Anak-anak cenderung menyembunyikan atau tidak menceritakan kepada orangtua ketika mereka mengalami kekerasan oleh pengasuh. Namun apa yang tidak dikatakan bukan berarti tidak terjadi.
Atau sebaliknya, berpura-pura sakit dan sengaja menimbulkan bekas luka pada tubuh untuk mendapatkan perhatian dari orangtuanya. Dan biasanya para pengasuh yang dijadikan kambing hitam.
Lantas, bagaimana kita bisa tahu mana kekerasan yang nyata dan yang tidak?
Tanda-tanda anak mengalami kekerasan oleh pengasuh
Apakah anak Anda sering ceroboh dan merengek untuk luka sekecil apapun? Jika demikian, maka Anda tahu bahwa sedikit benjolan atau tanda biru di tubuh mereka bisa saja karena anak tidak sengaja jatuh.
Namun, bukan berarti Parents harus mengabaikannya ketika anak merengek. Beri perhatian khusus jika anak menangis terus menerus dalam jangka waktu lama.
Sebagai orangtua, kita biasanya tahu mana tangisan karena butuh perhatian atau karena ada masalah yang lebih serius.
Salahsatu efek kekerasan pada anak yang bisa disebabkan oleh pengasuh adalah Shaken Baby Syndrome (SBS) atau Sindrom Bayi Terguncang.
Artikel Terkait: Jaga Emosi Saat Bayi Menangis, Waspadai Shaken Baby Syndrome Yang Mematikan
Seorang bayi yang mengalami SBS akan tampak kaku, lesu, mudah tersinggung, mata berkaca-kaca, nafsu makan menurun, kesulitan makan, atau bahkan muntah-muntah.
Anak juga akan sulit mengangkat kepalanya, dan tidak fokus pada objek tertentu. Dalam kasus yang parah, anak bisa kesulitan bernafas, atau bahkan kejang, gagal jantung, hingga koma.
Sindrom Bayi Terguncang biasanya terjadi pada anak-anak di bawah usia 2 tahun. Namun sindrom ini juga bisa terlihat hingga anak berusia 5 tahun.
Cara mencegah kekerasan oleh pengasuh
Ada langkah-langkah yang dapat orangtua lakukan untuk memastikan anak-anak aman di tangan para pengasuhnya. Diantaranya:
1.Berbicara dengan pengasuh
Ini penting untuk menjaga hubungan yang baik dengan orang yang bekerja untuk Anda. Tanyakan padanya bagaimana dia mengelola pekerjaannya setiap hari, dan pastikan ia tidak merasa kelebihan beban dengan tugas-tugas yang diberikan.
Bantu pengasuh untuk merencanakan pekerjaannya sehari-hari. Juga tetapkan pedoman yang jelas tentang bagaimana ia harus memperlakukan anak Anda.
Terutama beritahu cara mendisiplinkan anak yang menurut Anda tepat bagi si anak. Jika tidak, pengasuh cenderung akan menggunakan caranya sendiri yang kemungkinan besar Anda tidak suka.
2. Pasang kamera
Cara ini sudah banyak dilakukan oleh para orangtua yang sibuk bekerja dan harus meninggalkan anak berdua dengan pengasuhnya di rumah.
Dengan cara ini Anda akan dapat melacak sebagian besar aktifitas yang terjadi dirumah. Sudah banyak kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh pengasuh ketahuan dengan cara ini.
3. Kunjungan mendadak
Sesekali, Anda atau pasangan bisa mencoba untuk pulang ke rumah tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Pembantu atau pengasuh akan melakukan kegiatan seperti biasa dengan anak-anak tanpa tahu Anda akan pulang. Sehingga Anda akan bisa mendapatkan nuansa real dari apa yang terjadi sehari-hari di rumah.
4. Manjakan pengasuh
Jika Anda memperlakukan pengasuh dengan baik, ia juga akan memperlakukan anak-anak Anda dengan baik.
Tren kekerasan anak oleh pembantu atau pengasuh sering terjadi karena mereka tidak diperlakukan dengan baik oleh majikannya.
Jadi, jika Anda memanjakan pengasuh dan ia berhutang budi pada Anda, kemungkinan besar ia akan menjalani pekerjaannya dengan senang.
Semoga informasi ini berguna, Parents!
****
Baca Juga:
Parents, Tinggalkan 5 Pola Pengasuhan Anak yang Ketinggalan Jaman ini