8 Kelainan Penis, Ini Gejala dan Dampaknya bagi Kesehatan Reproduksi

undefined

Kelainan penis tak hanya mengganggu aktivitas seks tapi juga berisiko pada kesehatan. Ini 8 kelainan penis yang perlu Anda ketahui.

Ada banyak kelainan penis yang bisa menyebabkan aktivitas reproduksi Anda terganggu, bahkan berisiko pada kesehatan Anda secara menyeluruh. Berikut ini 8 kelainan penis yang dijelaskan Cleveland Clinic dalam situsnya. Yuk, disimak!

8 Kelainan Penis yang Perlu Diketahui

1. Priapisme

kelainan penis

Bentuk kelainan yang paling umum adalah priapisme iskemik di mana penis ereksi terus-menerus, kaku, dan sangat menyakitkan. Kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa jam hingga hari. Ereksi ini tidak ada kaitannya dengan aktivitas seksual dan tidak ‘menghilang’ karena orgasme juga.

Penyebab umum priapisme meliputi:

  • Penggunaan alkohol atau obat-obatan (terutama kokain)
  • Obat-obatan tertentu, termasuk beberapa antidepresan dan obat tekanan darah
  • Masalah sumsum tulang belakang
  • Cedera pada alat kelamin
  • Anestesi
  • Terapi injeksi penis (pengobatan untuk disfungsi ereksi)
  • Penyakit darah, termasuk leukemia dan anemia sel sabit

Selain priapisme iskemik, ada juga priapisme arteri. Yaitu ereksi yang terus-menerus, yang tidak kaku dan tidak menyakitkan.

Artikel terkait: Cek Fakta: Lelaki Berhidung Besar Artinya Punya Penis Besar, Benarkah?

2. Penyakit Peyronie

8 Kelainan Penis, Ini Gejala dan Dampaknya bagi Kesehatan Reproduksi

Kondisi ini disebabkan oleh plak pada penis. Pada penis terdapat plak (jaringan parut) yang dapat berkembang di sisi atas (lebih umum) atau sisi bawah penis pada lapisan elastis yang mengelilingi jaringan ereksi.

Area yang terdapat plak sebelumnya mengalami iritasi dan pembengkakan yang terlokalisasi (peradangan) dan dapat berkembang menjadi bekas luka yang mengeras. Plak kemudian dapat mengurangi elastisitas penis.

Penyakit Peyronie dapat menyebabkan:

  • Ereksi yang menyakitkan
  • Pemendekan penis
  • Fleksibilitas berkurang
  • Penis menekuk atau membengkok saat ereksi
  • Tekanan emosional, serta memengaruhi keinginan dan kemampuan pria untuk berfungsi saat berhubungan seks.

Peyronie bukanlah penyakit, tapi bisa terjadi akibat dari cedera saat berhubungan seks: erectile insufficiency (EI) atau insufisiensi ereksi juga erectile dysfunction (DE) atau disfungsi ereksi.

Dampaknya pada kesehatan seksual pria lumayan besar besar. Jangan coba-coba meluruskannya saat penis sedang ereksi karena bisa berbahaya. Untuk perawatannya, konsultasikan dengan dokter kulit dan kelamin.

3. Kelainan Penis Balanitis

8 Kelainan Penis, Ini Gejala dan Dampaknya bagi Kesehatan Reproduksi

Kondisi kelainan pada penis berupa peradangan (pembengkakan) pada kelenjar (kepala) penis. Sedangkan kondisi serupa, balanoposthitis, mengacu pada peradangan kepala dan kulup. Gejala balanitis meliputi:

  • Kemerahan
  • Pembengkakan
  • Gatal
  • Ruam
  • Rasa sakit
  • Cairan yang keluar berbau busuk

Balanitis paling sering terjadi pada pria dan anak laki-laki yang belum disunat (atau kulupnya diangkat melalui pembedahan), dan memiliki pola kebersihan yang buruk.

kelainan penis

Peradangan dapat terjadi jika kulit sensitif di bawah kulup tidak dicuci bersih setelah BAK dan tidak dibersihkan teratur saat mandi, sehingga keringat, kotoran, kulit mati, dan bakteri terkumpul di bawah kulup dan menyebabkan iritasi. Kotoran yang sudah mengeras akan sangat sulit untuk dibersihkan dan dapat menyebabkan iritasi oleh zat berbau tidak sedap (smegma).

