Masalah yang berhubungan dengan supir Uber tak hanya terjadi di Indonesia. Start up transportasi online yang ada di banyak negara ini juga kerap menuai masalah dengan penumpang. Kali ini penumpang bernasib malang tersebut adalah seorang ibu hamil yang keguguran setelah jadi korban perampokan supir Uber.
Wong Mei Yan (26) keguguran dan kehilangan janin usia 6 minggu, 1 pekan setelah kejadian traumatis yang menimpanya. Ia tak pernah menyangka Uber yang dipesan untuk mengantarnya dari Mid Valley ke Puchong Jaya ternyata disupiri perampok.
Saat menaiki mobil, wanita yang bekerja sebagai asisten sales ini tak menyadari bahwa ada seorang lelaki yang duduk di samping supir. Sehingga perjalanan pulang tersebut awalnya terasa biasa-biasa saja. Beberapa saat kemudian, supir Uber tersebut berbicara dengan orang di sebelahnya.
Menyadari ada orang lain selain dirinya, Wong mulai panik. Ditambah lagi, saat mobil melintasi One Puchong Business Centre, sebilah belati disodorkan orang tersebut ke lehernya sambil meminta barang-barang berharga yang ia bawa.
“Aku menangis dan memohon padanya agar tak menyakitiku karena aku sedang hamil,” ujar Wong pada situs berita Malaysia, Says.
Ia baru diturunkan setelah uber sampai di Koi Kinrara. Itupun setelah semua barang berharganya habis dirampas oleh perampok berkedok Uber tersebut.
Beruntungnya, seseorang memergokinya menangis di pinggir jalan. Setelah menceritakan kejadiannya, orang tersebut mengantarkan Wong ke kantor Polisi.
Berkat upaya pelacakan lewat kamera CCTV dan plat nomor pelaku, polisi berhasil meringkus supir Uber gadungan tersebut berikut dengan rekannya pada Selasa (23/5/2017) lalu.
Pada 27 Mei 2017, ditemani sang suami Tiong Ting Siong, Wong mengadakan sebuah konferesi pers. Intinya, Wong mengumumkan bahwa dirinya keguguran setelah jadi korban perampokan Uber. Trauma mendalam atas kejadian tersebut membuatnya tak bisa tidur selama tiga hari berturut-turut.
Kelelahan dan rasa trauma membuat dirinya mengalami pendarahan hebat. Akhirnya, keluarga segera melarikannya ke rumah sakit Serdang.
Yang lebih membuatnya kecewa lagi, Uber sebagai penyedia jasa transportasi online yang digunakan Wong tampak tidak menunjukkan itikad baik sekalipun ia sudah melaporkan kejadian tersebut ke kantor Uber.
Satu-satunya yang dilakukan oleh kantor Uber adalah menelepon Wong tiga hari setelah kejadian. Wong bercerita bahwa seseorang bernama “Jerred” tersebut hanya meneleponnya dua kali tanpa ada tindakan apapun.
Telepon pertama yang ia terima adalah berupa pertanyaan tentang keadaannya. Kemudian, telepon kedua yang ia terima cenderung bernada ancaman dengan pertanyaan, “Apa yang you mau?”
Selain kejadian ini membuatnya kehilangan bayi, Wong juga kehilangan harta benda berharga sekitar IDR 49,896,203 yang terdiri dari ponsel, cincin berlian, dan gelang.
Atas kejadian keguguran setelah jadi korban perampokan ini, Wong berencana akan menuntut perusahaan Uber.
Bagaimana Cara Terbaik Mencegah Keguguran?
Mencegah keguguran tentunya dengan cara menghindari faktor penyebab keguguran. Bahkan sejak awal perencanaan kehamilan, sebagai salah satu upaya untuk mengurangi risiko keguguran.
Dikutip the Asian Parent Singapura, berikut adalah hal-hal yang harus Anda lakukan untuk mencegah keguguran:
- Tidak merokok saat hamil. Ayah juga tidak boleh merokok di dekat istri yang sedang hamil
- Hindari alkohol selama hamil
- Konsumsi makanan sehat dan seimbang. Pastikan asupan buah dan sayur selalu ada setiap hari
- Hindari faktor infeksi penyakit yang bisa menyebabkan keguguran seperti rubella. Salah satu caranya adalah dengan vaksin.
- Jangan melakukan olahraga berlebihan, konsultasi dengan dokter sebelum melakukan olahraga apapun.
Ketika keguguran terjadi, janin yang masih ada di rahim harus segera dikeluarkan. Jika tidak, bisa berubah menjadi racun dan berbahaya bagi tubuh ibu. Serta menghambat proses kehamilan selanjutnya.
Dr. Neema Sharma, seorang OB/GYN dan konsultan senior di RS Fortis, Delhi, India mengatakan bahwa keguguran umum terjadi pada wanita yang hamil di atas usia 30 tahun.
“Bagi wanita yang berusia di bawah 30 tahun, kemungkinan keguguran hanya 1 dari 10 kehamilan. Pada wanita berusia 35-39 tahun, angka keguguran meningkat jadi 2 dari 10 kehamilan. Sedangkan pada wanita di atas 45 tahun, lebih dari 50% kehamilan bisa berujung keguguran,” paparnya.
Jadi, selalu hati-hati dan jaga kesehatan kandungan ya, Bunda.
Baca juga:
Supir Uber Merangkap Guru Meneror Anak SMP, Ini Tanggapan Sekolah Tunas Bangsa
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.