamilan bisa memengaruhi ukuran bayi saat lahir

Penelitian terbaru mengungkapkan, kenaikan berat badan awal kehamilan berpeluang lebih besar melahirkan bayi dengan berat ukuran berat badan lebih besar. Lebih jauh lagi, bayi-bayi tersebut bisa memiliki risiko masalah kesehatan di kemudian hari.

Dokter Ravi Retnakaran dari RS Mount Sinai Hospital, Toronto, mengungkapkan, “Tipikalnya, saat kehamilan kita sangat fokus ada penambahan berat badan. Ibu hamil ditimbang berat badannya di setiap pertemuan dengan dokter kandungannya. Tujuannya untuk melihat seberapa berat badan mereka bertambah.”

Ia menambahkan, “Sebenarnya di masa lalu, tidak diketahui dengan pasti apakah penambahan berat badan pada periode kehamilan tertentu menjadi sebuah masalah.”

Lebih lanjut dia memaparkan bahwa sulit untuk mempelajari periode penambahan bobot badan. Ini terutama dikarenakan para peneliti biasanya hanya bisa melihat atau memprediksi berdasarkan laporan berat badan sang ibu. Dan itu sebenarnya mungkin saja tidak selalu akurat.

Di awal kehamilan penambahan berat lebih berpengaruh dibandingkan penambahan berat badan sebelum kehamilan

Terkait dengan kenaikan berat badan awal kehamilan, sebuah studi yang melibatkan 1164 perempuan di Liuyang, China, Dr. Retanakaran, bersama timnya, akhirnya menyimpulkan  berat badan perempuan di awal kehamilan yang mereka teliti.

Rata-rata, berat badan sebelum kehamilan mulai diukur 20 pekan sebelum perempuan yang diteliti tersebut hamil. Setelah mereka hamil, beratnya terus ditimbang secara berkala.

Para peneliti, mengamati bahwa kehamilan dan kenaikan berat badan awal kehamilan sampai usia 18 minggu, terkait dengan berat si bayi.

Jadi, saat seorang sang ibu beratnya bertambah 1 kg, di awal periaode kehamilan, atau sebelum 14 minggu, berat bayi saat lahir bisa naik 13,6 gram.

Penambahan berat yang sama, (1 kg) di perode kehamilan 14 sampai 18 minggu akan membuat bayi mengalami kenaikan sampai 26,1 gram. Kenaikan berat badan awal kehamilan yang terjadi, setelah 18 minggu tidak terlihat menunjukan pengaruh pada berat bayi saat ia lahir.

Mengapa penambahan berat di awal kehamilan mempengaruhi berat bayi saat lahir?

Di awal masa kehamilan, janin tumbuh dengan perlahan. Artinya, penambahan berat badan yang terjadi, adalah berat sang ibu. Kenaikan berat badan awal kehamilan, bisa membuat bayi terpengaruh karena mendapatkan nutrisi dari sang ibu, yaitu glukosa dan asam amino. Ini bisa mempengaruhi perkembangan bayi dan membuat si bayi berisiko mengalami masalah metabolisme.

Dr. Retakaran dan timnya menemukan bahwa diet dan aktivitas fisik dapat membantu mengurangi segala risiko melahirkan bayi ukuran  besar. Hal ini bisa terjadi jika diet dan aktivtias fisik tersebut dapat Bunda lakukan pada saat yang tepat.

Baca juga : Kenaikan berat badan terlalu banyak berisiko pada bayi

Kenaikan berat badan awal kehamilan dan agar tetap sehat semasa hamil

Kenaikan berat badan awal kehamilan

Idealnya, penambahan berat badan selama kehamilan umumnya akan bertambah sebesar 11, 5 sampai 16 kg.

16 kg dapat dijabarkan sebagai berikut:
Berat bayi, 3.5 kg
Berat plasenta, 1 sampai 1,5 gram
Berat air ketauan,  1 sampai 1.5 kg
Berat kelenjar payudara,  1 sampai 1,5 kg
Berat blood supply,  2 kg
Berat lemak, 2,5 samapi 4 kg
Pertumbuhan uterus, 1 atau 2,5 kg

Agar berat badan tetap normal, konsumsi makanan sehat

Jangan lupa mengonsumsi buah-buahan dan sayuran segar, yaitu makanan megandung vitamin namun rendah kalori dan lemak. Anda pun bisa mengonsumsi roti gandum atau sereal.

Sementara Anda juga membutuhkan susu sebagai nutrisi tambahan saat hamil. Sebagian ibu hamil juga disarankan untuk menghindari konsumi gula secara berlebih, termasuk dari sirup dan minuman manis lainnya,. Termasuk juga, hindari junk food dan makanan tidak sehat.

Jangan lupa olahraga rutin

Salah satu langkah yang diperlukan di awal kehamilan, Anda pun diusahakan untuk berolahraga rutin. Tidak perlu memilih olahraga berat, cukup dengan rutin berjalan kaki dan renang selama masa kehamilan.

Anda pun juga bisa melakukan konsultasi bentuk latihan fiisk atau olahraga seperti apa yang bisa dilakukan saat hamil.

Semoga bermanfaat.

 

Artikel ini sebelumnya sudah dipublikasikan di TheAsianParent Singapura

 

Baca juga :

Stres Saat Hamil Bisa Akibatkan Berat Badan Bayi Rendah saat Lahir