Penyebab lain yang bisa menyebabkan balanitis:

  • Dermatitis/alergi, yaitu peradangan pada kulit. Sering kali disebabkan oleh bahan yang mengiritasi atau alergi kontak. Kepekaan terhadap bahan kimia pada produk tertentu dapat menyebabkan reaksi alergi, termasuk iritasi, gatal, dan ruam. Produk-produk ini dapat meliputi sabun, deterjen, atau parfum, spermisida.
  • Infeksi jamur candida albicans (sariawan) dapat menyebabkan ruam yang gatal dan berbintik-bintik. Penyakit menular seksual tertentu dapat menimbulkan gejala balanitis. Penyakit ini bisa meliputi gonorea, herpes, atau sipilis.
  • Pria dengan diabetes berisiko lebih besar terkena balanitis. Glukosa (gula) dalam urin yang terperangkap di bawah kulup berfungsi sebagai tempat berkembang biaknya bakteri.

Peradangan berkepanjangan pada kepala penis dan kulup dapat menyebabkan jaringan parut, kemudian menyebabkan kulup mengeras (phimosis) dan penyempitan uretra (saluran yang mengalirkan urin dari kandung kemih). Peradangan juga bisa menyebabkan pembengkakan pada kulup dan menyebabkan luka pada penis.

Artikel terkait: Waduh! Polusi Bisa Bikin Ukuran Penis Menyusut, Ini Kata Penelitian

4. Gangguan Ejakulasi

kelainan penis

Masalah-masalah yang berhubungan dengan ejakulasi adalah:

Premature ejaculation (PE) atau ejakulasi dini, yaitu ejakulasi yang terjadi sebelum atau terlalu cepat setelah penetrasi. Penyebab pasti PE tidak diketahui. Sementara dalam banyak kasus PE disebabkan oleh beberapa hal, seperti perasaan tertekan, stres atau depresi, memiliki sejarah represi seksual, kepercayaan diri rendah, dan kurangnya komunikasi atau konflik yang tidak terselesaikan dengan pasangan.

Studi menunjukkan bahwa pemecahan serotonin (bahan kimia alami yang memengaruhi suasana hati) dapat berperan dalam PE. Obat-obatan tertentu, termasuk beberapa antidepresan, dapat mempengaruhi ejakulasi, seperti kerusakan saraf pada punggung atau sumsum tulang belakang.

kelainan penis

Inhibited or delayed ejaculation (ejakulasi yang terhambat atau tertunda) adalah ejakulasi yang tidak terjadi atau membutuhkan waktu yang sangat lama. Dan penyebab fisik untuk masalah ejakulasi yang terhambat mungkin termasuk:

  • Masalah kesehatan kronis (jangka panjang)
  • Efek samping obat
  • Penyalahgunaan alkohol
  • Operasi
  • Faktor psikologi: Depresi, kegelisahan, tertekan, ada masalah pada hubungan.

Retrograde ejaculation atau ejakulasi mundur merupakan kondisi ejakulasi dipaksa kembali ke kandung kemih daripada melalui ujung penis saat sedang orgasme. Masalah ejakulasi ini paling sering terjadi pada pria dengan diabetes yang menderita kerusakan saraf diabetes. Beberapa pria dengan masalah dengan saraf di kandung kemih dan leher kandung kemih juga mengalami ini.

