Kemampuan memahami konsep bukanlah sebuah pengetahuan yang anak-anak peroleh dari kesan indra, melainkan dari hasil mengolah beberapa informasi dan pengalaman yang pernah ia alami.
Untuk itulah, pengertian/konsep akan sesuatu pada setiap anak akan berbeda-beda. Konsep ini berhubungan dengan benda, orang, serta sifat.
Kemampuan anak untuk memahami konsep juga tergantung dari bobot emosi yang ia rasakan. Jika ia sering memperoleh pengalaman negatif, maka ia juga akan membangun konsep yang negatif terhadap lingkungannya.
Artikel terkait: Membangun dasar kepribadian positif
Hubungan kemampuan memahami konsep dan aktivitas belajar
Ada 4 konsep dasar yang seorang anak harus pahami yaitu konsep akan tempat, waktu, jumlah, gambaran atau deskripsi serta emosi-sosial.
Seorang anak akan mempelajari keempat konsep tersebut melalui proses interaksi dengan orang dewasa. Contohnya, ia akan mempelajari bagaimana suara orang di sekitarnya saat marah atau meminta sesuatu untuk mereka lakukan. Bagaimana mereka menunggu giliran, dan masih banyak lagi.
Artikel terkait: Mengembangkan Sosial Emosi Anak
Lalu bagaimana kemampuan memahami konsep akan membantu aktivitas belajar si Kecil?
Ketika ia belajar baik itu melalui bacaan ataupun aktivitas sehari-hari, bisa jadi si Kecil akan menemui banyak hal yang kadang tidak bisa disimbolkan dengan benda-benda secara nyata. Seperti rasa, berbagi, perbandingan, sopan santun dan masih banyak lagi.
Nah, kemampuan memahami inilah akan membantunya untuk “menandai” atau memberi arti akan hal-hal abstrak yang ia temui.
Misalkan ketika seseorang marah, biasanya suaranya akan meninggi, wajahnya berkerut dan lain sebagainya. Sehingga bila ia melihat gambar pada buku dan si tokoh cerita digambarkan wajahnya berkerut, anak bisa tahu bahwa si tokoh sedang marah; meski mungkin si kecil belum begitu pandai membaca.
Halaman berikutnya adalah cara kita merangsang kemampuan memahami konsep pada anak
Tips untuk merangsangnya
Agar kemampuan memahami konsep pada anak dapat berkembang dengan baik, anak perlu memperoleh informasi baru yang bersumber dari hal baru pula. Informasi yang nantinya akan ia tambahkan pada pengetahuan yang pernah ia pelajari.
Dan berikut adalah beberapa cara yang bisa Parents lakukan untuk merangsang kemampuan memahami anak
Lakukan eksplorasi dengan indranya
Saat si Kecil masih bayi, kemampuan yang ia miliki masih sangat terbatas. Namun, dengan mengajaknya menyentuh, melihat, mendengar, mencium serta merasakan, akan membantunya memperoleh pengalaman dan informasi baru.
Dekatkan padanya sebuah boneka dan katakan padanya betapa lembut boneka tersebut. Ajak ia keluar rumah untuk merasakan rumput dan melihat serta mendengar pelbagai hewan disekitarnya bersuara.
Lakukan manipulasi motorik
Mulai usia 6 bulan, bayi semakin banyak mengeksplorasi lingkungannya. Perkenalkan padanya pelbagai benda baru.
Dudukkan si Kecil di pangkuan Parents, gerakkan beberapa mainan, sambil sebutkan gerakan yang Parents buat. Misal, “Brrmmm…pesawatnya bergerak keatas”, “Lihat, bolanya menggelinding mendekat ke ayah”, dan lain sebagainya.
Menjelang memasuki usia sekolah, si Kecil sebaiknya sudah memahami konsep benda secara pasangan; baik yang berupa benda nyata (seperti besar-kecil, jauh-dekat, tinggi-pendek) atau pasangan dalam bentuk rasa (tua-muda, senang-sedih, panas-dingin)
Masih ada tiga cara yang bisa kita lakukan untuk membantu si kecil memahami konsep
Bermain pertanyaan
Saat mulai pandai bicara, anak biasanya menjadi sering menanyakan pelbagai hal yang ia ingin ketahui. Parents bisa memanfaatkan keinginan tahuannya untuk menambah kemampuannya untuk memahami konsep.
Sebisa mungkin hindari menjawab pertanyaan atau memberi pernyataan yang tidak sebenarnya. Misalkan “hujan” disebut langit menangis, atau “awan” sebagai kapas terbang.
Bermain pura-pura juga akan membantu anak untuk menemukan kosa kata baru yang akan menambah kemampuan pemahamannya.
Gunakan media bergambar
Media bergambar , seperti kartu emosi, balok dongeng, atau jam analog tiruan bisa menjadi salah satu sarana untuk mengenalkan banyak konsep pada anak.
Mendongenglah
Parents tentu pernah mendengar, bahwa buku ibarat jendela dunia. Di dalam buku si Kecil akan menemukan banyak kosa kata baru, berpetualang, belajar pelbagai hal baru, hingga tahu bagaimana seharusnya ia bersikap.
Yang harus Parents lakukan adalah memilihkan bacaan sesuai usianya. Bila si Kecil masih balita, buku bergambar warna-warni dengan sedikit tulisan tentu akan lebih menarik dan membantunya untuk belajar.
Kemampuan memahami konsep dasar sangatlah penting bagi anak-anak untuk kesuksesan belajarnya disekolah maupun dirumah. Dan adalah kewajiban bagi kita untuk mengasah kemampuan ini; tentu saja dengan cara yang menyenangkan dan sesuai dengan tipe belajar si Kecil.