Hai para ibu tangguh, perkenalkan nama saya Arista. Seorang ibu rumah tangga, di tahun 2020 lalu saya telah melahirkan putri kecil tercinta. Tepatnya pada tanggal 07 agustus 2020. Bayiku bernama Cia yang lahir dengan kelainan hormon tyroid.
Masih lekat dalam ingan, Cia lahir berat 3,1 kg dan panjang 49 cm, bayiku lahir secara normal dan sehat.Setelah Cia lahir tidak ada sama sekali rasa sedih karena sebagai ibui saya sangat bersyukur telah melahirkan seorang putri yang sehat dan normal.
Namun mulai pada hari ke-6 setelah dia lahir, Cia mengalami kuning. Saat itu kami sekeluarga menganggap biasa saja. Apalagi bidan pun mengatakan kalau bayi kuning merupakan kondisi yang amat wajar, biasanya terjadi sampai bayi 2 minggu.
Putriku Mengalami Kelainan Hormon Tyroid
Setelah mendengar informasi seperti itu, sesaat saya tenang. Namun sudah hampir 2 minggu kuning Cia masih sangat terlihat. Ketika itu, mama saya pun mulai curiga, bertanya apakah Cia tidak ada masalah dengan tyroidnya? Kecurigaan ini dikarenakan saya pun terdiagnosis Ca Tyroid dan sudah operasi 2x.
Awalnya mamaku masih tenang, saya pun demikian. Mencoba bawa ke Dokter spesialis, dokter pun mengatakan tidak ada apa-apa, hanya bilirubinnya tinggi. Saat itu langsung saja saya dan keluarga membawa Cia ke rumah sakit umum untuk disinar.
Saat menjalani proses sinar, dokter spesialis anak berkata Cia juga mengalami sembelit oleh karena itu harus di ganti sufor yang bisa membuatnya BAB lancar. Sesudahnya ganti susu dan alhamdulillah bisa BAB dengan lancar.
Proses sinar usai. Tapi kenapa selama di rumah saya merasa belum ada perubahan? Mengapa Cia masih sama tetap kuning? Dan lebih mengkhawatirkan lagi di usianya yg menginjak 1 bulan, berat badannya malah menurun. Tetapi lagi-lagi, doktermengatakan bahwa tidak terjadi apa-apa dan itu wajar.
Meski was-was, pada saat aku mencoba tenang. Sampai pada usia Cia menginjak 2 bulan, saya mulai membatin mengapa wajahnya terlihat berbeda? “Ada yang aneh,” batin saya. Wajahnya kusam dan sedikit keriput. Tubuhnya pun semakin kurus, kecil dan terlihat hitam. Semuanya saya jalani dengan kondisi Cia yang seperti itu sampai usia 4 bulan.
Di usianya 4 bulan pula akhirnya saya memutuskan mencari dokter spesialis anak tumbuh kembang. Hingga akhirnya saya berhasil menemukan yang dekat dengan rumah dan saat itu aku mencoba membawa Cia lab tshs dan ft4 seperti yang saya lakukan jika cek tyroid.
Ternyata benar saja, bayi perempuanku memang terlahir dengan kondisi yang lebih spesial. Dokter spesialis tumbuh kembang berkata bahwa Cia mengalami kelainan hormon tyroid. Beliau menyarankan Cia ke dokter spesialis anak bagian endokrin yang kebetulan pula rezeki dari Allah dokter tersebut adalah mantan murid dari dokter spesialis anak tumbuh kembang yang saya temui.
Dokter Mengatakan Kami datang Terlambat
Tidak pikir panjang dan banyak bicara, keesokan harinya saya mengajak Cia untuk berobat ke dokter yang direkomendasikan.. Sesampainya di sana dengan usia Cia yg akan menginjak 5 bulan, dokter terkejut dan berkata ini sangat terlambat.
Deg. Hati saya mencelos. Ada rasa sesal yang bergemuruh.
Mencoba positif, saya meyakinkan diri bahwa pasti Cia bisa diobati dan atas izin Allah pasti bisa sembuh walau akan mengalami keterlambatan tumbuh kembang. Ah, saya rasanya tidak begitu peduli tentang keterlambatan tersebut. Hal utama adalah kesembuhan anakku, Ciaku bisa sehat.
Setelah dokter memeriksa, diberilah obat hormon tyroid. Dokter meminta dokumentasi foto anakku karena jarang sekali ada kasus seperti ini dan ini diperlukan untuk dievaluasi perubahan yang mendatang.
Setelah beberapa hari meminum obat yang diberikan, dan tentunya atas izin Tuhan, Cia mulai memperlihatkan kemajuan.
Ciaku seketika berubah penampilan, di hari itu Cia memiliki alis yang lebat dan kulit yang tidak hitam serta badannya makin berisi. Tetapi saya yang merawatnya tidak begitu merasakan perubahannya karena setiap saat selalu bersamaku.
Di usianya yang ke-7 bulan ternyata perkembangannya sangat pesat, dia sudah seperti anak normal pada umumnya. Kontrol di bulan berikutnya pun dokter sangat terkejut dan takjub dengan perubahan Cia, dari situlah aku yakin dan percaya kalau di balik kekurangan selalu ada kelebihan.
Saat itu belum menemukan dokter yang pas dan obat yang sesuai, banyak sekali orang yang mencoba mengolok Cia arena fisiknya. Namun setelah berobat, Cia berubah, banyak sekali yang mencoba mendekatinya. Tetap aku tidak peduli karena bagiku seperti apapun kondisinya, anak tetaplah anak.
Di sini saya ingin menyakinkan semua orang tua yang mungkin sedang mendampingi buah hatinya. Atau malah memiliki masalah yang serupa, anak mengalami kelainan hormon tyroid? Yakinlah, tetap berusaha berdoa dan sabar, bahwa pasti ada pertolongan dari Tuhan yang akan membantu kesembuhan buah hati yang kita sayangi.
Ditulis oleh Fira Maulidya, VIPP Member theAsianparent ID
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.