5. Kelainan Penis Berupa Disfungsi Ereksi

8 Kelainan Penis, Ini Gejala dan Dampaknya bagi Kesehatan Reproduksi

Disfungsi Ereksi adalah ketidakmampuan untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual. Penyebab bisa meliputi:

  • Penyakit yang mempengaruhi aliran darah, seperti pengerasan pembuluh darah.
  • Gangguan saraf
  • Stres, konflik hubungan, depresi dan kecemasan
  • Cedera pada penis
  • Penyakit kronis seperti diabetes dan tekanan darah tinggi
  • Kebiasaan yang tidak sehat: Merokok, mengonsumsi alkohol, makan berlebihan, kurang olah raga.

6. Phimosis

8 Kelainan Penis, Ini Gejala dan Dampaknya bagi Kesehatan Reproduksi

Phimosis (fimosis) adalah kondisi di mana kulup penis sangat kaku atau ketat sehingga tidak bisa ditarik ke belakang (ditarik kembali) untuk memperlihatkan kepala penis. Fimosis sering kali dialami anak-anak, dan biasanya muncul saat lahir. Penyebabkan bisa karena:

  • Ada infeksi
  • Jaringan parut yang terbentuk dari cedera atau peradangan kronis
  • Posthitis (suatu kondisi yang menyebabkan jaringan parut dan sesak pada kulup)

Perlu dilakukan tindakan medis agar anak tidak mengalami kesulitan buang air kecil.

Artikel terkait: Smegma Penis Sebabkan Organ Intim Berbau, Ini Cara Mengatasinya

7. Kelainan Penis Paraphimosis

kelainan penis

Paraphimosis merupakan kelainan penis yang terjadi ketika kulup, setelah ditarik, tidak dapat kembali ke lokasi semula. Kondisinya bisa sangat serius –hingga mengalami komplikasi- jika tidak segera ditangani. Paraphimosis dapat terjadi setelah ereksi atau aktivitas seksual, atau akibat cedera pada kepala penis. Jika kondisi ini dibiarkan berkepanjangan bisa menyebabkan:

  • Rasa sakit yang tak tertahankan
  • Pembengkakan
  • Aliran darah ke penis terganggu

Dalam kasus ekstrim, kurangnya aliran darah dapat menyebabkan kematian jaringan (gangren), dan amputasi penis mungkin diperlukan.

8. Kanker Penis

kelainan penis

Ini merupakan jenis kanker yang langka. Kanker penis terjadi ketika sel-sel abnormal pada penis membelah dan tumbuh tidak terkontrol, atau juga karena tumor jinak (non-kanker) tertentu yang kemudian berkembang menjadi kanker.

Penyebab pasti dari kanker penis tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor risiko penyakit tersebut. Seperti:

  • Pria yang tidak disunat saat lahir memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker penis.
  • Human Papilloma Virus (HPV), adalah sekelompok lebih dari 70 jenis virus yang dapat menyebabkan kutil (papilloma). Jenis HPV tertentu dapat menginfeksi organ reproduksi dan area anus. Jenis HPV ini ditularkan dari satu orang ke orang lain selama kontak seksual.
  • Merokok membuat tubuh terpapar lebih banyak bahan kimia penyebab kanker.
  • Smegma, yaitu zat kental berbau tak sedap yang dihasilkan dari sekresi berminyak pada kulit yang menumpuk di bawah kulup penis. Jika penis jarang dibersihkan, keberadaan smegma dapat menyebabkan iritasi dan peradangan.
  • Phimosis
  • Perawatan psoriasis. Obat -obatan psoriasis yang menyebabkan hal ini.
  • Sebagian besar kasus kanker penis terjadi pada pria di atas usia 50 tahun.

Jika anak laki-laki atau suami Anda mengalami masalah pada penisnya, segeralah periksa dan konsultasikan ke spesialis kulit dan kelamin. Jangan biarkan masalah penis berlarut-larut agar tidak mengalami kelainan penis yang sangat serius.

Baca juga:

Pertama di Dunia! Bayi Ini Bayi Lahir dengan 3 Penis, Seperti Apa Faktanya?

Ups, bayi ternyata bisa alami ereksi, apa penyebabnya?

Penis Lembek Bikin Ereksi Tidak Maksimal? Ternyata Ini Penyebabnya

 

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.