Kena Haemangioma, Anak Asal Kenya ini Mengeluarkan Darah saat Menyusu

Seorang bayi di Kenya menderita haemangioma yang membuatnya mengeluarkan darah dari setiapkali menyusu. Keluarganya menggalang biaya demi pengobatannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setiap ibu pasti menginginkan anaknya terlahir sehat dan bisa menyusu dengan lahap. Namun Eunice Letoluai seorang ibu di Kenya harus menahan sedih, karena bayinya mengidap haemangioma yang membuat mulut sang bayi mengeluarkan darah jika menyusui. Berikut kisah lengkapnya!

Anak asal Kenya idap haemangioma sejak usia dua minggu

Menurut penuturan Eunice, bayinya menunjukkan tanda-tanda haemangioma dua minggu setelah dilahirkan. Gejala yang ditunjukkan saat itu berupa jerawat kecil berwarna merah yang kemudian terus tumbuh menjadi benjolan besar.

Penyakit ini menyebabkan bayinya tidak bisa menyusu karena tekanan pada mulut bayi saat ia menyusu bisa menyebabkan pendarahan.

Eunice sudah berusaha mengobati si bayi dengan cara membawanya ke rumah sakit Samburu County Referal. Tapi baru dua minggu di rumah sakit, Eunice terpaksa membawa bayinya pulang ke rumah atas perintah dokter.

Dokter menyuruh Eunice untuk membawa bayi perempuannya ke Rumah Sakit Kenyatta National agar bisa mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Namun karena keterbatasan ekonomi, Eunice belum mampu membawa bayinya ke rumah sakit tersebut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Eunice yang merupakan orangtua tunggal sangat sedih melihat kondisi bayinya, nutrisi yang harusnya bisa ia berikan melalui ASI tidak bisa ia lakukan karena penyakit yang diderita sang bayi.

Ia tinggal bersama ibu dan keenam saudaranya yang masuk kategori keluarga tak mampu. Ia hanya bisa pasrah jika sudah tak mampu berbuat apapun selain berusaha menenangkan sang bayi yang sering menangis karena kesakitan.

Untuk mengobati anaknya, ia membutuhkan uang 2 juta shiling (sekitar 262 juta rupiah) untuk membawa bayinya ke rumah sakit yang dirujuk dokter. Kepada seorang wartawan Eunice menyampaikan bahwa ia mengetuk hati siapapun yang memiliki nurani untuk menolongnya mengumpulkan dana pengobatan agar bayinya bisa sembuh.

“Saya tidak bisa membayangkan kehilangan anak pertama saya,” kata Eunice dengan sedih.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat ini bayi perempuan Eunice telah berusia dua bulan, dan keadaannya sangat memprihatinkan dengan haemangioma yang telah menyebar ke seluruh wajahnya. Membuatnya terus menangis karena kesakitan. Eunice berharap ada uluran tangan yang bisa membantu bayinya segera sembuh dari haemangioma yang diderita.

Apa itu haemangioma?

Haemangioma adalah penyakit langka serupa tumor jinak yang disebabkan oleh kelainan pada pembuluh darah. Bentuknya mirip tumor yang membentuk benjolan di bawah kulit.

Pada beberapa kasus, penyakit ini hanya berupa tanda merah di kulit bayi yang tidak berbahaya dan akan memudar seiring berjalannya waktu. Pada beberapa kasus lain, haemangioma berkembang dari tanda merah pada kulit menjadi benjolan yang parah, dan bila tidak ditangani bisa menyebabkan kerusakan pada hati.

Penyakit ini sering ditemukan pada bayi yang lahir di Kenya. Setidaknya, satu dari 1000 bayi yang lahir di Kenya menderita penyakit ini. Jika tidak diobati, penyakit ini bisa memicu gagal jantung yang mengancam nyawa sang bayi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tanda dan gejala

Berikut tanda dan gejala haemangioma yang perlu Bunda ketahui.

  • Jika berada di permukaan kulit, haemangioma bisa terlihat seperti buah stroberi.
  • Jika berada dalam di kulit, haemangioma terlihat seperti benjolan kebiruan.
  • Hemangioma juga dapat tumbuh di organ dalam organ dalam tubuh.

Biasanya penyakit ini akan tumbuh dengan cepat dalam beberapa bulan pertama sejak bayi lahir. Setelah itu, penyakit ini akan segera berhenti tumbuh.

Begitu mereka berhenti tumbuh, hemangioma akan mulai menyusut dan memudar. Beberapa akan hilang sepenuhnya.

Waktu menghilangnya penyakit ini bisa bervariasi. Biasanya, haemangioma akan hilang pada saat anak menginjak usia tiga tahun. Namun sejumlah kecil anak (1 banding 10 kasus) akan tetap memiliki haemangioma hingga berusia delapan sampai sembilan tahun.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Komplikasi

Pada kasus yang jarang terjadi, haemangioma dapat menyebabkan rasa sakit, pendarahan, jaringan parut atau infeksi. Penyakit ini juga dapat mengganggu penglihatan, pernapasan, pendengaran atau eliminasi anak.

Pengobatan

Sebagian besar hemangioma menghilang dengan sendirinya dan tidak memerlukan perawatan apa pun. Anak yang memiliki hemangioma membutuhkan perawatan jika:

  • Miliki haemangioma yang menekan struktur penting, seperti mata, hidung, telinga atau batang tenggorokan
  • Haemangioma tumbuh di kelopak mata anak
  • Miliki haemangioma yang berdarah, menjadi borok, menyakitkan dan tidak kunjung sembuh.

Semoga informasi di atas bermanfaat!

Referensi: liputan6.com, the-star.co.ke, tuko.co.ke

Baca juga:

Cacar monyet, penyakit langka mematikan mengintai keluarga, waspada!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Fitriyani