Setiap ibu memiliki kisahnya tersendiri dalam memiliki buah hati. Mulai dari konsepsi, hamil, hingga melahirkan. Misalnya saja kisah mengenai kehamilan kembar yang dialami oleh salah seorang ibu berikut ini.
Tentu, suka cita dirasakan oleh keluarga kecil yang mengharapkan kehadiran bayi kembar di tengah-tengah keluarganya. Namun sayangnya, hal yang tak disangka pun terjadi pada kehamilan sang Bunda. Bagaimana kisah Bunda ini?
Kehamilan kembar yang tak terduga
Awalnya kehamilan kembar ini merupakan hal yang tak terduga.
Usiaku 32 tahun saat menjalani kehamilan anak kedua. Sesungguhnya, ini adalah kehamilan ketiga. Aku mengalami keguguran pada kehamilan kedua. Selang 7 bulan setelah keguguran, aku hamil untuk ketiga-kalinya.
Tidak ada yang aneh pada kehamilan kali ini. Semua berlangsung normal dan baik-baik saja. Berat badanku selama kehamilan bertambah dengan berat yang wajar.
Sedikit lebih lebar dari kehamilan pertama, tapi kurasa, hal itu wajar terjadi. Aku pun rutin memeriksakan diri di RS. Hermina Jatinegara dan mengikuti perkembangan janin melalui USG.
Artikel Terkait : 12 Komplikasi yang terjadi pada kehamilan kembar, ini yang Bunda perlu ketahui
Mengalami keganjilan saat trimester kedua
Anehnya, ketika usia kehamilanku memasuki akhir trisemester kedua, dokter yang memeriksaku terkejut. Berulang kali ia memeriksa kandunganku, hingga akhirnya ia mengungkapkan keheranannya. Aku dinyatakan mengalami kehamilan kembar.
Kehamilan kembar? Bagaimana mungkin aku bisa hamil kembar setelah melalui sekian bulan pemeriksaan dengan USG, dan meyakini hanya ada satu janin dalam kandunganku.
Namun nyatanya second opinion yang kulakukan menunjukkan hasil yang sama. Masih di RS Hermina, khusus pemeriksaan fetomaternal, dr. Djunaedi S Endjun, memperlihatkan kondisi rahimku yang sebenarnya.
Hanya satu kantong berisi janin
Hal yang aneh pun terjaid pada trimester kedua, salah satu kantung janin sang Bunda terlihat kosong, tak berisi janin.
Dengan menggunakan USG 4 dimensi yang berwarna, aku melihat memang ada dua kantong dalam rahimku. Hanya saja satu kantong berisi janin dan satu kantong lainnya kosong, berukuran besar dan kecil. Masing-masing kantong tersambung dengan plasenta.
Sempat terpikir, akan sangat menyenangkan tentunya bila aku mengalami kehamilan kembar. Membayangkan serunya memiliki anak kembar, meskipun bukan kembar identik.
Kelahiran kembar bukanlah hal yang aneh dalam keluarga kami, baik dari pihakku maupun suami, sama-sama memiliki riwayat kembar.
Namun, aku sudah merasa pesimis ketika dokter mengatakan salah satu kantong rahim ternyata kosong. Kejadian seperti ini bukanlah hal yang biasa terjadi, melainkan tergolong langka.
Mengapa salah satu janinku kosong?
Menurut dokter, ketika terjadi pembuahan, ada 2 sperma yang berhasil masuk ke rahim di mana ada 2 sel telur yang menunggu.
Hanya saja, perkembangannya tidak sama namun dengan komposisi perkembangan 80% dan 20%. Sebab, janin yang satu berkembang dengan baik, sementara janin yang lain menghilang dengan sendirinya.
Aku tak bisa berbuat lain kecuali bersyukur, meski pun tidak jadi memiliki anak kembar, namun perkembangan janin yang ada amat baik.
Artikel Terkait : Perjuangan bayi kembar terkecil, lahir prematur usia 23 minggu dengan berat 500 gram
Sempat mengalami Plasenta Previa
Kehamilan kembar ini juga menyebabkan aku harus menjalani operasi caesar saat melahirkan, yaitu posisi bayi yang melintang akibat terhalang dua plasenta.
Satu plasenta berada di bagian atas dan satu di bagian bawah (plasenta previa) sehingga bayi kesulitan mengubah posisi tubuhnya.
Si kecil bisa tumbuh dan berkembang dengan sehat
Kemudian, bayi cantik yang lahir dengan bobot 3,010 gram itu kemudian kami beri nama : Winih Kilaregina Citraningati.
Kehamilan kembar memiliki kisah yang unik. Termasuk kisah kelahiran Kila.
Kami berharap semoga ia menjadi benih yang cantik dan citranya ada di hati. Kini, Kila telah tumbuh menjadi gadis cilik yang menggemaskan bersama seorang kakak dan seorang adik yang tak kalah lucunya.
Kisah di atas merupakan kisah nyata yang dialami oleh Lottati Mulyani, wanita energik yang berprofesi sebagai penulis skenario dan konsultan Oriflame, kepada theAsianParent.com.
Punya kisah menarik lainnya mengenai kehidupan keluarga, kehamilan, atau seputar Parenting lainnya? Yuk share cerita Bunda di aplikasi TheAsianparent.
Baca Juga :
12 Ciri-Ciri Hamil Anak Kembar yang Harus Bunda Ketahui
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.